30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

KPK Mulai Lacak Aset Komjen Budi Gunawan

 

Calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan saat mengikuti fit and proper test di Komisi III DPR di Senayan, Jakarta, Rabu (14/1). Foto: Ricardo/JPNN.com
Calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan saat mengikuti fit and proper test di Komisi III DPR di Senayan, Jakarta, Rabu (14/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Aset milik Komjen Pol Budi Gunawan kini telah masuk dalam bidikan penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lembaga antirasuah pimpinan Abraham Samad itu tidak akan segan-segan menyita harta Budi yang ditenggarai berasal dari tindak pidana korupsi.

Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan, sejumlah langkah telah diambil terkait penyelidikan kasus Budi Gunawan. Salah satu langkah tersebut adalah penelusuran aset.

“Detailnya tidak bisa disampaikan. Tapi biasanya termasuk itu (penelusuran aset)” kata Priharsa, Jumat (16/1).

Penelusuran aset Budi Gunawan sendiri sendiri, kata Priharsa, sebagian telah dilakukan saat pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Menurut Informasi yang dihimpun, Budi Gunawan melalui anaknya Muhammad Herviano bermain bisnis tambang timah di Bangka Belitung. Dari bisnis timah, Herviano pernah mendapat beberapa kali pembagian dana bagi hasil.

Herviano dalam surat Kabareskrim Polri nomor B/1538/VI/2010 tertanggal 18 Juni 2010 terkait hasil penyelidikan rekening gendut Komjen Budi Gunawan disebutkan menananmkan investasi di PT Mitra Abadi Berkantindo dan PT Sumber Jaya Indah.

Budi Gunawan disebut berkongsi dengan Sandy Pranata alias Ateng, pemilik PT Sumber Jaya Indah (SJI).

Dalam pemeriksaan terhadap Yuliana, akunting PT Sumber Jaya Indah diketahui ada pengiriman dana pengembalian modal dan pembagian hasil keuntungan. Jumlahnya Rp 10.049.500.000.

Disinggung soal bisnis tambang Timah itu, Priharsa mengaku tak mengetahuinya. Priharsa juga mengaku belum menerima informasi terkait sejumlah rekening Budi Gunawan maupun anaknya yang diblokir terkait proses penyidikan kasus tersebut. “Belum tahu saya,” tandas Priharsa.

Berdasarkan LHKPN Budi Gunawan yang dilaporkan 26 Juli 2013 lalu, harta kekayaan mantan Kapolda Bali itu sebesar Rp 22,657 miliar serta USD 24 ribu. Padahal, dalam laporan tahun 2008, harta Kalemdikpol itu tercatat berjumlah Rp 4,684 miliar.

Harta Budi Gunawan pada tahun 2013 itu terdiri dari harta bergerak dan harta tak bergerak.

Untuk harta tak bergerak, sebagian besar dalam bentuk tanah dan bangunan yang tersebar di wilayah DKI Jakarta, Subang dan Bandung. Nilai total aset tanah dan bangunan mantan ajudan Megawati Soekarnoputri ini adalah Rp 21,543 miliar.

Untuk harta bergerak, Budi tercatat memiliki kendaraan bermotor berupa beberapa unit mobil dan dua sepeda motor. Diantaranya Nissan Juke, Mitshubishi Pajero Sport, dan Mitshubishi Pajero Sport.

Selain kendaraan, Budi juga tercatat mempunyai logam mulia seharga Rp 10 juta, batu mulia Rp 10 juta, barang seni dan antik Rp 75 juta serta benda bergerak lain senilai Rp 120 juta. Budi juga memiliki surat berharga setara Giro dan Kas Lainnya senilai Rp 383,445 juta dan US$24 ribu. (dil/jpnn)

 

Calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan saat mengikuti fit and proper test di Komisi III DPR di Senayan, Jakarta, Rabu (14/1). Foto: Ricardo/JPNN.com
Calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan saat mengikuti fit and proper test di Komisi III DPR di Senayan, Jakarta, Rabu (14/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Aset milik Komjen Pol Budi Gunawan kini telah masuk dalam bidikan penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lembaga antirasuah pimpinan Abraham Samad itu tidak akan segan-segan menyita harta Budi yang ditenggarai berasal dari tindak pidana korupsi.

Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan, sejumlah langkah telah diambil terkait penyelidikan kasus Budi Gunawan. Salah satu langkah tersebut adalah penelusuran aset.

“Detailnya tidak bisa disampaikan. Tapi biasanya termasuk itu (penelusuran aset)” kata Priharsa, Jumat (16/1).

Penelusuran aset Budi Gunawan sendiri sendiri, kata Priharsa, sebagian telah dilakukan saat pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Menurut Informasi yang dihimpun, Budi Gunawan melalui anaknya Muhammad Herviano bermain bisnis tambang timah di Bangka Belitung. Dari bisnis timah, Herviano pernah mendapat beberapa kali pembagian dana bagi hasil.

Herviano dalam surat Kabareskrim Polri nomor B/1538/VI/2010 tertanggal 18 Juni 2010 terkait hasil penyelidikan rekening gendut Komjen Budi Gunawan disebutkan menananmkan investasi di PT Mitra Abadi Berkantindo dan PT Sumber Jaya Indah.

Budi Gunawan disebut berkongsi dengan Sandy Pranata alias Ateng, pemilik PT Sumber Jaya Indah (SJI).

Dalam pemeriksaan terhadap Yuliana, akunting PT Sumber Jaya Indah diketahui ada pengiriman dana pengembalian modal dan pembagian hasil keuntungan. Jumlahnya Rp 10.049.500.000.

Disinggung soal bisnis tambang Timah itu, Priharsa mengaku tak mengetahuinya. Priharsa juga mengaku belum menerima informasi terkait sejumlah rekening Budi Gunawan maupun anaknya yang diblokir terkait proses penyidikan kasus tersebut. “Belum tahu saya,” tandas Priharsa.

Berdasarkan LHKPN Budi Gunawan yang dilaporkan 26 Juli 2013 lalu, harta kekayaan mantan Kapolda Bali itu sebesar Rp 22,657 miliar serta USD 24 ribu. Padahal, dalam laporan tahun 2008, harta Kalemdikpol itu tercatat berjumlah Rp 4,684 miliar.

Harta Budi Gunawan pada tahun 2013 itu terdiri dari harta bergerak dan harta tak bergerak.

Untuk harta tak bergerak, sebagian besar dalam bentuk tanah dan bangunan yang tersebar di wilayah DKI Jakarta, Subang dan Bandung. Nilai total aset tanah dan bangunan mantan ajudan Megawati Soekarnoputri ini adalah Rp 21,543 miliar.

Untuk harta bergerak, Budi tercatat memiliki kendaraan bermotor berupa beberapa unit mobil dan dua sepeda motor. Diantaranya Nissan Juke, Mitshubishi Pajero Sport, dan Mitshubishi Pajero Sport.

Selain kendaraan, Budi juga tercatat mempunyai logam mulia seharga Rp 10 juta, batu mulia Rp 10 juta, barang seni dan antik Rp 75 juta serta benda bergerak lain senilai Rp 120 juta. Budi juga memiliki surat berharga setara Giro dan Kas Lainnya senilai Rp 383,445 juta dan US$24 ribu. (dil/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/