25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Black Box Ditemukan Dua Jenazah Teridentifikasi

JAKARTA-Proses identifikasi korban Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) masih berlangsung hingga kini. Namun, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah berhasil mengenali beberapa identitas korban melalui data-data post morthem yang mereka terima. Rencananya, hari ini, tim DVI akan memberitahukan nama-nama korban yang berhasil diidentifikasi kepada pihak keluarga.

“Kita akan memberitahukan hasil rekap sementara yang sudah menjurus pada beberapa identitas korban.

Kita akan panggil keluarganya, supaya setidaknya mereka bisa tenang,”jelas Direktur Eksekutif DVI Polri Kombespol dr Anton Castilani kepada Jawa Pos (grup Sumut Pos), kemarin (15/5).

Anton menuturkan, hasil identifikasi sementara tersebut belum menyentuh DNA, melainkan berdasarkan pencocokan gigi geligi korban dari data ante morthem dan post morthem. Karena itu, dia menegaskan sampai sekarang proses identifikasi jenazah korban masih berlangsung. “Ini hanya hasil rekap sementara. Belum seluruhnya. Jadi apa yang sudah kita kerjakan ya itu, yang akan kita umumkan dulu,”tegasnya saat ditemui di RS Polri, Kramat Jati.
Ketika ditanya berapa jumlah korban yang sudah dikenali, Anton menolak menjawab. Dia juga enggan menyebutkan identitas jenazah tersebut. Dia hanya menekankan ada beberapa korban yang sudah diketahui identitasnya berdasarkan hasil identifikasi sementara tersebut. Pihaknya mengaku hanya berusaha menghormati pihak keluarga.

“Karena kan kita tidak tahu, apa mereka bersedia diumumkan atau tidak. Yang jelas hanya ada satu atau dua jenazah yang sudah dikenali identitasnya. Kita beritahukan pada mereka bahwa anggota keluarga mereka sudah terindetifikasi. Cuma beberapa lah yang saya panggil, ini proses kan masih berjalan,”kata dia.

Meski pemberitahuan identitas korban dilakukan dalam waktu kurang dari dua minggu, proses penyerahan jasad korban masih memakan waktu lama. Sebab, sekalipun sudah diketahui identitasnya, tim DVI harus merekonstruksi kembali potongan-potongan tubuh jenazah hingga menjadi kesatuan yang utuh. “Jasad dengan kesatuan utuh itulah yang akan kita serahkan pada pihak keluarga,”ujarnya.

Sementara itu, Anton menuturkan hingga kemarin sudah terkumpul 32 sidik jari. Namun, jumlah tersebut tidak mewakili jumlah jenazah. Sebab, seperti diketahui tidak ada jenazah korban yang ditemukan dalam kondisi utuh. Terkait jumlah kantong jenazah, Anton memapakarkan sudah ada 29 kantong jenazah yang diterima tim DVI Polri sampai kemarin sore. Rinciannya, 24 kantong berisi potongan tubuh (body parts) korban dan sisanya lima kantong berisi properti milik korban. Sampai kemarin, tim DVI baru menyelesaikan 27 kantong berisi potongan tubuh. Sisanya terus dikebut tadi malam.

Terkait rencana kedatangan pakar biomolekuler asal Rusia, Profesor Ivanov ternyata baru tiba di Indonesia, tadi malam. Anton menuturkan, begitu tiga, Ivanov akan segera bergabung dengan tim DVI untuk membantu proses identifikasi korban. “Harapannya dengan bantuan beliau, bisa cepat selesai proses identifikasi korban secara keseluruhan,”imbuh dia.

Tim SAR Temukan Kotak Hitam Sukhoi

Kotak hitam (blackbox) Sukhoi Super Jet 100, akhirnya ditemukan. Kotak yang memuat seluruh rekamanan pilot itu ditemukan  tim SAR di kedalaman 200 meter dari dasar jurang. Danrem 061 Surya Kencana, Kolonel AM Putranto mengatakan, informasi ditemukannya blackbox itu diterima sekitar pukul 21.00 WIB oleh empat anggota Komando Pasukan Khusus. “Kotak hitam itu ditemukan di ke dalaman 200 meter dari dasar jurang,” katanya.
Dia melanjutkan, pengambilan kotak hitam tersebut dengan cara rafling atau turun dengan menggunakan tali. Hal tersebut dilakukan mengingat kemiringan lokasi yang mencapai 85 derajat. Danrem menjelaskan, kotak hitam tersebut ditemukan sudah dalam keadaan terbakar. Bahkan kotak pelindung yang berwarna orange sudah hilang sehingga warnanya sudah menghitam karena terbakar.

Dia melanjutkan, tim tersebut diturunkan melalui heli pada Selasa (15/5) pagi. Tim tersebut diturunkan karena diyakini mereka sudah mengetahui lokasi kotak hitam tersebut. “Sebelumnya mereka juga menemukan ELT dan alat komunikasi, sehingga mereka sudah mengetahui medannya,” ujarnya.
Setelah itu, mereka menemukan kotak tersebut terlempar sejauh 100 meter dari ekor yang menjadi tempat penyimpanan kotak hitam tersebut. Setelah ini, kotak hitam tersebut akan diserahkan kepada Basarnas yang akan dilanjutkan ke KNKT pada hari ini. Nantinya, benda ini akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh KNKT untuk mengungkap penyebab kecelakaan yang menewaskan 47 orang tersebut.

Walaupun sudah menemukan kotak hitam, tim sar tetap melakukan evakuasi karena masih ada beberapa korban yang belum diangkat. “Besok (hari ini) tim sar tetap melakukan evakuasi,” tegasnya.

Kepala Penerangan Kopasus dan Komandan evakuasi dari tim Kopasus Letkol Taufik sobri menegaskan, tim tersebut terdiri dari Lettu Taufik sebagai ketua regu, Sertu Diding, Serda ahmad baso dan Prada Chairil. Dia menegaskan, pihaknya memang membentuk tim rafling. “Tim ini yang kita andalkan karena mereka sudah tahu mengenal rutenya, sehingga mempermudah proses pengangkatan,” tegasnya.

Ketua Regu evkuasi tim Kopasus Lettu Taufik menjelaskan, dirinya bersama empat anggota lainnya melakukan harus turun dengan menggunakan tali sepanjang 200 meter ditepi jurang. “Awalnya kami mengira itu hanya kotak biasa, karena bentuknya sudah tidak seperti semula. Warnanya hitam dan sudah tidak ada penutupnya,” katanya.

Kotak tersebut berada diantara pohon-pohon dan terkubur didalam tanah. Diduga, kotak tersebut terlempar akibat ledakan dan terbakar. “Ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB, kotak itu langsung kami bawa dengan ransel,” tegasnya. Setelah itu, kotaknya langsung dievakuasi dengan menggunakan jalur darat dari Posko cimelati. Kini, kotak hitam tersebut diamankan di Posko Cipelang.

Berdasarkan pantauan, proses evakuasi balck Box yang dilakuakn oleh tim kopasus tersebut mendapatkan pengawalan dari petugas Provos Dari Kopasus dengan mengunakan dua unit kendaraan renjer dari Posko Cimelati dan kemudian untuk dibawa ke pos Cipelang Bogor. (ken/dim/sdk/jpnn)

JAKARTA-Proses identifikasi korban Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) masih berlangsung hingga kini. Namun, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah berhasil mengenali beberapa identitas korban melalui data-data post morthem yang mereka terima. Rencananya, hari ini, tim DVI akan memberitahukan nama-nama korban yang berhasil diidentifikasi kepada pihak keluarga.

“Kita akan memberitahukan hasil rekap sementara yang sudah menjurus pada beberapa identitas korban.

Kita akan panggil keluarganya, supaya setidaknya mereka bisa tenang,”jelas Direktur Eksekutif DVI Polri Kombespol dr Anton Castilani kepada Jawa Pos (grup Sumut Pos), kemarin (15/5).

Anton menuturkan, hasil identifikasi sementara tersebut belum menyentuh DNA, melainkan berdasarkan pencocokan gigi geligi korban dari data ante morthem dan post morthem. Karena itu, dia menegaskan sampai sekarang proses identifikasi jenazah korban masih berlangsung. “Ini hanya hasil rekap sementara. Belum seluruhnya. Jadi apa yang sudah kita kerjakan ya itu, yang akan kita umumkan dulu,”tegasnya saat ditemui di RS Polri, Kramat Jati.
Ketika ditanya berapa jumlah korban yang sudah dikenali, Anton menolak menjawab. Dia juga enggan menyebutkan identitas jenazah tersebut. Dia hanya menekankan ada beberapa korban yang sudah diketahui identitasnya berdasarkan hasil identifikasi sementara tersebut. Pihaknya mengaku hanya berusaha menghormati pihak keluarga.

“Karena kan kita tidak tahu, apa mereka bersedia diumumkan atau tidak. Yang jelas hanya ada satu atau dua jenazah yang sudah dikenali identitasnya. Kita beritahukan pada mereka bahwa anggota keluarga mereka sudah terindetifikasi. Cuma beberapa lah yang saya panggil, ini proses kan masih berjalan,”kata dia.

Meski pemberitahuan identitas korban dilakukan dalam waktu kurang dari dua minggu, proses penyerahan jasad korban masih memakan waktu lama. Sebab, sekalipun sudah diketahui identitasnya, tim DVI harus merekonstruksi kembali potongan-potongan tubuh jenazah hingga menjadi kesatuan yang utuh. “Jasad dengan kesatuan utuh itulah yang akan kita serahkan pada pihak keluarga,”ujarnya.

Sementara itu, Anton menuturkan hingga kemarin sudah terkumpul 32 sidik jari. Namun, jumlah tersebut tidak mewakili jumlah jenazah. Sebab, seperti diketahui tidak ada jenazah korban yang ditemukan dalam kondisi utuh. Terkait jumlah kantong jenazah, Anton memapakarkan sudah ada 29 kantong jenazah yang diterima tim DVI Polri sampai kemarin sore. Rinciannya, 24 kantong berisi potongan tubuh (body parts) korban dan sisanya lima kantong berisi properti milik korban. Sampai kemarin, tim DVI baru menyelesaikan 27 kantong berisi potongan tubuh. Sisanya terus dikebut tadi malam.

Terkait rencana kedatangan pakar biomolekuler asal Rusia, Profesor Ivanov ternyata baru tiba di Indonesia, tadi malam. Anton menuturkan, begitu tiga, Ivanov akan segera bergabung dengan tim DVI untuk membantu proses identifikasi korban. “Harapannya dengan bantuan beliau, bisa cepat selesai proses identifikasi korban secara keseluruhan,”imbuh dia.

Tim SAR Temukan Kotak Hitam Sukhoi

Kotak hitam (blackbox) Sukhoi Super Jet 100, akhirnya ditemukan. Kotak yang memuat seluruh rekamanan pilot itu ditemukan  tim SAR di kedalaman 200 meter dari dasar jurang. Danrem 061 Surya Kencana, Kolonel AM Putranto mengatakan, informasi ditemukannya blackbox itu diterima sekitar pukul 21.00 WIB oleh empat anggota Komando Pasukan Khusus. “Kotak hitam itu ditemukan di ke dalaman 200 meter dari dasar jurang,” katanya.
Dia melanjutkan, pengambilan kotak hitam tersebut dengan cara rafling atau turun dengan menggunakan tali. Hal tersebut dilakukan mengingat kemiringan lokasi yang mencapai 85 derajat. Danrem menjelaskan, kotak hitam tersebut ditemukan sudah dalam keadaan terbakar. Bahkan kotak pelindung yang berwarna orange sudah hilang sehingga warnanya sudah menghitam karena terbakar.

Dia melanjutkan, tim tersebut diturunkan melalui heli pada Selasa (15/5) pagi. Tim tersebut diturunkan karena diyakini mereka sudah mengetahui lokasi kotak hitam tersebut. “Sebelumnya mereka juga menemukan ELT dan alat komunikasi, sehingga mereka sudah mengetahui medannya,” ujarnya.
Setelah itu, mereka menemukan kotak tersebut terlempar sejauh 100 meter dari ekor yang menjadi tempat penyimpanan kotak hitam tersebut. Setelah ini, kotak hitam tersebut akan diserahkan kepada Basarnas yang akan dilanjutkan ke KNKT pada hari ini. Nantinya, benda ini akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh KNKT untuk mengungkap penyebab kecelakaan yang menewaskan 47 orang tersebut.

Walaupun sudah menemukan kotak hitam, tim sar tetap melakukan evakuasi karena masih ada beberapa korban yang belum diangkat. “Besok (hari ini) tim sar tetap melakukan evakuasi,” tegasnya.

Kepala Penerangan Kopasus dan Komandan evakuasi dari tim Kopasus Letkol Taufik sobri menegaskan, tim tersebut terdiri dari Lettu Taufik sebagai ketua regu, Sertu Diding, Serda ahmad baso dan Prada Chairil. Dia menegaskan, pihaknya memang membentuk tim rafling. “Tim ini yang kita andalkan karena mereka sudah tahu mengenal rutenya, sehingga mempermudah proses pengangkatan,” tegasnya.

Ketua Regu evkuasi tim Kopasus Lettu Taufik menjelaskan, dirinya bersama empat anggota lainnya melakukan harus turun dengan menggunakan tali sepanjang 200 meter ditepi jurang. “Awalnya kami mengira itu hanya kotak biasa, karena bentuknya sudah tidak seperti semula. Warnanya hitam dan sudah tidak ada penutupnya,” katanya.

Kotak tersebut berada diantara pohon-pohon dan terkubur didalam tanah. Diduga, kotak tersebut terlempar akibat ledakan dan terbakar. “Ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB, kotak itu langsung kami bawa dengan ransel,” tegasnya. Setelah itu, kotaknya langsung dievakuasi dengan menggunakan jalur darat dari Posko cimelati. Kini, kotak hitam tersebut diamankan di Posko Cipelang.

Berdasarkan pantauan, proses evakuasi balck Box yang dilakuakn oleh tim kopasus tersebut mendapatkan pengawalan dari petugas Provos Dari Kopasus dengan mengunakan dua unit kendaraan renjer dari Posko Cimelati dan kemudian untuk dibawa ke pos Cipelang Bogor. (ken/dim/sdk/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/