30.5 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Pasutri Asal Medan Menjambret di Aceh

Jambret asal Medan di ringkus

ACEH JAYA,SUMUTPOS.CO – Mengaku hendak berwisata di pantai, pasangan suami istri asal Medan ternyata baru saja menjambret di Aceh Jaya. Keduanya kemudian diringkus personel Polsek Sampoiniet, Aceh Jaya, Senin (15/10).

Kapolsek Sampoiniet Ipda Fajriadi mengatakan, pasutri adalah terduga pelaku penjambretan terhadap guru SD bernama Khatijah (54). Keduanya menjambret di Dusun Panton Mane, Desa Kuala Ligan, Kecamatan Sampoiniet, Aceh Jaya, Sabtu (13/10) malam.

Penangkapan berawal dari informasi adanya orang yang mencurigakan di seputaran kaki gunung Keumala, Desa Lhok Krut Kecamatan Sampoiniet.

“Ketika diinterogasi di lokasi, pasutri ini katanya baru turun dari mobil tadi subuh dan tujuan hanya ingin bermain ke pantai. Keterangan mereka jauh berbeda dengan kondisi badan yang terdapat lecet-lecet seperti orang yang baru keluar dari hutan,” kata Fajriadi, mengutip ajnn.net, Senin (15/10).

Usai ditangkap, pasutri ini langsung diboyong ke Polsek Sampoiniet untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Dari tangan keduanya diamankan beberapa barang bukti, termasuk telepon genggam milik korban dan sejumlah uang tunai.

“Pelaku bernama Mulyadi (37) yang bekerja sebagai pedagang, berasal dari Medan. Sementara istrinya bernama Nuraini (25) IRT, asal Medan. Keduanya ternyata sudah lama menetap di Sare Aceh Besar,” ungkapnya.

Seperti dilaporkan, penjambretan itu dilakukan Mulyadi dan Nuraini terhadap Khatijah (54), seorang guru SD di Dusun Panton Mane, Desa Kuala Ligan, Kecamatan Sampoiniet Aceh Jaya, Sabtu (13/10) sekitar pukul 18.30 Wib.

Akibat kejadian itu, Khatijah mengalami luka-luka di sekujur tubuh setelah terjatuh dari motor lantaran mempertahankan tas miliknya yang ditarik pasutri tersebut.

Menurut penuturan Ira Wahyuni (26), putri Khatijah, saat itu ibunya hendak pulang ke rumah. Namun, tiba di lokasi, pelaku yang datang dari belakang langsung menarik tas ibunya.

“Mungkin karena tarikan itu, ibu saja jatuh dan terpental di aspal, hampir sekujur tubuh ibu saya luka-luka,” kata Ira.

Bahkan, pasutri tersebut sempat berhenti untuk membawa kabur sepeda motor milik Khatijah. Namun, masyarakat yang mengetahui kejadian itu langsung berdatangan ke lokasi.

“Pelaku hanya membawa tas samping milik ibu saya. Bahkan sepeda motor milik pelaku juga tertinggal di lokasi, karena keburu kabur setelah didatangi masyarakat,” ujarnya.

Saat ini, kata Ira, ibunya harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Teuku Umar. “Di dalam tas itu ada uang Rp1,5 juta, telepon genggam, ATM, buku bank dan surat-surat penting lainnya,” ungkapnya.

Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Sampoiniet. Barang bukti yang berhasil diamankan yakni sepeda motor milik pelaku dan sandal dua pasang. (ajnn/bbs/ala)

Jambret asal Medan di ringkus

ACEH JAYA,SUMUTPOS.CO – Mengaku hendak berwisata di pantai, pasangan suami istri asal Medan ternyata baru saja menjambret di Aceh Jaya. Keduanya kemudian diringkus personel Polsek Sampoiniet, Aceh Jaya, Senin (15/10).

Kapolsek Sampoiniet Ipda Fajriadi mengatakan, pasutri adalah terduga pelaku penjambretan terhadap guru SD bernama Khatijah (54). Keduanya menjambret di Dusun Panton Mane, Desa Kuala Ligan, Kecamatan Sampoiniet, Aceh Jaya, Sabtu (13/10) malam.

Penangkapan berawal dari informasi adanya orang yang mencurigakan di seputaran kaki gunung Keumala, Desa Lhok Krut Kecamatan Sampoiniet.

“Ketika diinterogasi di lokasi, pasutri ini katanya baru turun dari mobil tadi subuh dan tujuan hanya ingin bermain ke pantai. Keterangan mereka jauh berbeda dengan kondisi badan yang terdapat lecet-lecet seperti orang yang baru keluar dari hutan,” kata Fajriadi, mengutip ajnn.net, Senin (15/10).

Usai ditangkap, pasutri ini langsung diboyong ke Polsek Sampoiniet untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Dari tangan keduanya diamankan beberapa barang bukti, termasuk telepon genggam milik korban dan sejumlah uang tunai.

“Pelaku bernama Mulyadi (37) yang bekerja sebagai pedagang, berasal dari Medan. Sementara istrinya bernama Nuraini (25) IRT, asal Medan. Keduanya ternyata sudah lama menetap di Sare Aceh Besar,” ungkapnya.

Seperti dilaporkan, penjambretan itu dilakukan Mulyadi dan Nuraini terhadap Khatijah (54), seorang guru SD di Dusun Panton Mane, Desa Kuala Ligan, Kecamatan Sampoiniet Aceh Jaya, Sabtu (13/10) sekitar pukul 18.30 Wib.

Akibat kejadian itu, Khatijah mengalami luka-luka di sekujur tubuh setelah terjatuh dari motor lantaran mempertahankan tas miliknya yang ditarik pasutri tersebut.

Menurut penuturan Ira Wahyuni (26), putri Khatijah, saat itu ibunya hendak pulang ke rumah. Namun, tiba di lokasi, pelaku yang datang dari belakang langsung menarik tas ibunya.

“Mungkin karena tarikan itu, ibu saja jatuh dan terpental di aspal, hampir sekujur tubuh ibu saya luka-luka,” kata Ira.

Bahkan, pasutri tersebut sempat berhenti untuk membawa kabur sepeda motor milik Khatijah. Namun, masyarakat yang mengetahui kejadian itu langsung berdatangan ke lokasi.

“Pelaku hanya membawa tas samping milik ibu saya. Bahkan sepeda motor milik pelaku juga tertinggal di lokasi, karena keburu kabur setelah didatangi masyarakat,” ujarnya.

Saat ini, kata Ira, ibunya harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Teuku Umar. “Di dalam tas itu ada uang Rp1,5 juta, telepon genggam, ATM, buku bank dan surat-surat penting lainnya,” ungkapnya.

Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Sampoiniet. Barang bukti yang berhasil diamankan yakni sepeda motor milik pelaku dan sandal dua pasang. (ajnn/bbs/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/