27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Pemilik Rekening Gendut Diangkat Jadi Wakapolri

JAKARTA- Kapolri Jenderal Sutarman menunjuk Komisaris Jenderal (Komjen) Badrodin Haiti sebagai Wakil Kepala Polri (Wakapolri) untuk menggantikan Komisaris Jenderal Oegroseno yang segera pensiun. “Dengan segala pertimbangan, tentu ini sudah yang terbaik,”n
kata Sutarman di Mabes Polri, Jumat (28/2).

WAKAPOLRI: Komjen Badrodin Haiti akhirnya dipilih menjadi Wakapolri. //google.com
WAKAPOLRI: Komjen Badrodin Haiti akhirnya dipilih menjadi Wakapolri. //google.com

“Waka Polri TR-nya sudah, turun hari ini. Jadinya pak Badrodin Haiti,” katanya. Sutarman tak menjelaskan secara rinci alasan penunjukan Badrodin sebagai Waka Polri.”Berbagai pertimbangan dan itu yang terbaik,” katanya.

Sutarman pun menyatakan bahwa pengganti Badrodin sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Mabes Polri sudah ditentukan. “Pengganti Badrodin sudah ditentukan,’’ katanya.

Menurut Sutarman, sebelumnya, calon kuat selain Badrodin adalah Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian Komjen Budi Gunawan dan Inspektur Pengawasan Umum Komjen Anton Bachrul Alam. Badrodin saat ini tengah menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan dan Kemanan. Pilihan jatuh ke Badrodin.

Badrodin kini juga menjabat Koordinator Pengamanan Pemilu. Namun, Sutarman menjamin tugas itu tidak akan terganggu dengan pindahnya jabatan Badrodin.”Suatu sistem kalau sudah berjalan akan tetap berjalan meski pimpinannya diganti,” kata Sutarman.

Meski telah banyak diprediksi, penunjukan Badrodin juga menimbulkan tanya. Sebab, mantan Kapolda Jatim itu pernah diterpa isu miring soal dugaan kepemilikan rekening gendut dan transaksi mencurigakan. Isu tersebut mencuat pada 2010 saat Badrodin menjabat Kepala Divisi Hukum Polri.

Disinggung mengenai hal tersebut, Sutarman langsung membantah. Menurut dia, kasus rekening gendut kepolisian sudah clear. “Rekening yang itu kan sudah diklarifikasi, jadi tidak ada masalah,” ujar alumnus Akpol 1981 itu.

Sutarman juga menepis tanya lain tentang potensi terganggunya kinerja operasi Mantap Brata Pemilu 2014. Sebagai Kabaharkam, Badrodin memang bertanggung jawab memimpin keseluruhan operasi tersebut. Dia pula yang memimpin pembuatan konsep operasi Mantap Brata saat masih menjadi Asisten Operasi Kapolri pada 2011-2013.

Menurut mantan Kabareskrim itu, sebuah organisasi yang sistemnya sudah jalan tidak akan terpengaruh dengan pergantian pimpinan. Sehingga, siapapun pengganti Badrodin pasti akan tetap mampu mengemban tugas tersebut.

Lantas, siapa yang akan menjadi suksesor Jenderal kelahiran 24 Juli 1958 itu? ketika ditanya, Kapolri mengatakan jika penggantinya sedang dibahas. Yang jelas, calon Kabaharkam adalah jenderal bintang dua yang potensial. Sutarman mengatakan nama calon tersebut akan keluar pekan depan.

Sutarman menyatakan jika posisi Kabaharkam sangat vital karena memmpin barisan operasi Mantap Brata. Sehingga, pergantian harus dilakukan segera. Informasi yang dihimpun, ada dua nama yang sedang disiapkan menjadi pengganti Badrodin. Yakni, Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno dan Kapolda Jatim Irjen Unggung Cahyono.

Nama terakhir bahkan sudah mendampingi Sutarman saat Rapat Dengar Pendapat dengan Badan Legislasi DPR Selasa (25/2) lalu terkait revisi UU Polri. Sebagai mantan Kakorbrimob, Unggung berpeluang besar menduduki posisi Kabaharkam karena pergantiannya mepet dengan dimulainya operasi Mantap Brata 16 Maret mendatang.

Dia akan klop dengan Wakaops Mantap Brata yang juga Kakorbrimob saat ini, Brigjen S Robby Kaligis. Sutarman sendiri tidak mengeluarkan bantahan saat ditanya rencana penunjukan Unggung sebagai Kabaharkam. “Sampeyan dapat info dari mana?” tanya Sutarman seraya tertawa.

Saat masih inspektur jenderal dan menjabat Kepala Divisi Pembinaan Hukum Kepolisian pada 2010, Badrodin dituduh memiliki rekening gendut. Kekayaannya per 24 Maret 2008 adalah Rp2.090.126.258 dan 4.000 dolar AS.

Dia dituduh membeli polis asuransi pada PT Prudential Life Assurance Rp1,1 miliar. Asal dana dari pihak ketiga. Dia juga menarik dana Rp700 juta dan menerima dana rutin setiap bulan. Menanggapi tuduhan kala itu, dia menjawab, “Itu sepenuhnya kewenangan Kepala Bareskrim,” katanya pada Juni 2010 silam.

Oegroseno memasuki masa pensiunnya pada akhir Februari 2014 ini. Sebelum menjadi Wakil Kepala Kepolisian, Oegro menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan. Oegro juga sempat menjabat Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian, setelah sebelumnya menjadi Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara.

Pada Selasa (18/2), Oegroseno menyempatkan diri datang ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Juru bicara KPK Johan Budi menyebut Oegro datang untuk berpamitan pada pimpinan KPK. “Bertemu pimpinan KPK dan penyidik untuk pamit,” kata Johan saat itu.

Badrodin merupakan alumnus terbaik Akademi Kepolisian 1982 dan meraih Adhi Makayasa). Pria kelahiran Paleran, Umbulsari, Jember, Jawa Timur, 24 Juli 1958, itu pernah menjabat berbagai posisi strategis.

Badrodin adalah peraih Adhi Makayasa (lulusan terbaik) Akpol 1982. Di masa-masa awal karirnya, dia pernah bertugas di Polres Aileu, Timor Timur (sekarang Timor Leste) pada 1985. Dia pernah empat kali menjabat sebagai Kapolda, yakni Banten (2004), Sulawesi Tengah (2006), Sumatera Utara (2009), dan Jawa Timur (2010).

Sementara itu, ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane mengapresiasi penunjukan Badrodin. Terutama, karena Badrodin merupakan junior Sutarman di Akpol. Kondisi itu dinilai akan memudahkan kerja sama di antara keduanya. “Tidak ada lagi kesenjangan komunikasi dan koordinasi antara Kapolri dan Wakapolri,” ujarnya dalam keterangan pers kemarin.

Menurut Neta, tantangan Polri dalam jangka pendek adalah merawat rasa aman di masyarakat sebelum, saat, dan setelah pemilu 2014. Diperlukan kerjasama dengan semua pemangku kepentingan, terutama TNI. Karena itu, sosok Wakapolri juga harus terbuka dengan pergaulan luar, meski tugasnya lebih banyak di internal Polri. (bbs/boy/jpnn/rbb/val)

JAKARTA- Kapolri Jenderal Sutarman menunjuk Komisaris Jenderal (Komjen) Badrodin Haiti sebagai Wakil Kepala Polri (Wakapolri) untuk menggantikan Komisaris Jenderal Oegroseno yang segera pensiun. “Dengan segala pertimbangan, tentu ini sudah yang terbaik,”n
kata Sutarman di Mabes Polri, Jumat (28/2).

WAKAPOLRI: Komjen Badrodin Haiti akhirnya dipilih menjadi Wakapolri. //google.com
WAKAPOLRI: Komjen Badrodin Haiti akhirnya dipilih menjadi Wakapolri. //google.com

“Waka Polri TR-nya sudah, turun hari ini. Jadinya pak Badrodin Haiti,” katanya. Sutarman tak menjelaskan secara rinci alasan penunjukan Badrodin sebagai Waka Polri.”Berbagai pertimbangan dan itu yang terbaik,” katanya.

Sutarman pun menyatakan bahwa pengganti Badrodin sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Mabes Polri sudah ditentukan. “Pengganti Badrodin sudah ditentukan,’’ katanya.

Menurut Sutarman, sebelumnya, calon kuat selain Badrodin adalah Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian Komjen Budi Gunawan dan Inspektur Pengawasan Umum Komjen Anton Bachrul Alam. Badrodin saat ini tengah menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan dan Kemanan. Pilihan jatuh ke Badrodin.

Badrodin kini juga menjabat Koordinator Pengamanan Pemilu. Namun, Sutarman menjamin tugas itu tidak akan terganggu dengan pindahnya jabatan Badrodin.”Suatu sistem kalau sudah berjalan akan tetap berjalan meski pimpinannya diganti,” kata Sutarman.

Meski telah banyak diprediksi, penunjukan Badrodin juga menimbulkan tanya. Sebab, mantan Kapolda Jatim itu pernah diterpa isu miring soal dugaan kepemilikan rekening gendut dan transaksi mencurigakan. Isu tersebut mencuat pada 2010 saat Badrodin menjabat Kepala Divisi Hukum Polri.

Disinggung mengenai hal tersebut, Sutarman langsung membantah. Menurut dia, kasus rekening gendut kepolisian sudah clear. “Rekening yang itu kan sudah diklarifikasi, jadi tidak ada masalah,” ujar alumnus Akpol 1981 itu.

Sutarman juga menepis tanya lain tentang potensi terganggunya kinerja operasi Mantap Brata Pemilu 2014. Sebagai Kabaharkam, Badrodin memang bertanggung jawab memimpin keseluruhan operasi tersebut. Dia pula yang memimpin pembuatan konsep operasi Mantap Brata saat masih menjadi Asisten Operasi Kapolri pada 2011-2013.

Menurut mantan Kabareskrim itu, sebuah organisasi yang sistemnya sudah jalan tidak akan terpengaruh dengan pergantian pimpinan. Sehingga, siapapun pengganti Badrodin pasti akan tetap mampu mengemban tugas tersebut.

Lantas, siapa yang akan menjadi suksesor Jenderal kelahiran 24 Juli 1958 itu? ketika ditanya, Kapolri mengatakan jika penggantinya sedang dibahas. Yang jelas, calon Kabaharkam adalah jenderal bintang dua yang potensial. Sutarman mengatakan nama calon tersebut akan keluar pekan depan.

Sutarman menyatakan jika posisi Kabaharkam sangat vital karena memmpin barisan operasi Mantap Brata. Sehingga, pergantian harus dilakukan segera. Informasi yang dihimpun, ada dua nama yang sedang disiapkan menjadi pengganti Badrodin. Yakni, Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno dan Kapolda Jatim Irjen Unggung Cahyono.

Nama terakhir bahkan sudah mendampingi Sutarman saat Rapat Dengar Pendapat dengan Badan Legislasi DPR Selasa (25/2) lalu terkait revisi UU Polri. Sebagai mantan Kakorbrimob, Unggung berpeluang besar menduduki posisi Kabaharkam karena pergantiannya mepet dengan dimulainya operasi Mantap Brata 16 Maret mendatang.

Dia akan klop dengan Wakaops Mantap Brata yang juga Kakorbrimob saat ini, Brigjen S Robby Kaligis. Sutarman sendiri tidak mengeluarkan bantahan saat ditanya rencana penunjukan Unggung sebagai Kabaharkam. “Sampeyan dapat info dari mana?” tanya Sutarman seraya tertawa.

Saat masih inspektur jenderal dan menjabat Kepala Divisi Pembinaan Hukum Kepolisian pada 2010, Badrodin dituduh memiliki rekening gendut. Kekayaannya per 24 Maret 2008 adalah Rp2.090.126.258 dan 4.000 dolar AS.

Dia dituduh membeli polis asuransi pada PT Prudential Life Assurance Rp1,1 miliar. Asal dana dari pihak ketiga. Dia juga menarik dana Rp700 juta dan menerima dana rutin setiap bulan. Menanggapi tuduhan kala itu, dia menjawab, “Itu sepenuhnya kewenangan Kepala Bareskrim,” katanya pada Juni 2010 silam.

Oegroseno memasuki masa pensiunnya pada akhir Februari 2014 ini. Sebelum menjadi Wakil Kepala Kepolisian, Oegro menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan. Oegro juga sempat menjabat Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian, setelah sebelumnya menjadi Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara.

Pada Selasa (18/2), Oegroseno menyempatkan diri datang ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Juru bicara KPK Johan Budi menyebut Oegro datang untuk berpamitan pada pimpinan KPK. “Bertemu pimpinan KPK dan penyidik untuk pamit,” kata Johan saat itu.

Badrodin merupakan alumnus terbaik Akademi Kepolisian 1982 dan meraih Adhi Makayasa). Pria kelahiran Paleran, Umbulsari, Jember, Jawa Timur, 24 Juli 1958, itu pernah menjabat berbagai posisi strategis.

Badrodin adalah peraih Adhi Makayasa (lulusan terbaik) Akpol 1982. Di masa-masa awal karirnya, dia pernah bertugas di Polres Aileu, Timor Timur (sekarang Timor Leste) pada 1985. Dia pernah empat kali menjabat sebagai Kapolda, yakni Banten (2004), Sulawesi Tengah (2006), Sumatera Utara (2009), dan Jawa Timur (2010).

Sementara itu, ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane mengapresiasi penunjukan Badrodin. Terutama, karena Badrodin merupakan junior Sutarman di Akpol. Kondisi itu dinilai akan memudahkan kerja sama di antara keduanya. “Tidak ada lagi kesenjangan komunikasi dan koordinasi antara Kapolri dan Wakapolri,” ujarnya dalam keterangan pers kemarin.

Menurut Neta, tantangan Polri dalam jangka pendek adalah merawat rasa aman di masyarakat sebelum, saat, dan setelah pemilu 2014. Diperlukan kerjasama dengan semua pemangku kepentingan, terutama TNI. Karena itu, sosok Wakapolri juga harus terbuka dengan pergaulan luar, meski tugasnya lebih banyak di internal Polri. (bbs/boy/jpnn/rbb/val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/