26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dimakamkan Satu Liang

sMG/SUMUT POS
DIMAKAMKAN: Jenazah Diperum Nainggolan dan keluarga disemayamkan sebelum dimakamkan di Hariara Tolu, Pangururan, Kabupaten Samosir, Kamis (15/11) siang.

SUMUTPOS.CO – JENAZAH Diperum Nainggolan dan keluarga dimakamkan di Hariara Tolu, Pangururan, Kabupaten Samosir, Kamis (15/11) sekira Pukul 14.00 WIB. Pendeta Jhon Petra Simatupang beserta jemaat HKBP Resort Pangururan Kota melaksanakan ibadah di depan rumah duka.

Tangis haru pecah saat peti jenazah ke empat korban ditutup. Salah seorang wanita yang juga kerabat korban tampak terus memeluk peti jenazah Diperum Nainggolan dan istrinya Maya boru Ambarita.

Selanjutnya, masyarakat dibantu beberapa pemuda yang mengenakan seragam Pemuda Pancasila mengangkat peti jenazah korban satu per satu ke dalam mobil ambulans. Tangis histeris kembali terdengar mengiringi.

Berjalan kaki sekitar 15 menit, keluarga dan para pelayat tiba di area pemakaman keluarga. Satu per satu jenazah kembali diturunkan untuk dimasukkan ke dalam satu liang lahat.

“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan,” ucap Pendeta Jhon Petra dalam khotbahnya. (gid/esa/smg/ala)

sMG/SUMUT POS
DIMAKAMKAN: Jenazah Diperum Nainggolan dan keluarga disemayamkan sebelum dimakamkan di Hariara Tolu, Pangururan, Kabupaten Samosir, Kamis (15/11) siang.

SUMUTPOS.CO – JENAZAH Diperum Nainggolan dan keluarga dimakamkan di Hariara Tolu, Pangururan, Kabupaten Samosir, Kamis (15/11) sekira Pukul 14.00 WIB. Pendeta Jhon Petra Simatupang beserta jemaat HKBP Resort Pangururan Kota melaksanakan ibadah di depan rumah duka.

Tangis haru pecah saat peti jenazah ke empat korban ditutup. Salah seorang wanita yang juga kerabat korban tampak terus memeluk peti jenazah Diperum Nainggolan dan istrinya Maya boru Ambarita.

Selanjutnya, masyarakat dibantu beberapa pemuda yang mengenakan seragam Pemuda Pancasila mengangkat peti jenazah korban satu per satu ke dalam mobil ambulans. Tangis histeris kembali terdengar mengiringi.

Berjalan kaki sekitar 15 menit, keluarga dan para pelayat tiba di area pemakaman keluarga. Satu per satu jenazah kembali diturunkan untuk dimasukkan ke dalam satu liang lahat.

“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan,” ucap Pendeta Jhon Petra dalam khotbahnya. (gid/esa/smg/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/