25.1 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Kapal Tenggelam di Perairan Johor, Malaysia, 11 WNI Tewas dan 29 Orang Hilang

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 29 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal dinyatakan hilang dan 11 ditemukan tewas setelah kapal speedboat yang mereka tumpangi tenggelam di perairan Tanjung Balau, Johor, Malaysia , Rabu (15/12). Kapal nahas tersebut diketahui membawa sekitar 50 TKI.

PENCARIAN: Tim SAR Malaysia saat melakukan pencarian korban dengan menurunkan kapal SAR, unit speedboat dan helikopter untuk memantau dari udara. Sebanyak 11 korban WNI meninggal dunia dan 29 masih hilang.

Dalam keterangan resmi yang dikirim pemerintah Malaysia kepada Tim SAR Tanjung Pinang, Kepri disebutkan, 4 wanita dan 7 pria ditemukan di bibir pantai dalam kondisi tewas. Sedangkan 22 orang lainnya yang terdiri 20 pria dan 2 wanita ditemukan selamat.

Pemerintah Malaysia menyebutkan masih ada sekitar 29 orang penumpang kapal nahas yang saat ini belum ditemukan.

Tim SAR Malaysia saat ini masih melakukan pencarian dengan menurunkan kapal SAR, unit speedboat dan helikopter untuk memantau dari udara. Namun tingginya gelombang dan kencangnya angin membuat pencarian di laut belum bisa dilakukan secara maksimal.

Agung Satria, dari Tim SAR Tanjung Pinang mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi lanjutan dari Tim SAR Malaysia. Namun dari titik kordinat karamnya kapal pengangkut PMI ilegal ini diketahui hanya berjarak 0,3 mil dari bibir pantai Tanjung Balau, Johor Malaysia.

Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono mengatakan, posisi kapal tenggelam yang mengangkut WNI ilegal tersebut sudah berada di pinggir pantai. Kapal tersebut terbalik lantaran tersapu ombak ketika penumpang sedang turun.”Kapal itu terbalik di bibir pantai dan kemungkinan itu penumpangnya pada saat dia turun dari kapal itu tersapu ombak. Jadi bukan tenggelam di laut dalam karena itu udah di dekat pantai. Pada saat kapal sudah di pinggir pantai kapal terbalik,” kata Hermono, Rabu (15/12).

Kapal yang berangkat dari Tanjung Uban, Kepulauan Riau tersebut membawa 50 imigran ilegal Indonesia. Kapal tersebut tenggelam di wilayah perairan Johor, Malaysia. “Menurut pengakuan yang selamat ada 50 orang. Mereka itu berangkat dari Tanjung Uban di kepulauan Riau sebanyak 50 orang itu kan subuh ya sampainya sekitar 04.30 WIB, jadi kemungkinan besar mereka itu berangkat pukul 02.00 WIB,” ucapnya.

Ia mengatakan, 11 orang dinyatakan meninggal yakni 7 pria dan 4 wanita. Sedangkan yang selamat terdiri dari 12 pria dan 2 wanita. Ia juga menyatakan bahwa kapal tersebut dalam kondisi normal dan tidak bermasalah selama di perjalanan.”Di dalam perjalanan itu enggak ada masalah cuma pada saat menurunkan penumpang penumpang nya kena sapu ombak,” ujarnya.

Hermono juga mengimbau warga Indonesia untuk tidak melakukan perbuatan ilegal tersebut karena sangat berbahaya. Selain itu, ia mengatakan bahwa Malaysia kini sedang berupaya memulangkan pekerja asing yang tidak berdokumen. “WNI yang mau masuk ke Malaysia secara ilegal sangat beresiko kecelakaan yang terkait pagi tadi, risiko kena tangkap pun menjadi sangat besar, pemeriksaan di perbatasan Johor itu sangat ketat,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, kejadian tenggelamnya kapal diduga karena cuaca buruk di kawasan perairan tersebut. “KJRI Johor Bahru telah menerima informasi awal dari Otoritas Malaysia mengenai kejadian boat tenggelam yang membawa penumpang diduga WNI pada Rabu dini hari tanggal 15 Desember 2021 sekitar pukul 05.00 waktu setempat, pada posisi sekitar 0,3 NM sebelah tenggara Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor. Kecelakaan diduga karena cuaca buruk di sekitar lokasi kejadian,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha.

Hingga kini, identitas 11 jenazah WNI tersebut belum diketahui. Ia pun mengatakan, sejauh ini belum diketahui secara pasti jumlah WNI yang berada di kapal tersebut. “Menindaklanjuti informasi tersebut, Tim KJRI Johor Bahru segera mendatangi lokasi kejadian dan Rumah Sakit Sultanah Aminah Johor Bahru untuk identifikasi dan penanganan korban,” ujar dia.

Melansir dari AFP, kapal tenggelam menyebabkan 11 migran asal Indonesia tewas, 27 orang lainnya diyakini hilang. Korban tewas dan hilang dalam kecelakaan kapal di Malaysia itu diduga pekerja migran ilegal atau imigran gelap. Secara keseluruhan, kapal diyakini membawa 60 orang migran.”Tentara yang berpatroli menemukan mayat tujuh pria dan empat wanita di pantai,” kata kepala penjaga pantai Laksamana Mohamad Zubil Mat Som kepada AFP. Ia juga mendesak para migran untuk tidak memasuki Malaysia secara ilegal. (kps/bbs)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 29 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal dinyatakan hilang dan 11 ditemukan tewas setelah kapal speedboat yang mereka tumpangi tenggelam di perairan Tanjung Balau, Johor, Malaysia , Rabu (15/12). Kapal nahas tersebut diketahui membawa sekitar 50 TKI.

PENCARIAN: Tim SAR Malaysia saat melakukan pencarian korban dengan menurunkan kapal SAR, unit speedboat dan helikopter untuk memantau dari udara. Sebanyak 11 korban WNI meninggal dunia dan 29 masih hilang.

Dalam keterangan resmi yang dikirim pemerintah Malaysia kepada Tim SAR Tanjung Pinang, Kepri disebutkan, 4 wanita dan 7 pria ditemukan di bibir pantai dalam kondisi tewas. Sedangkan 22 orang lainnya yang terdiri 20 pria dan 2 wanita ditemukan selamat.

Pemerintah Malaysia menyebutkan masih ada sekitar 29 orang penumpang kapal nahas yang saat ini belum ditemukan.

Tim SAR Malaysia saat ini masih melakukan pencarian dengan menurunkan kapal SAR, unit speedboat dan helikopter untuk memantau dari udara. Namun tingginya gelombang dan kencangnya angin membuat pencarian di laut belum bisa dilakukan secara maksimal.

Agung Satria, dari Tim SAR Tanjung Pinang mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi lanjutan dari Tim SAR Malaysia. Namun dari titik kordinat karamnya kapal pengangkut PMI ilegal ini diketahui hanya berjarak 0,3 mil dari bibir pantai Tanjung Balau, Johor Malaysia.

Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono mengatakan, posisi kapal tenggelam yang mengangkut WNI ilegal tersebut sudah berada di pinggir pantai. Kapal tersebut terbalik lantaran tersapu ombak ketika penumpang sedang turun.”Kapal itu terbalik di bibir pantai dan kemungkinan itu penumpangnya pada saat dia turun dari kapal itu tersapu ombak. Jadi bukan tenggelam di laut dalam karena itu udah di dekat pantai. Pada saat kapal sudah di pinggir pantai kapal terbalik,” kata Hermono, Rabu (15/12).

Kapal yang berangkat dari Tanjung Uban, Kepulauan Riau tersebut membawa 50 imigran ilegal Indonesia. Kapal tersebut tenggelam di wilayah perairan Johor, Malaysia. “Menurut pengakuan yang selamat ada 50 orang. Mereka itu berangkat dari Tanjung Uban di kepulauan Riau sebanyak 50 orang itu kan subuh ya sampainya sekitar 04.30 WIB, jadi kemungkinan besar mereka itu berangkat pukul 02.00 WIB,” ucapnya.

Ia mengatakan, 11 orang dinyatakan meninggal yakni 7 pria dan 4 wanita. Sedangkan yang selamat terdiri dari 12 pria dan 2 wanita. Ia juga menyatakan bahwa kapal tersebut dalam kondisi normal dan tidak bermasalah selama di perjalanan.”Di dalam perjalanan itu enggak ada masalah cuma pada saat menurunkan penumpang penumpang nya kena sapu ombak,” ujarnya.

Hermono juga mengimbau warga Indonesia untuk tidak melakukan perbuatan ilegal tersebut karena sangat berbahaya. Selain itu, ia mengatakan bahwa Malaysia kini sedang berupaya memulangkan pekerja asing yang tidak berdokumen. “WNI yang mau masuk ke Malaysia secara ilegal sangat beresiko kecelakaan yang terkait pagi tadi, risiko kena tangkap pun menjadi sangat besar, pemeriksaan di perbatasan Johor itu sangat ketat,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, kejadian tenggelamnya kapal diduga karena cuaca buruk di kawasan perairan tersebut. “KJRI Johor Bahru telah menerima informasi awal dari Otoritas Malaysia mengenai kejadian boat tenggelam yang membawa penumpang diduga WNI pada Rabu dini hari tanggal 15 Desember 2021 sekitar pukul 05.00 waktu setempat, pada posisi sekitar 0,3 NM sebelah tenggara Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor. Kecelakaan diduga karena cuaca buruk di sekitar lokasi kejadian,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha.

Hingga kini, identitas 11 jenazah WNI tersebut belum diketahui. Ia pun mengatakan, sejauh ini belum diketahui secara pasti jumlah WNI yang berada di kapal tersebut. “Menindaklanjuti informasi tersebut, Tim KJRI Johor Bahru segera mendatangi lokasi kejadian dan Rumah Sakit Sultanah Aminah Johor Bahru untuk identifikasi dan penanganan korban,” ujar dia.

Melansir dari AFP, kapal tenggelam menyebabkan 11 migran asal Indonesia tewas, 27 orang lainnya diyakini hilang. Korban tewas dan hilang dalam kecelakaan kapal di Malaysia itu diduga pekerja migran ilegal atau imigran gelap. Secara keseluruhan, kapal diyakini membawa 60 orang migran.”Tentara yang berpatroli menemukan mayat tujuh pria dan empat wanita di pantai,” kata kepala penjaga pantai Laksamana Mohamad Zubil Mat Som kepada AFP. Ia juga mendesak para migran untuk tidak memasuki Malaysia secara ilegal. (kps/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/