Peta calon Kapolri bakal terpengaruh mereka yang berpeluang adalah para jenderal bintang tiga (komjen). Oleh karena itu, sebelum posisi Kabareskrim dan Kabaintelkam diisi jenderal baru, Neta mengaku belum bisa menyebut calon potensial pengganti Badrodin.
Selain Kabaresrkim dan Kabaintelkam, jabatan lain yang dijabat oleh perwira bintang tiga adalah Wakapolri (Komjen Budi Gunawan), Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Komjen Putut Eko Bayuseno), Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Komjen Syafruddin), dan Inspektur Pengawasan Umum (Komjen Dwi Priyatno).
Tiga jabatan bintang tiga Polri namun berada di luar Mabes Polri adalah Kepala Badan Narkotika Nasional (Komjen Budi Waseso), Sekretaris Utama Lembaga Pertahanan Nasional (Komjen Suhardi Alius), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (Irjen Tito Karnavian) yang akan mengalami kenaikan pangkat menjadi komjen.
Meski peluang untuk jadi Kapolri ada pada jenderal bintang tiga, namun menurut Neta, tidak menutup kemungkinan jenderal bintang dua (inspektur jenderal) yang bakal dicalonkan oleh Presiden. Namun syaratnya tetap harus dipromosikan menjadi komisaris jenderal.
“Presiden yang mengusulkan, biasanya kedekatan historis dan kinerja juga mempengaruhi,” kata Neta.
Berbeda dengan Neta, anggota Kompolnas Muhammad Nasser mengatakan, mutasi yang terjadi adalah mekanisme normatif. Â “Ada jenderal pensiun dan jabatannya harus diisi agar tidak kosong,” kata Nasser.
Menurutnya, tidak ada kaitan langsung mutasi perwira tinggi Polri dengan makin dekatnya masa pensiun Badrodin Haiti.
Kompolnas sendiri, menurut Nasser, melihat mutasi ini adalah proses alamiah. Sama halnya dengan suksesi Kapolri pada Juli mendatang. Nasser mengaku, Kompolnas hingga kini belum menggelar persiapan apapun untuk pencalonan Kapolri.
Sesuai dengan undang-undang, Kompolnas bertugas memberi masukan dan pertimbangan kepada Presiden untuk memilih calon Kapolri. (jpnn/bbs)