32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Rekonstruksi Kasus Abraham Dinilai Ganjil

TERSANGKA: Ekspresi Abraham Samad ketika wakil ketua KPK Bambang Widjayanto ditangkap Bareskrim beberapa waktu lalu. Kemarin, Samad malah dijadikan tersangka terkait dugaan pemalsuan dokumen.
TERSANGKA: Ekspresi Abraham Samad ketika wakil ketua KPK Bambang Widjayanto ditangkap Bareskrim beberapa waktu lalu. Kemarin, Samad malah dijadikan tersangka terkait dugaan pemalsuan dokumen.

MAKASSAR, SUMUTPOS.CO-Pengacara Ketua KPK nonaktif, Abraham Samad, menolak rencana rekonstruksi yang akan dilakukan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel. Rekonstruksi dinilai tak wajar sebab penyidik tak menyampaikannya kepada Abraham.

Rencananya, rekonstruksi akan digelar di Kantor Pemerintah Kecamatan Panakkukang, hari ini, Minggu (17/5) sekitar pukul 10.00 Wita. Baik Abraham, maupun tim hukumnya, sama sekali tak diberi surat panggilan. Makanya, tim hukum menilai, ada yang tak beres di balik rencana rekonstruksi tersebut.

“Kami menilai, ada hal yang janggal di balik rencana rekonstruksi ini. Informasinya kurang terbuka, sementara kita tahu, ini kasus publik,” ujar pengacara Abraham, Abd Azis, saat menggelar konferensi pers di Kantor LBH Makassar, Sabtu, 16 Mei.

Memang, kata doa, rekonstruksi merupakan salah satu bagian dari proses penyidikan. Biasanya itu dilakukan penyidik kepolisian setelah mendapatkan petunjuk dari kejaksaan. Namun dengan dilakukan diam-diam, ini mengindikasikan, ada persoalan dalam proses rekonstruksi itu.

Yang disesalkan karena rekonstruksi tak melibatkan pengacara Abraham, padahal dalam kasus ini, Abrahamlah tersangkanya. Namun meskipun Abraham dipanggil untuk melakukannya, bisa saja ia menolak sebab sebagai tersangka, ia memiliki hak ingkar alias bisa menolak melakukan rekonstruksi.

“Hak ingkar adalah hak tersangka, termasuk soal rekonstruksi ini. Bahasa kasarnya kami menolak rekonstruksi itu,” imbuh Direktur LBH Makassar ini.

Dengan tak adanya pemberitahuan kepada pengacara dan Abraham sendiri, maka kemungkinan besar tersangka tidak dihadirkan. Malahan, rekonstruksi yang akan digelar hanya akan menghadirkan saksi.

Hal ini dinilai sangat sepihak. Pengacara menduga, ada indikasi penyidik ingin membuat tambahan bukti berita acara pemeriksaan (BAP) yang dipaksakan. “Padahal, masih banyak pembuktian mendasar yang harus dilakukan. Misalnya saja dokumen asli KK yang hingga saat ini belum pernah diperlihatkan,” urai Azis.

Pengacara Abraham lainnya, Abd Kadir Wokanubun, menegaskan, para pengacara Abraham di Makassar, menolak rencana rekonstruksi itu. Sebab mereka menilai, proses yang dijalankan polisi ini sangat tertutup. Dengan tak berkoordinasi dengan Abraham dan tim hukumnya, polisi terkesan menghindari pantauan publik.

“Pantauan publik tidak bisa dipisahkan dari kasus ini. Sebab biar bagaimana pun, Abraham masih pejabat meskipun dengan status nonaktif. Kami menduga, polisi ingin menggiring kasus ini,” sesal Kadir yang juga Badan Pekerja Anti Corruption Committee ini.

Yang ganjil sebab saudara Abraham, Imran Samad, justru yang akan dihadirkan dalam rekonstruksi itu. Tersangka sendiri tidak dipanggil sama sekali untuk hadir. Pihaknya juga selama selalu mempertanyakan dokumen asli kartu keluarga (KK) yang hingga saat ini, penyidik hanya memegang fotokopinya.

Salah satu kecurigaan tim hukum yakni kemungkinan adanya skenario dalam rekonstruksi bahwa Imran pernah bertemu Feriyani Lim di Kantor Kecamatan Panakkukang. Padahal, tim menduga kronologi itu tak ada dalam BAP Abraham.

Mantan Camat Panakkukang yang juga saudara Abraham, Imran Samad, membenarkan rencana rekonstruksi tersebut. Selain dirinya, staf yang pernah bekerja di Kantor Camat Panakkukang, juga dipanggil datang melakukan rekonstruksi.Imran mengaku akan hadir kendati tak ada panggilan resmi.

“Cuma pemberitahuan lisan,” katanya. Ia mengatakan, selaku warga negara yang baik, ia akan tetap kooperatif memenuhi panggilan penyidik.

Dikonfirmasi terpisah, Plt Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Hariadi, mengaku belum mendapatkan informasi perihal rencana rekonstruksi tersebut. “Saya di luar kota ini. Saya cek dulu apakah ada konstruksi dari mereka,” dalihnya. (zuk/jpnn)

TERSANGKA: Ekspresi Abraham Samad ketika wakil ketua KPK Bambang Widjayanto ditangkap Bareskrim beberapa waktu lalu. Kemarin, Samad malah dijadikan tersangka terkait dugaan pemalsuan dokumen.
TERSANGKA: Ekspresi Abraham Samad ketika wakil ketua KPK Bambang Widjayanto ditangkap Bareskrim beberapa waktu lalu. Kemarin, Samad malah dijadikan tersangka terkait dugaan pemalsuan dokumen.

MAKASSAR, SUMUTPOS.CO-Pengacara Ketua KPK nonaktif, Abraham Samad, menolak rencana rekonstruksi yang akan dilakukan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel. Rekonstruksi dinilai tak wajar sebab penyidik tak menyampaikannya kepada Abraham.

Rencananya, rekonstruksi akan digelar di Kantor Pemerintah Kecamatan Panakkukang, hari ini, Minggu (17/5) sekitar pukul 10.00 Wita. Baik Abraham, maupun tim hukumnya, sama sekali tak diberi surat panggilan. Makanya, tim hukum menilai, ada yang tak beres di balik rencana rekonstruksi tersebut.

“Kami menilai, ada hal yang janggal di balik rencana rekonstruksi ini. Informasinya kurang terbuka, sementara kita tahu, ini kasus publik,” ujar pengacara Abraham, Abd Azis, saat menggelar konferensi pers di Kantor LBH Makassar, Sabtu, 16 Mei.

Memang, kata doa, rekonstruksi merupakan salah satu bagian dari proses penyidikan. Biasanya itu dilakukan penyidik kepolisian setelah mendapatkan petunjuk dari kejaksaan. Namun dengan dilakukan diam-diam, ini mengindikasikan, ada persoalan dalam proses rekonstruksi itu.

Yang disesalkan karena rekonstruksi tak melibatkan pengacara Abraham, padahal dalam kasus ini, Abrahamlah tersangkanya. Namun meskipun Abraham dipanggil untuk melakukannya, bisa saja ia menolak sebab sebagai tersangka, ia memiliki hak ingkar alias bisa menolak melakukan rekonstruksi.

“Hak ingkar adalah hak tersangka, termasuk soal rekonstruksi ini. Bahasa kasarnya kami menolak rekonstruksi itu,” imbuh Direktur LBH Makassar ini.

Dengan tak adanya pemberitahuan kepada pengacara dan Abraham sendiri, maka kemungkinan besar tersangka tidak dihadirkan. Malahan, rekonstruksi yang akan digelar hanya akan menghadirkan saksi.

Hal ini dinilai sangat sepihak. Pengacara menduga, ada indikasi penyidik ingin membuat tambahan bukti berita acara pemeriksaan (BAP) yang dipaksakan. “Padahal, masih banyak pembuktian mendasar yang harus dilakukan. Misalnya saja dokumen asli KK yang hingga saat ini belum pernah diperlihatkan,” urai Azis.

Pengacara Abraham lainnya, Abd Kadir Wokanubun, menegaskan, para pengacara Abraham di Makassar, menolak rencana rekonstruksi itu. Sebab mereka menilai, proses yang dijalankan polisi ini sangat tertutup. Dengan tak berkoordinasi dengan Abraham dan tim hukumnya, polisi terkesan menghindari pantauan publik.

“Pantauan publik tidak bisa dipisahkan dari kasus ini. Sebab biar bagaimana pun, Abraham masih pejabat meskipun dengan status nonaktif. Kami menduga, polisi ingin menggiring kasus ini,” sesal Kadir yang juga Badan Pekerja Anti Corruption Committee ini.

Yang ganjil sebab saudara Abraham, Imran Samad, justru yang akan dihadirkan dalam rekonstruksi itu. Tersangka sendiri tidak dipanggil sama sekali untuk hadir. Pihaknya juga selama selalu mempertanyakan dokumen asli kartu keluarga (KK) yang hingga saat ini, penyidik hanya memegang fotokopinya.

Salah satu kecurigaan tim hukum yakni kemungkinan adanya skenario dalam rekonstruksi bahwa Imran pernah bertemu Feriyani Lim di Kantor Kecamatan Panakkukang. Padahal, tim menduga kronologi itu tak ada dalam BAP Abraham.

Mantan Camat Panakkukang yang juga saudara Abraham, Imran Samad, membenarkan rencana rekonstruksi tersebut. Selain dirinya, staf yang pernah bekerja di Kantor Camat Panakkukang, juga dipanggil datang melakukan rekonstruksi.Imran mengaku akan hadir kendati tak ada panggilan resmi.

“Cuma pemberitahuan lisan,” katanya. Ia mengatakan, selaku warga negara yang baik, ia akan tetap kooperatif memenuhi panggilan penyidik.

Dikonfirmasi terpisah, Plt Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Hariadi, mengaku belum mendapatkan informasi perihal rencana rekonstruksi tersebut. “Saya di luar kota ini. Saya cek dulu apakah ada konstruksi dari mereka,” dalihnya. (zuk/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/