JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin memastikan bahwa jamaah haji yang diberangkatkan ke Tanah Suci sejauh ini tidak ada yang terjangkit penyakit ebola. Meski penyakit tersebut dikhawatir menyebar di wilayah Timur Tengah dan sekitarnya.
“Sejauh ini tidak ada (meninggal karena Ebola,” ujar Lukman Hakim di kantor Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu, (17/9).
Sebelum berangkat jamaah haji memang diingatkan untuk waspada terhadap penyakit ebola dan melakukan upaya antisipasi terlebih dahulu. Bahkan jamaah haji diminta tidak berkontak langsung dengan jamaah dari Afrika yang diduga sudah terjangkit penyakit ebola. Vaksin juga telah diberikan pada jamaah haji sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Selain itu, Lukman juga menampik informasi yang menyebut bahwa pemondokan untuk jamaah haji Indonesia di Tanah Suci tidak sesuai kapasitas.
Menurutnya, sebelum jamaah tiba di sana memang ada kepadatan di 12 pemondokan. Namun, langsung ditindak lanjuti oleh petugas haji sehingga tidak kepadatan lagi.
Bahkan, kata Lukman, petugas menyiapkan kamar yang sesuai keinginan jamaah haji. Sehingga ia memastikan semua jamaah haji yang berangkat sudah mendapatkan kenyamanan tempat tinggal selama berada di Tanah Suci.
“Ada famili yang tidak ingin terpisah lalu ada teman yang ingin gabung dalam satu kamar, lalu diisi menjadi 8 orang. Jadi hal-hal seperti itu justru karena kehendak jamaah haji sendiri sehingga petugas sulit untuk mencegah hal itu,” tegas Lukman.(flo/jpnn)
JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin memastikan bahwa jamaah haji yang diberangkatkan ke Tanah Suci sejauh ini tidak ada yang terjangkit penyakit ebola. Meski penyakit tersebut dikhawatir menyebar di wilayah Timur Tengah dan sekitarnya.
“Sejauh ini tidak ada (meninggal karena Ebola,” ujar Lukman Hakim di kantor Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu, (17/9).
Sebelum berangkat jamaah haji memang diingatkan untuk waspada terhadap penyakit ebola dan melakukan upaya antisipasi terlebih dahulu. Bahkan jamaah haji diminta tidak berkontak langsung dengan jamaah dari Afrika yang diduga sudah terjangkit penyakit ebola. Vaksin juga telah diberikan pada jamaah haji sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Selain itu, Lukman juga menampik informasi yang menyebut bahwa pemondokan untuk jamaah haji Indonesia di Tanah Suci tidak sesuai kapasitas.
Menurutnya, sebelum jamaah tiba di sana memang ada kepadatan di 12 pemondokan. Namun, langsung ditindak lanjuti oleh petugas haji sehingga tidak kepadatan lagi.
Bahkan, kata Lukman, petugas menyiapkan kamar yang sesuai keinginan jamaah haji. Sehingga ia memastikan semua jamaah haji yang berangkat sudah mendapatkan kenyamanan tempat tinggal selama berada di Tanah Suci.
“Ada famili yang tidak ingin terpisah lalu ada teman yang ingin gabung dalam satu kamar, lalu diisi menjadi 8 orang. Jadi hal-hal seperti itu justru karena kehendak jamaah haji sendiri sehingga petugas sulit untuk mencegah hal itu,” tegas Lukman.(flo/jpnn)