26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Peserta Antusias Ikuti Festival LIKE, Dirjen PSKL Usung Tema ‘Masyarakat Sejahtera Alam Lestari’

JAKARTA, SUMUTPOS.CO — Direktorat Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar talkshow dua hari berturut-turut. Talkshow tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) yang digelar oleh KLHK dari 16-17 September 2023 di Arena Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.

Talkshow ini dibagi menjadi 4 Zona, yaitu Zona A (Zona Biru), Zona B (Zona Kuning), Zona C (Zona hijau), dan Zona D (Zona Ungu). Setiap zona mengangkat tema yang berbeda. Seperti Zona Ungu D dengan mengusung tema ‘Masyarakat Sejahtera Alam Lestari’ membahas berbagai bahasan yang dapat dikonsultasikan.

Talkshow Zona Ungu D dibagi menjadi tiga rangkaian diskusi, pertama digelar dari pukul 09:00 sampai 10:25 WIB dengan menangkat tema ‘Menuju Kemitraan Konservasi dan Pemberdayaan Masyarakat yang Berkeadilan dan Keberlanjutan’ ditaja oleh Direktorat Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL).

Kemudian rangkaian kedua dimulai dari pukul 10:35 sampai 11:55 WIB dengan menangkat tema Talkshow bertajuk ‘Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan di Tingkat Tapak dan Talkshow ketiga dimulai pukul 13:00 hingga 14:35 dengan mengusung tema Bambu Berbasis Alam: Penggerak Ekonomi Rakyat dengan Produk Ramah Lingkungan. Acara tersebut dikuti antusias oleh peserta dari berbagai kalangan.

Salah satu narasumber dalam acara Talkshow Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan di Tingkat Tapak yaitu Kepala Desa Gari Gunung Kidul selaku pengelola Argo Wijil dan Pengembangan Kawasan Watu Obong, Parno mengatakan, dalam melakukan pelestarian lingkungan memiliki beberapa opsi.

“Pertama pecahkan masalahnya, bagaimana kita memberikan solusi kepada masyarakat, salah satunya dengan memanfaatkan sampah, bagaimana masyarakat majemuk mengelola sampah, kemudian kita menyiapkan bank sampah itu salah satu solusinya,” kata Parno dalam acara Talkshow tersebut, Ahad (17/9/2023).

“Yang kedua terkait masalah ketersediaan pangan dan mengumpulkan masyarakat untuk membicarakan masalah pangan. Hal itu bagaimana kebutuhan pangan yang ada di tempat itu tercukupi,” ujar dia.

Parno mengatakan, apa yang dilakukan tersebut terbukti memiliki dampak positif terhadap lingkungan yang ada di desanya. Terlebih lagi menghasilkan nilai ekonomis kepada masyarakat sekitar.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKl) Edy Nugroho Santoso mengatakan, bahwa pemerintah terus berupaya melakukan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, dengan diadakannya kegiatan Talkshow ini bertujuan untuk memecahkan solusi dalam pengelolaan lingkungan yang bernilai ekonomis untuk masyarakat.

“Peran pemerintah itu tidak secara keseluruhan, sehingga dengan diadakannya kegiatan seperti ini untuk mencari solusi karena permasalahan yang kita hadapi cukup banyak sekali, sehingga peran dan kontribusi pemikiran ibu dan bapak yang mengikuti kegiatan ini penting untuk kita tampung dan kita temukan tapaknya di mana,” kata dia.

Dia mengatakan, dalam mencari solusi PPKL telah melakukan perlombaan dengan tema ‘Perencanaan-perencanaan dalam Melakukan Pemulihan Kerusakan Lingkungan di tingkat Perguruan Tinggi.

“Jadi dari perlombaan ini, ada sekitar 400 lebih yang melakukan perencanaan dalam melakukan pengelolaan lingkungan, jadi ini model dalam mencari tapak, jadi para adek mahasiswa ini memberikan model baru dalam melakukan perencanaan pengelolaan lingkungan, jadi sebenarnya harapan kami dalam perlombaan itu untuk melakukan implementasi,” pungkasnya. (rel/ram)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO — Direktorat Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar talkshow dua hari berturut-turut. Talkshow tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) yang digelar oleh KLHK dari 16-17 September 2023 di Arena Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.

Talkshow ini dibagi menjadi 4 Zona, yaitu Zona A (Zona Biru), Zona B (Zona Kuning), Zona C (Zona hijau), dan Zona D (Zona Ungu). Setiap zona mengangkat tema yang berbeda. Seperti Zona Ungu D dengan mengusung tema ‘Masyarakat Sejahtera Alam Lestari’ membahas berbagai bahasan yang dapat dikonsultasikan.

Talkshow Zona Ungu D dibagi menjadi tiga rangkaian diskusi, pertama digelar dari pukul 09:00 sampai 10:25 WIB dengan menangkat tema ‘Menuju Kemitraan Konservasi dan Pemberdayaan Masyarakat yang Berkeadilan dan Keberlanjutan’ ditaja oleh Direktorat Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL).

Kemudian rangkaian kedua dimulai dari pukul 10:35 sampai 11:55 WIB dengan menangkat tema Talkshow bertajuk ‘Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan di Tingkat Tapak dan Talkshow ketiga dimulai pukul 13:00 hingga 14:35 dengan mengusung tema Bambu Berbasis Alam: Penggerak Ekonomi Rakyat dengan Produk Ramah Lingkungan. Acara tersebut dikuti antusias oleh peserta dari berbagai kalangan.

Salah satu narasumber dalam acara Talkshow Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan di Tingkat Tapak yaitu Kepala Desa Gari Gunung Kidul selaku pengelola Argo Wijil dan Pengembangan Kawasan Watu Obong, Parno mengatakan, dalam melakukan pelestarian lingkungan memiliki beberapa opsi.

“Pertama pecahkan masalahnya, bagaimana kita memberikan solusi kepada masyarakat, salah satunya dengan memanfaatkan sampah, bagaimana masyarakat majemuk mengelola sampah, kemudian kita menyiapkan bank sampah itu salah satu solusinya,” kata Parno dalam acara Talkshow tersebut, Ahad (17/9/2023).

“Yang kedua terkait masalah ketersediaan pangan dan mengumpulkan masyarakat untuk membicarakan masalah pangan. Hal itu bagaimana kebutuhan pangan yang ada di tempat itu tercukupi,” ujar dia.

Parno mengatakan, apa yang dilakukan tersebut terbukti memiliki dampak positif terhadap lingkungan yang ada di desanya. Terlebih lagi menghasilkan nilai ekonomis kepada masyarakat sekitar.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKl) Edy Nugroho Santoso mengatakan, bahwa pemerintah terus berupaya melakukan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, dengan diadakannya kegiatan Talkshow ini bertujuan untuk memecahkan solusi dalam pengelolaan lingkungan yang bernilai ekonomis untuk masyarakat.

“Peran pemerintah itu tidak secara keseluruhan, sehingga dengan diadakannya kegiatan seperti ini untuk mencari solusi karena permasalahan yang kita hadapi cukup banyak sekali, sehingga peran dan kontribusi pemikiran ibu dan bapak yang mengikuti kegiatan ini penting untuk kita tampung dan kita temukan tapaknya di mana,” kata dia.

Dia mengatakan, dalam mencari solusi PPKL telah melakukan perlombaan dengan tema ‘Perencanaan-perencanaan dalam Melakukan Pemulihan Kerusakan Lingkungan di tingkat Perguruan Tinggi.

“Jadi dari perlombaan ini, ada sekitar 400 lebih yang melakukan perencanaan dalam melakukan pengelolaan lingkungan, jadi ini model dalam mencari tapak, jadi para adek mahasiswa ini memberikan model baru dalam melakukan perencanaan pengelolaan lingkungan, jadi sebenarnya harapan kami dalam perlombaan itu untuk melakukan implementasi,” pungkasnya. (rel/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/