JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane yakin akan ada fraksi di Komisi III DPR yang akan menolak Komisaris Jenderal Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri yang diusulkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke DPR.
Hal ini dikatakan Neta mengacu pernyataan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo yang menyebut nama calon Kapolri Komjen Sutarman masih bisa dikembalikan ke Presiden bila Sutarman tidak memuaskan dalam fit and proper test.
“Apa yang dikatakan Bambang (Soesatyo) adalah sebuah sinyal. Artinya, ada beberapa fraksi yang akan mengembalikan Sutarman ke Presiden,” kata Neta dikonfirmasi JPNN, Kamis (17/10).
Neta mengaku fraksi-fraksi DPR secara normatif bisa menolak bila dalam fit and proper test Komisi III tidak mendapat jawaban memuaskan dari Sutarman. Karena itu IPW juga mengingatkan jika kalangan DPR masih komit dengan semangat reformasi dan benar-benar ingin memperbaiki Polri, seharusnya sepakat mengembalikan Sutarman ke presiden.
“Kalangan Komisi III jangan mau dijadikan sebagai “kerbau dicucuk hidung” dan hanya menerima calon tunggal yang diberikan Presiden, apalagi penggantian Kapolri Timur Pradopo sangat sarat dengan nuansa politik,” kata Neta.
Dengan demikian, katanya, bukan mustahil calon pengganti Timur membawa misi politik penguasa, dalam hal ini Presiden SBY. Nah, jika kalangan Komisi III mengatakan belum menerima laporan soal masalah-masalah terkait Sutarman, DPR seharusnya bisa mencari tahu.
“Mereka bisa menanyakan ke kalangan LSM, pers atau mencermati kinerja Sutarman sebagai Kabareskrim. Dari sana akan terlihat bahwa prestasi Sutarman tidak ada yang menonjol, biasa-biasa saja, bahkan banyak kasus korupsi yang dipetieskan,” tegas Neta. (Fat/jpnn)
JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane yakin akan ada fraksi di Komisi III DPR yang akan menolak Komisaris Jenderal Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri yang diusulkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke DPR.
Hal ini dikatakan Neta mengacu pernyataan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo yang menyebut nama calon Kapolri Komjen Sutarman masih bisa dikembalikan ke Presiden bila Sutarman tidak memuaskan dalam fit and proper test.
“Apa yang dikatakan Bambang (Soesatyo) adalah sebuah sinyal. Artinya, ada beberapa fraksi yang akan mengembalikan Sutarman ke Presiden,” kata Neta dikonfirmasi JPNN, Kamis (17/10).
Neta mengaku fraksi-fraksi DPR secara normatif bisa menolak bila dalam fit and proper test Komisi III tidak mendapat jawaban memuaskan dari Sutarman. Karena itu IPW juga mengingatkan jika kalangan DPR masih komit dengan semangat reformasi dan benar-benar ingin memperbaiki Polri, seharusnya sepakat mengembalikan Sutarman ke presiden.
“Kalangan Komisi III jangan mau dijadikan sebagai “kerbau dicucuk hidung” dan hanya menerima calon tunggal yang diberikan Presiden, apalagi penggantian Kapolri Timur Pradopo sangat sarat dengan nuansa politik,” kata Neta.
Dengan demikian, katanya, bukan mustahil calon pengganti Timur membawa misi politik penguasa, dalam hal ini Presiden SBY. Nah, jika kalangan Komisi III mengatakan belum menerima laporan soal masalah-masalah terkait Sutarman, DPR seharusnya bisa mencari tahu.
“Mereka bisa menanyakan ke kalangan LSM, pers atau mencermati kinerja Sutarman sebagai Kabareskrim. Dari sana akan terlihat bahwa prestasi Sutarman tidak ada yang menonjol, biasa-biasa saja, bahkan banyak kasus korupsi yang dipetieskan,” tegas Neta. (Fat/jpnn)