JAKARTA – Kementerian hukum dan HAM kembali melakukan inspeksi mendadak ke rumah tahanan (rutan). Kali ini, yang dituju adalah Rutan Salemba. Rutan yang menjadi perbincangan setelah Syaripudin Pane, eks narapidana yang menyebarkan video mewahnya ruang tahanan untuk napi berduit.
Alih-alih untuk mengungkap jual beli ruang tahanan, yang ada justru pertengkaran kecil antara Syaripudin dan Panda Nababan. Politisi PDIP yang dipenjara karena kasus cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia itu tidak terima namanya di catut pembuat Syaripudin. Tidak hanya itu, Menkumham Amir Syamsuddin juga menyebut video sebagai fitnah.
Sasaran Menkumham adalah Blok K yang disebut Syaripudin sebagai kawasan mewah. Di blok dengan tiga lantai itu, Amir langsung menuju lantai 2 di Blok K Tipe V-B yang memiliki sembilan kamar. Ruangan tersebut tampak sesak karena dihuni luma hingga sepuluh narapidana dengan kamar mandi dalam, TV, dan kasur.
Setelah menyapa para penghuni, politisi Partai Demokrat itu lantas melihat-lihat isi kamar narapidana. Melihat-lihat tanpa berkomentar, Dirjen PAS Sihabuddin langsung mengatakan jika beginilah suasana sebenarnya ruang tahanan. “Ini sel yang digambarkan oleh Syaripuddin ada di 2007. Tetapi sekarang, seperti ini,” katanya kepada Amir.
Usai sidak, Menkumham menjelaskan jika saat ini kondisi rutan sudah banyak berubah. Namun, dia enggan memberiksan pernyataan yang membantah rekaman video karya Syaripuddin. Apalagi, video tersebut terlanjur tersebar. “Klasik kalau saya komentari. Lebih baik, saya ajak melihat sendiri kondisinya,” katanya.
Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin yang ikut keluar juga mengatakan hal yang sama. Dia meminta agar Syaripudin melihat ruang tahanannya untuk membuktikan apa yang direkamnya tidak ada. Tersangka korupsi APBD tersebut juga mengaku tidak pernah tahu ada ruang khusus bercinta. (dim/jpnn)