Melihat Hiburan Pinggir Jalan
Plaza dan mal di Kota Medan selalu berlomba menyediakan permainan untuk menarik pengunjung. Namun, belekangan ini permainan yang ada di plaza dan ma itu turun ke pinggir jalan. Seperti di Jalan Tengku Amir Hamzah, tepatnya di depan rumah toko (ruko) kosong.
Bram (26), pemilik rumah-rumahan balon mengaku cukup membayar Rp5 ribu dengan lima lagu anak-anak sudah dapat bermain dengan puas. Bram mengatakan, jasa permainan rumah-rumahan balon ini baru dirintisnya sekitar dua tahun yang lalu. Menurutnya, jasa permainan ini cukup lumayan.
Untuk menyenangkan pengunjung, Bram menjelaskan rumah-rumahan balon dengan panjang 8ร7 meter ini cukup menampung sepuluh sampai lima belas anak. Selain itu, kata Bram, untuk menambahkan keceriaan anak-anak.
Bram sengaja membawa mesin kecil, amplifier, dan toa untuk menambahkan suara lagu anak-anak.
โKarena dengan lagu tersebut mereka semakin senang dan menarik pengunjung datang. Lagu anak-anak ini ada 50 lagu yang saya copy dan memasukkan di flash disk,โucapnya.
Menurut Bram, tempat permainan seperti ini juga tidak banyak di Kota Medan, hanya ada di daerah Jalan Garuda, Ringroad, Marindal dan Griya.
โKebanyakan tempat-tempat permainan seperti ini di pinggir-pinggir kota kayak di Marelan, Tembung dan Binjai,โkatanya.
Menurut Bram, mereka berpindah-pindah da tak menetap. โItu sebagian strategi agar warga tidak bosan,โ katanya.
Selain rumah-rumahan balon, Bram juga membuka permain seperti kolam pancing dan kereta api-apian.
Bram mengatakan usaha seperti ini masih menjanjikan.
โKalau yang ramai biasanya saat weekend atau hari libur nasional bisa dapat Rp800 ribu sampai jutaan rupiah per hari,โucapnya.
Sedangkan modal, kata Bram, untuk rumah-rumahan balon saja dia mengeluarkan uang Rp35 juta ditambah permainan pancing-pancingan dan kereta api Rp50 juta.
โKami membelinya di Pulau Jawa melalui online dan untuk sewa tempat kita hanya membayar uang jaga malam saja,โ katanya.
Dua pengunjung Andi (26) dan Renda (22) yang membawa buah hatinya Ingga (4) ke tempat permainan pinggir jalan mengatakan, sengaja mengunjungi tempat itu untuk menyenangkan buah hatinya. Selain itu, hiburan pinggir jalan juga murah meriah.
โDi tempat ini murah yang penting anak senang dengan permainannya,โkatanya.
Menurutnya, di Kota Medan tempat permainan sangat banyak tapi baru ada di plaza dan mal. Jarang orang membukanya di pinggir-pinggir jalan.
โKalau di pinggir jalan selain terjangkau juga tidak jauh dari rumah,โ ucapnya.
Edi (44), warga Gaperta yang membawa anaknya Fauzan (4) mengaku, baru dua kali membawa anaknya ke lokasi itu karena selain murah juga dekat dan tak perlu ongkos.
โKalau ke mal harus bayar parkir selain itu ada aja permintaan anak,โ katanya. (*)