Saat ini, kata Lilik, mereka sedang berkordinasi dengan dinas sosial untuk pemulangan ke-13 TKW ilegal tersebut ke daerah asalnya masing-masing. “Kondisinya mereka ditipu oleh seseorang yang akan memperkerjakan mereka. Kita akan berkordinasui dengan dinas sosial untuk pemulangannya,” pungkasnya.
Sementara itu, seorang TKI ilegal yang sempat diwawancarai wartawan, Fatiah (35), warga Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provensi Banten, keberangkatan mereka ke Abu Dhabi diajak seorang lelaki dengan ciri bertubuh gemuk. Namun, dia tidak mengenal nama dan identitas lengkap pria tersebut.
“Saya mah nggak tahu atu. Saya cuma ikuti petunjuk, yang mengatur semuanya dia (pria tambun, red),” ucap Fatiah.
Ibu dua anak ini mengaku, mereka diimingi gaji yang besar saat bekerja di Abu Dhabi. Tergiur gaji besar itu, makanya dia nekat mencari peruntungan nasib di kawasan Timur Tengah itu. “Mereka sih, bergantian mengarahkan kami. Waktu di Serang, saya ditelpon. Katanya sudah lengkap tiket kami, jadi kami tinggal terbang saja,” tuturnya. Dia juga tak menyangka kalau akhirnya mereka ditahan di Bandara Kualanamu. (gus/adz)
Saat ini, kata Lilik, mereka sedang berkordinasi dengan dinas sosial untuk pemulangan ke-13 TKW ilegal tersebut ke daerah asalnya masing-masing. “Kondisinya mereka ditipu oleh seseorang yang akan memperkerjakan mereka. Kita akan berkordinasui dengan dinas sosial untuk pemulangannya,” pungkasnya.
Sementara itu, seorang TKI ilegal yang sempat diwawancarai wartawan, Fatiah (35), warga Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provensi Banten, keberangkatan mereka ke Abu Dhabi diajak seorang lelaki dengan ciri bertubuh gemuk. Namun, dia tidak mengenal nama dan identitas lengkap pria tersebut.
“Saya mah nggak tahu atu. Saya cuma ikuti petunjuk, yang mengatur semuanya dia (pria tambun, red),” ucap Fatiah.
Ibu dua anak ini mengaku, mereka diimingi gaji yang besar saat bekerja di Abu Dhabi. Tergiur gaji besar itu, makanya dia nekat mencari peruntungan nasib di kawasan Timur Tengah itu. “Mereka sih, bergantian mengarahkan kami. Waktu di Serang, saya ditelpon. Katanya sudah lengkap tiket kami, jadi kami tinggal terbang saja,” tuturnya. Dia juga tak menyangka kalau akhirnya mereka ditahan di Bandara Kualanamu. (gus/adz)