Menag Minta Segel Dibuka
Menag Lukman Hakim Saifuddin akhirnya memberikan keterangan atas kasus yang mendera koleganya di PPP dan anak buahnya di Kemenag. Terkait dengan penyegelan ruang kerjanya, dia berharap bisa dibuka dan difungsikan kembali.
Lukman berharap penyegelan ruang kerjanya, termasuk ruang kerja Sekjen Kemenag dan Biro Kepegawaian bisa segera dituntaskan. “Mudah-mudahan besok atau Senin sudah bisa dilakukan tindak lanjut penyegelan,” katanya di Kantor Kemenag.
Dia kemudian menjawab pertanyaan tentang proses seleksi jabatan kepala Kantor Kanwil Kemenag Jatim. Sebab, KPK menyebut, dari kandidat tiga besar yang disodorkan kepada Lukman, tidak ada nama Haris. Tetapi, akhirnya Haris terpilih sebagai kepala kanwil Kemenag Jatim. Karena itu, muncul dugaan bahwa Rommy memiliki pengaruh kuat di lingkungan Kemenag. “Ini pertanyaan sudah materi hukum. Intinya tentu harus ditanyakan ke pihak KPK terkait keterangan yang disampaikan,” jelasnya.
Pada prinsipnya, Lukman mengatakan, pihaknya melakukan pengisian jabatan sesuai dengan ketentuan regulasi dan undang-undang. Dia menyatakan pada saatnya nanti memberikan keterangan lebih detail.
Politikus PPP itu menjelaskan, terkait dengan kasus operasi tangkap tangan (OTT), dirinya, termasuk jajaran Kemenag, pasti merasakan keprihatinan, kekecewaan, kesedihan, dan kemarahan. Perasaan tersebut semakin diderita jajaran Kemenag karena seharusnya menjalankan roda pemerintahan dengan kinerja yang mencerminkan nilai-nilai agama. Termasuk nilai bersih dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Lukman menyadari betul bahwa masyarakat kecewa dan marah atas kejadian tersebut. “Untuk itu, Kementerian Agama menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat,” tuturnya.