MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, mewarning orang-orang yang terlibat dalam menyalurkan bantuan sosial (Bansos) agar tidak mencari keuntungan. Hal itu disampaikan Muhadjir saat bertemu dan berdialog dengan masyarakat di Kantor Camat Medan Belawan Jalan Cimanuk, Kota Medan, Sabtu (16/4).
Bansos yang disalurkan Pemerintah Pusat kepada masyarakat kurang mampu itu, berupa bantuan sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), maupun Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng. ”Di kesempatan ini saya juga mengingatkan, bagi oknum jangan pernah mengambil haknya orang yang tidak mampu,” kata Muhadjir.
Dalam pertemuan ini, Muhadjir didampingi Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution. Ia berpesan kepada masyarakat menerima bantuan tersebut, untuk tidak memberikan peluang bagi oknum untuk mencari keuntungan. Muhadjir pun mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan untuk penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat yang berhak dan tepat sasaran. “Mudah-mudahan apa yang menjadi target pemerintah dapat terpenuhi,” tutur Muhadjir.
Usai dari Kantor Camat, Menko Muhadjir melanjutkan kunjungan ke Kelurahan Belawan Bahari, Kampung Kurnia, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Muhadjir juga menanyakan dan memastikan pada warga, apakah telah menerima Bansos dari pemerintah.
Bagi warga yang belum menerima Bansos, Muhadjir meminta kepala lingkungannya untuk segera mendata kembali dan meminta warga untuk melengkapi data yang dibutuhkan dalam proses tersebut guna melengkapi persyaratannya. “Saya meninjau bantuan yang telah disalurkan baik sembako, PKH, maupun BLT minyak goreng,” jelas Muhadjir.
Muhadjir mengungkapkan, bantuan ini dengan tujuan untuk meringankan beban dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat tidak mampu saat bulan Ramadhan ini. “Sesuai perintah presiden bantuan ini diberikan tiga bulan sekaligus. Makanya, kita lihat dan tanya langsung apakah bantuan itu diterima masyarakat,” tandas Muhadjir.
Bobby Minta Tambah Kuota
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Medan, Bobby Nasution meminta kepada Menko PMK Muhadjir Effendi agar kuota Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DKTS) penerima bantuan sosial di Kecamatan Medan Belawan ditambah. Menurut Bobby, kuota DKTS di Kecamatan Medan Belawan pada tahun ini berkurang. “Dari 11 ribu, sekarang ini tinggal 7.600. Harapan kami, masyarakat Medan Belawan, kuota DKTS penerima bansos bisa dikembalikan, atau bahkan ditambah lagi dari jumlah yang ada hari ini,” ungkap Bobby.
Selain itu, Bobby juga menyampaikan langsung ke Menko PMK tentang masih ada warga yang telah menerima Kartu PKH, namun saldonya kosong. “Mohon izin Pak Menteri, masih ada juga masyarakat kami yang sudah menerima kartu, tapi saldonya belum pernah masuk selama tahun ke belakang,” sebut Bobby Nasution.
Dalam kunjungan itu, Muhadjir Effendi juga mendengar langsung keluhan warga tentang banjir rob dan air pasang yang naik ke pemukiman. Menko PMK ini berjanji masalah ini akan ditangani secara strategis dan sistemik. Dia juga akan mengkoordinasikan persoalan ini dengan Pemprovsu, Pemko Medan, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan.
“Dengan kita lihat langsung, kita tahu persis kenyataan di lapangan, sehingga kita tidak hanya mempersepsi dari rapat ke rapat. Mudah-mudahan kalau saya bawa ke Jakarta akan ada solusi,” ucapnya.
Selain itu, Muhadjir Effendi juga memperhatikan soal kelayakan rumah-rumah di kawasan tersebut. Dia mengatakan, rumah-rumah yang tidak layak huni nantinya akan dibenahi. “Rumah-rumah yang tidak layak huni nantinya akan dibantu, dengan melibatkan Kementerian PUPR, Pemprovsu, dan Pemko Medan,” sebutnya.
Terkait rumah layak huni Bobby Nasution juga menyampaikan masukan kepada Menko PMK. Dia mengatakan, agar bedah rumah tak layak huni yang akan dilakukan menggunakan konsep rumah panggung. Konsep ini diterapkan karena penanganan tanggul rob masih bertahap. (gus/map)