26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Patroli TNI Mencegah Pendatang Gelap Diperketat

TNI tetap menolak kedatangan pendatang illegal yang akan memasuki perairan Indonesia.
TNI tetap menolak kedatangan pendatang illegal yang akan memasuki perairan Indonesia.

SUMUTPOS.CO- TNI memperketat patroli di kawasan laut di Sumatera untuk mencegah kedatangan imigran gelap, sementara para sesepuh di Aceh meminta nelayan akan menyelamatkan mereka yang butuh pertolongan di laut.

Juru bicara TNI Fuad Basya menjelaskan kepada wartawan BBC Indonesia, Sri Lestari, kalau patroli diperketat sebagai tanggapan atas peningkatan gelombang pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh ke Indonesia.

Fuad mengatakan peningkatan patroli dilakukan dengan tiga kapal dan pesawat pengintai.

“Kami meningkatkan patroli tapi kemudian mereka menggunakan modus baru dengan menurunkan para penumpang di laut seperti yang terjadi di Langsa itu,” jelas Fuad.

Dia mengatakan sikap TNI masih tetap menolak kedatangan pendatang illegal yang akan memasuki perairan Indonesia, tetapi juga tak mengabaikan sisi kemanusiaan jika ada yang membutuhkan pertolongan di laut.

Sesepuh serukan bantuan

Bagaimanapun nelayan Aceh merasa terpanggil untuk membantu para pengungsi yang sebagian merupakan umat Islam Rohingya dari Myanmar.

“Kami mendengarkan teriakan Allahu Akbar dan sebagian laki-laki terjun ke laut, untuk mencapai kapal kami,” jelas Ar Rahman salah seorang nelayan.

Dia mengatakan ratusan pengungsi berada di kapal yang oleng ketika dia dan nelayan lainnya mencapai lokasi setelah menerima informasi dari radio komunikasi antar pelaut.

BB mendesak Indonesia, Malaysia, dan Thailand agar menerima para pengungsi yang terdampar di laut.
BB mendesak Indonesia, Malaysia, dan Thailand agar menerima para pengungsi yang terdampar di laut.

Hampir 700 pengungsi ini merupakan kelompok kedua yang terdampar di Indonesia, setelah sebelumnya hampir 600 orang Rohingya Myanmar dan Bangladesh diselamatkan nelayan di Aceh Utara.

Salah seseorang sesepuh nelayan Aceh -yang dijuluki Panglima Laut- Yahya Hanafiah mengatakan meminta para nelayan Aceh untuk menyelamatkan para pengungsi yang terdampar di laut.

“Kami meminta nelayan di Aceh untuk menyelamatkan mereka demi kamanusiaan, karena kan kita hidup berputar, nanti siapa tahu kita yang membutuhkan,” jelas Yahya.

Ratusan pengungsi yang ditempatkan di gudang Pelabuhan Kuala Langsa Aceh ini berasal dari kapal yang terombang ambing di laut setelah ditolak masuk ke Indonesia dan Malaysia oleh Angkatan Laut kedua negara.

Sebelumnya, PBB mendesak Indonesia, Malaysia, dan Thailand agar menerima para pengungsi Rohingya dari Myanmar dan warga Bangladesh yang terapung di laut.(BBC)

TNI tetap menolak kedatangan pendatang illegal yang akan memasuki perairan Indonesia.
TNI tetap menolak kedatangan pendatang illegal yang akan memasuki perairan Indonesia.

SUMUTPOS.CO- TNI memperketat patroli di kawasan laut di Sumatera untuk mencegah kedatangan imigran gelap, sementara para sesepuh di Aceh meminta nelayan akan menyelamatkan mereka yang butuh pertolongan di laut.

Juru bicara TNI Fuad Basya menjelaskan kepada wartawan BBC Indonesia, Sri Lestari, kalau patroli diperketat sebagai tanggapan atas peningkatan gelombang pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh ke Indonesia.

Fuad mengatakan peningkatan patroli dilakukan dengan tiga kapal dan pesawat pengintai.

“Kami meningkatkan patroli tapi kemudian mereka menggunakan modus baru dengan menurunkan para penumpang di laut seperti yang terjadi di Langsa itu,” jelas Fuad.

Dia mengatakan sikap TNI masih tetap menolak kedatangan pendatang illegal yang akan memasuki perairan Indonesia, tetapi juga tak mengabaikan sisi kemanusiaan jika ada yang membutuhkan pertolongan di laut.

Sesepuh serukan bantuan

Bagaimanapun nelayan Aceh merasa terpanggil untuk membantu para pengungsi yang sebagian merupakan umat Islam Rohingya dari Myanmar.

“Kami mendengarkan teriakan Allahu Akbar dan sebagian laki-laki terjun ke laut, untuk mencapai kapal kami,” jelas Ar Rahman salah seorang nelayan.

Dia mengatakan ratusan pengungsi berada di kapal yang oleng ketika dia dan nelayan lainnya mencapai lokasi setelah menerima informasi dari radio komunikasi antar pelaut.

BB mendesak Indonesia, Malaysia, dan Thailand agar menerima para pengungsi yang terdampar di laut.
BB mendesak Indonesia, Malaysia, dan Thailand agar menerima para pengungsi yang terdampar di laut.

Hampir 700 pengungsi ini merupakan kelompok kedua yang terdampar di Indonesia, setelah sebelumnya hampir 600 orang Rohingya Myanmar dan Bangladesh diselamatkan nelayan di Aceh Utara.

Salah seseorang sesepuh nelayan Aceh -yang dijuluki Panglima Laut- Yahya Hanafiah mengatakan meminta para nelayan Aceh untuk menyelamatkan para pengungsi yang terdampar di laut.

“Kami meminta nelayan di Aceh untuk menyelamatkan mereka demi kamanusiaan, karena kan kita hidup berputar, nanti siapa tahu kita yang membutuhkan,” jelas Yahya.

Ratusan pengungsi yang ditempatkan di gudang Pelabuhan Kuala Langsa Aceh ini berasal dari kapal yang terombang ambing di laut setelah ditolak masuk ke Indonesia dan Malaysia oleh Angkatan Laut kedua negara.

Sebelumnya, PBB mendesak Indonesia, Malaysia, dan Thailand agar menerima para pengungsi Rohingya dari Myanmar dan warga Bangladesh yang terapung di laut.(BBC)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/