25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

1938 Koruptor Dapat Remisi

Remisi-ilustrasi
Remisi-ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO-Pemberian remisi terhadap narapidana korupsi akhirnya tetap diberikan oleh Kementerian Hukum dan HAM, meskipun tak semuanya. Sebanyak 1928 koruptor memperoleh potongan masa pemidanaan.

Beberapa di antarnya mereka yang berstatus justice collaborator (JC).

Di antara para napi korupsi yang mendapatkan remisi ialah M. Nazaruddin dan istrinya Neneng Sri Wahyuni. Keduanya terjerat perkara korupsi yang berbeda. Nazar dihukum tujuh tahun penjara atas kasus korupsi Wisma Atlet.

Sementara Neneng terjerat korupsi  pengadaan dan pemasangan PLTS Kemenakertrans dengan vonis enam tahun penjara. Pasutri itu mendapatkan remisi karena dinilai sudah memenuhi kriteria. Di antarnya mendapatkan keterangan sebagai JC.

Pemberian remisi pada para narapidana se-Indonesia secara simbolik dilakukan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly disela upacara 17 Agustus di kantornya, kemarin. Menteri asal PDIP itu memberikan remisi simbolik pada Sahrudin, napi kasus pencurian yang selama ini mendekam di Lapas Salemba. Sahrudin langsung bebas karena mendapatkan remisi lima bulan.

Yasonna mengatakan kebijakan pemberian remisi bukan bagian dari obral diskon hukuman. Kebijakan tersebut dianggapnya bentuk hadiah dari negara karena narapidana telah berbuat baik dan tobat.

Yasonna mengatakan tidak semua narapidana korupsi mendapatkan remisi dasawarsa. Dari 2.786 narapidana kasus korupsi di seluruh Indonesia, yang mendapatkan remisi sebanyak 1.938 orang. Rinciannya, 5.17 narapidana masuk kategori pengenaan PP No 28 / 2006. Artinya mereka divonis sebelum November 2012 yang tidak terkena pengetatan remisi sesuai PP No. 99/2012.

Narapidana kategori PP No. 99/2012  yang mendapatkan remisi berjumlah 1.421 orang. Kasubdit Komunikasi Ditjen Pemasyarakatan Akbar Hadi Prabowo mengatakan mereka mendapatkan remisi karena telah memenuhi sejumlah persyaratan. “Antara lain telah membayar denda, uang pengganti dan mendapatkan keterangan sebagai Justice Collaborator dari penegak hukum” terang Akbar.

7. 262 di Sumut
Di Sumut, Kemenkuham menyampaikan remisi kepada 7.262 narapidana di seluruh lapas dan rutan. Dari 7262 wargabinaan yang mendapatkan remisi, sebanyak 342 narapidana mendapat remisi bebas dan sebanyak 7.604 narapidana mendapat remisi pengurangan masa hukuman yang sedang dijalani.

Untuk Rutan Klas II.B Labuhandeli ada 196 napi yang mendapat remisi. Pemberian remisi dibacakan seusai pelaksanaan upacara bendera peringatan hari kemerdekaan di rutan tersebut, Senin (17/8)
kemarin.

Terkait perayaan HUT ke-70 RI, di Sumut diadakan pawai pembangunan. Pelepasan pawai kendaraan dan pejalan kaki itu dilakukan Wagub selaku Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi tepat di depan Kantor Gubsu Jalan Dipenegoro Medan sekitar pukul 13.00. Hadir dalam kesempatan tersebut unsur FKPD Provsu diantaranya Pangdam I BB Mayjen TNI Edi Rahmayadi yang kini menjabat sebagai Panglima Konstrad, Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, Ketua DPRD Sumut H Ajib Shah, Sekdaprovsu Hasban Ritonga berserta sejumlah asisten Provsu, sejumlah kepala SKPD Pemprovsu, Plh Wali Kota Medan Syaiful bahri, mantan Wali Kota Medan H Abdillah dan Dzulmi Eldin, serta sejumlah Konsul Jendral (Konjen) dari negara-negara sahabat dan organisasi masyarakat.

Pawai pejalan kaki dimulai dari titik kumpul Lapangan Benteng-Jalan Pangeran Diponegoro-Jalan Sudirman dan finish di Jalan A Rivai. Sedangkan rute pawai kendaraan hias mengambil rute Lapangan Benteng-Jalan Diponegoro-Jalan Balai Kota-Jalan Juanda-Jalan Sisingamangaraja dan finish di Lapangan Teladan Medan.

Sebelumnya, upacara apel kehormatan dan renungan suci juga digelar pada Minggu (16/8) bertempat di Taman Makam Pahlawan Medan. Bertindak selaku inspektur upacara Pangdam I/BB Mayjen TNI Edi Rahmayadi. Pada pukul 19.30 dilakukan pelepasan Pawai Obor yang dilaksanakan di depan Kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan. Berindak selaku inspektur upacara pelepasan pawai obor Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo. Para peserta obor terdiri atas personel TNI, Polri, PNS pelajar, pramuka serta organisasi pemuda dan masyarakat.

Namun, kemarin terjadi insiden terjun payung yang turut memeriahkan HUT RI di Lapangan Merdeka Medan, Senin (17/8), siang sekira pukul 11.00 WIB. Seorang penerjun payung nyaris tak selamat dikarenakan parasut yang digunakannya bermasalah. Pasalnya, parasut tersebut tak bisa dikembangkan sempurna ketika di ketinggian yang diperkirakan mencapai 3000 kaki. Beruntung, penerjun yang merupakan anggota TNI berhasil mengatasinya. Penerjun tersebut akhirnya mendarat di Lapangan Merdeka dengan selamat. Sementara parasut berwarna hitam yang digunakannya nyasar ke pertokoan, persisnya di parabola bangunan toko pakaian kawasan Pasar Ikan Lama Blok Baru, Jalan Kereta Api, Kesawan, Medan Barat.

“Sekitar 3.000 kaki baru mencabut parasut cadangan karena parasut utama bersamalah,” kata Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) I/BB Kolonel Enoh Solehuddin.

“Bukan penerjunnya yang jatuh, tetapi hanya parasutnya saja, jatuhnya di atas pertokoan. Tidak ada korban jiwa,” ujar Kapten Dedy K dari satuan Yon Kav/6 Serbu Kodam I Bukit Barisan.

Belasan Lahir
Kisah suka muncul di berbagai rumah sakit yang ada di Medan. Misalnya suami-istri, Apriyani (32) dan Yudi (42) terlihat bahagia di Klinik Tiffani Padang Bulan. Setelah empat tahun pernikahan, akhirnya mereka memiliki anak dan dilahirkan tepat saat Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-70. Melalui persalinan normal, bayi yang telah di beri nama Muhammad Rafa Dirgantara tersebut terlahir dengan berat badan 2,4 kg dan tinggi 46 cm.

Di RS Bhakti Jalan HM Joni, pasangan Hui (35) dan suaminya Yong Pokok (51), warga Rumah Susun Asia Mega Mas juga turut bahagia di hari kemerdekaan ini. Pasalnya, A Hui baru saja melahirkan 3 bayi laki-laki sekaligus melalui operasi caesar pukul jam 9 pagi. “Kami bahagia karena keponakan saya lahir kembar tiga dan di hari kemerdekaan RI. Dia tidak pernah USG,” kata ipar A Hui Yong Likim (57).

Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Rosiva, setidaknya pada hari kemerdekaan tercatat 12 bayi lahir di tanggal 17 Agustus. Pemilik RS Rosiva, Prof Dr Djafar Siddik SpOG (K) menuturkan, sejak pukul 00.00 dini hari hingga menjelang siang sekitar pukul 11.00, ada 7 bayi yang sudah lahir dan tiga di antaranya lahir normal.

Untuk sore nanti, sambungnya, sekitar 5 ibu hamil dijadwalkan akan menjalankan operasi sesar. “Kalau nanti sore itu sudah dijadwalkan. Sudah pasti itu sextio (operasi sesar), karena itu sudah dijadwalkan,” ungkapnya.(gun/bay/jpnn/gus/rul/prn/ris/put/rbb)

Remisi-ilustrasi
Remisi-ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO-Pemberian remisi terhadap narapidana korupsi akhirnya tetap diberikan oleh Kementerian Hukum dan HAM, meskipun tak semuanya. Sebanyak 1928 koruptor memperoleh potongan masa pemidanaan.

Beberapa di antarnya mereka yang berstatus justice collaborator (JC).

Di antara para napi korupsi yang mendapatkan remisi ialah M. Nazaruddin dan istrinya Neneng Sri Wahyuni. Keduanya terjerat perkara korupsi yang berbeda. Nazar dihukum tujuh tahun penjara atas kasus korupsi Wisma Atlet.

Sementara Neneng terjerat korupsi  pengadaan dan pemasangan PLTS Kemenakertrans dengan vonis enam tahun penjara. Pasutri itu mendapatkan remisi karena dinilai sudah memenuhi kriteria. Di antarnya mendapatkan keterangan sebagai JC.

Pemberian remisi pada para narapidana se-Indonesia secara simbolik dilakukan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly disela upacara 17 Agustus di kantornya, kemarin. Menteri asal PDIP itu memberikan remisi simbolik pada Sahrudin, napi kasus pencurian yang selama ini mendekam di Lapas Salemba. Sahrudin langsung bebas karena mendapatkan remisi lima bulan.

Yasonna mengatakan kebijakan pemberian remisi bukan bagian dari obral diskon hukuman. Kebijakan tersebut dianggapnya bentuk hadiah dari negara karena narapidana telah berbuat baik dan tobat.

Yasonna mengatakan tidak semua narapidana korupsi mendapatkan remisi dasawarsa. Dari 2.786 narapidana kasus korupsi di seluruh Indonesia, yang mendapatkan remisi sebanyak 1.938 orang. Rinciannya, 5.17 narapidana masuk kategori pengenaan PP No 28 / 2006. Artinya mereka divonis sebelum November 2012 yang tidak terkena pengetatan remisi sesuai PP No. 99/2012.

Narapidana kategori PP No. 99/2012  yang mendapatkan remisi berjumlah 1.421 orang. Kasubdit Komunikasi Ditjen Pemasyarakatan Akbar Hadi Prabowo mengatakan mereka mendapatkan remisi karena telah memenuhi sejumlah persyaratan. “Antara lain telah membayar denda, uang pengganti dan mendapatkan keterangan sebagai Justice Collaborator dari penegak hukum” terang Akbar.

7. 262 di Sumut
Di Sumut, Kemenkuham menyampaikan remisi kepada 7.262 narapidana di seluruh lapas dan rutan. Dari 7262 wargabinaan yang mendapatkan remisi, sebanyak 342 narapidana mendapat remisi bebas dan sebanyak 7.604 narapidana mendapat remisi pengurangan masa hukuman yang sedang dijalani.

Untuk Rutan Klas II.B Labuhandeli ada 196 napi yang mendapat remisi. Pemberian remisi dibacakan seusai pelaksanaan upacara bendera peringatan hari kemerdekaan di rutan tersebut, Senin (17/8)
kemarin.

Terkait perayaan HUT ke-70 RI, di Sumut diadakan pawai pembangunan. Pelepasan pawai kendaraan dan pejalan kaki itu dilakukan Wagub selaku Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi tepat di depan Kantor Gubsu Jalan Dipenegoro Medan sekitar pukul 13.00. Hadir dalam kesempatan tersebut unsur FKPD Provsu diantaranya Pangdam I BB Mayjen TNI Edi Rahmayadi yang kini menjabat sebagai Panglima Konstrad, Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, Ketua DPRD Sumut H Ajib Shah, Sekdaprovsu Hasban Ritonga berserta sejumlah asisten Provsu, sejumlah kepala SKPD Pemprovsu, Plh Wali Kota Medan Syaiful bahri, mantan Wali Kota Medan H Abdillah dan Dzulmi Eldin, serta sejumlah Konsul Jendral (Konjen) dari negara-negara sahabat dan organisasi masyarakat.

Pawai pejalan kaki dimulai dari titik kumpul Lapangan Benteng-Jalan Pangeran Diponegoro-Jalan Sudirman dan finish di Jalan A Rivai. Sedangkan rute pawai kendaraan hias mengambil rute Lapangan Benteng-Jalan Diponegoro-Jalan Balai Kota-Jalan Juanda-Jalan Sisingamangaraja dan finish di Lapangan Teladan Medan.

Sebelumnya, upacara apel kehormatan dan renungan suci juga digelar pada Minggu (16/8) bertempat di Taman Makam Pahlawan Medan. Bertindak selaku inspektur upacara Pangdam I/BB Mayjen TNI Edi Rahmayadi. Pada pukul 19.30 dilakukan pelepasan Pawai Obor yang dilaksanakan di depan Kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan. Berindak selaku inspektur upacara pelepasan pawai obor Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo. Para peserta obor terdiri atas personel TNI, Polri, PNS pelajar, pramuka serta organisasi pemuda dan masyarakat.

Namun, kemarin terjadi insiden terjun payung yang turut memeriahkan HUT RI di Lapangan Merdeka Medan, Senin (17/8), siang sekira pukul 11.00 WIB. Seorang penerjun payung nyaris tak selamat dikarenakan parasut yang digunakannya bermasalah. Pasalnya, parasut tersebut tak bisa dikembangkan sempurna ketika di ketinggian yang diperkirakan mencapai 3000 kaki. Beruntung, penerjun yang merupakan anggota TNI berhasil mengatasinya. Penerjun tersebut akhirnya mendarat di Lapangan Merdeka dengan selamat. Sementara parasut berwarna hitam yang digunakannya nyasar ke pertokoan, persisnya di parabola bangunan toko pakaian kawasan Pasar Ikan Lama Blok Baru, Jalan Kereta Api, Kesawan, Medan Barat.

“Sekitar 3.000 kaki baru mencabut parasut cadangan karena parasut utama bersamalah,” kata Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) I/BB Kolonel Enoh Solehuddin.

“Bukan penerjunnya yang jatuh, tetapi hanya parasutnya saja, jatuhnya di atas pertokoan. Tidak ada korban jiwa,” ujar Kapten Dedy K dari satuan Yon Kav/6 Serbu Kodam I Bukit Barisan.

Belasan Lahir
Kisah suka muncul di berbagai rumah sakit yang ada di Medan. Misalnya suami-istri, Apriyani (32) dan Yudi (42) terlihat bahagia di Klinik Tiffani Padang Bulan. Setelah empat tahun pernikahan, akhirnya mereka memiliki anak dan dilahirkan tepat saat Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-70. Melalui persalinan normal, bayi yang telah di beri nama Muhammad Rafa Dirgantara tersebut terlahir dengan berat badan 2,4 kg dan tinggi 46 cm.

Di RS Bhakti Jalan HM Joni, pasangan Hui (35) dan suaminya Yong Pokok (51), warga Rumah Susun Asia Mega Mas juga turut bahagia di hari kemerdekaan ini. Pasalnya, A Hui baru saja melahirkan 3 bayi laki-laki sekaligus melalui operasi caesar pukul jam 9 pagi. “Kami bahagia karena keponakan saya lahir kembar tiga dan di hari kemerdekaan RI. Dia tidak pernah USG,” kata ipar A Hui Yong Likim (57).

Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Rosiva, setidaknya pada hari kemerdekaan tercatat 12 bayi lahir di tanggal 17 Agustus. Pemilik RS Rosiva, Prof Dr Djafar Siddik SpOG (K) menuturkan, sejak pukul 00.00 dini hari hingga menjelang siang sekitar pukul 11.00, ada 7 bayi yang sudah lahir dan tiga di antaranya lahir normal.

Untuk sore nanti, sambungnya, sekitar 5 ibu hamil dijadwalkan akan menjalankan operasi sesar. “Kalau nanti sore itu sudah dijadwalkan. Sudah pasti itu sextio (operasi sesar), karena itu sudah dijadwalkan,” ungkapnya.(gun/bay/jpnn/gus/rul/prn/ris/put/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/