31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

First Travel Dikelola Mirip Kerajaan, Tilap Uang Jemaah Rp 715 Miliar

Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan, yang merupakan bos dan istri pemilik Biro Umrah First Travel ditangkap Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Satu demi satu terungkap bahwa para petinggi First Travel tak lain keluarga Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan. Perusahaan itu dikelola macam kerajaan.

Setelah Kiki Hasibuan, adik Anniesa yang diketahui menjadi komisaris merangkap manajer keuangan, kini adik Andika yang bernama Rahmad juga diketahui berposisi menjadi direktur operasional.

Sulit untuk tidak menduga adik Andika dan Anniesa itu tidak terlibat, pasalnya mereka memiliki posisi strategis dalam perusahaan yang diduga merugikan 50 ribu jamaah tersebut. Pengelolaan perusahaan dan keuanganya tentu diketahui keduanya.

Maka tidak salah, bila Bareskrim berupaya keras untuk mengetahui keterlibatan mereka. Seorang penyidik Bareskrim menuturkan, kedua adik dari dua tersangka menjadi saksi.

Bahkan, Kiki telah diperiksa untuk mengetahui bagaimana keterlibatannya. ”Masih ada keluarga yang lain juga,” tuturnya ditemui di depan Bareskrim.

Namun, belum jelas bagaimana keterlibatan mereka dalam dugaan penipuan tersebut.

Yang pasti, semua akan diukur sejauh apa keterlibatannya, sekedar mengetahui atau justru ikut menjalankan penipuan. ”Ya, kita nilai dulu,” terangnya.

Kalau memang terlibat, tentunya satu keluarga itu bisa diminta untuk mempertanggungjawabkan semuanya.

Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan, yang merupakan bos dan istri pemilik Biro Umrah First Travel ditangkap Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Satu demi satu terungkap bahwa para petinggi First Travel tak lain keluarga Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan. Perusahaan itu dikelola macam kerajaan.

Setelah Kiki Hasibuan, adik Anniesa yang diketahui menjadi komisaris merangkap manajer keuangan, kini adik Andika yang bernama Rahmad juga diketahui berposisi menjadi direktur operasional.

Sulit untuk tidak menduga adik Andika dan Anniesa itu tidak terlibat, pasalnya mereka memiliki posisi strategis dalam perusahaan yang diduga merugikan 50 ribu jamaah tersebut. Pengelolaan perusahaan dan keuanganya tentu diketahui keduanya.

Maka tidak salah, bila Bareskrim berupaya keras untuk mengetahui keterlibatan mereka. Seorang penyidik Bareskrim menuturkan, kedua adik dari dua tersangka menjadi saksi.

Bahkan, Kiki telah diperiksa untuk mengetahui bagaimana keterlibatannya. ”Masih ada keluarga yang lain juga,” tuturnya ditemui di depan Bareskrim.

Namun, belum jelas bagaimana keterlibatan mereka dalam dugaan penipuan tersebut.

Yang pasti, semua akan diukur sejauh apa keterlibatannya, sekedar mengetahui atau justru ikut menjalankan penipuan. ”Ya, kita nilai dulu,” terangnya.

Kalau memang terlibat, tentunya satu keluarga itu bisa diminta untuk mempertanggungjawabkan semuanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/