25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Presiden Minta Setnov Ikuti Proses Hukum

Foto: Ismail Pohan/INDOPOS
Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan mobil yang ditumpangi Ketua DPR Setya Novanto, di Kawasan Jalan Permata Hijau, Jakarta, Jumat (17/11). Olah TKP dilakukan untuk mendalami proses penyelidikan kecelakaan yang dialami Setya Novanto pada Kamis (16/11) malam.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo gerah juga karena terus ditanya mengenai kasus yang membelit Setnov. Presiden akhirnya bersuara lebih tegas. Sebelumnya, dia hanya mengingatkan semua warga negara, termasuk Setnov, untuk membuka UU dan mengikuti apa yang tertulis dalam regulasi. Sebab, UU merupakan produk hukum yang sudah disepakati bersama.

’’Saya minta Pak Setya Novanto mengikuti proses hukum yang ada,’’ tegas Jokowi usai hadir di Sarasehan DPD RI di Gedung Nusantara IV kompleks Parlemen, Jumat (17/11). Dia tidak menjawab ketika ditanya apakah ada rencana untuk menjenguk Setnov yang bagaimanapun adalah koleganya dalam menjalankan pemerintahan.

Meskipun upaya penegakan hukum akhir-akhir ini menimbulkan kegaduhan, Jokowi menyatakan tetap optimistis dengan masa depan hukum Indonesia. Yang terpenting, seluruh masyarakat harus patuh kepada hukum yang berlaku. ’’Saya yakin proses hukum yang ada di negara kira ini terus berjalan dengan baik,’’ lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Seiring status tersangka itu, posisi Setnov terus digoyang. Baik di DPR maupun di Partai Golkar. Apakah dengan status tersangka tersebut maka posisi Setnov sebagai Ketua DPR harus diganti, Jokowi menolak berkomentar. ’’Itu wilayah DPR,’’ tutupnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali angkat bicara terkait kondisi terkini Ketua DPR Setya Novanto yang dirawat di RS Cipta Mangunkusumo (RSCM). Dia mengingatkan KPK perlu mengecek sendiri surat pernyataan sakit Novanto. Lantaran selama ini ditengarai ada saja orang yang memanfaatkan surat tersebut untuk kepentingan-kepentingan tertentu. ”Banyak yang bersembunyi di balik surat keterangan dokter,” ujar JK usai meresmikan Masjid Attaqwa di kompleks Markas Komando Korps Marinir, Jakarta kemarin (17/11).

Foto: Ismail Pohan/INDOPOS
Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan mobil yang ditumpangi Ketua DPR Setya Novanto, di Kawasan Jalan Permata Hijau, Jakarta, Jumat (17/11). Olah TKP dilakukan untuk mendalami proses penyelidikan kecelakaan yang dialami Setya Novanto pada Kamis (16/11) malam.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo gerah juga karena terus ditanya mengenai kasus yang membelit Setnov. Presiden akhirnya bersuara lebih tegas. Sebelumnya, dia hanya mengingatkan semua warga negara, termasuk Setnov, untuk membuka UU dan mengikuti apa yang tertulis dalam regulasi. Sebab, UU merupakan produk hukum yang sudah disepakati bersama.

’’Saya minta Pak Setya Novanto mengikuti proses hukum yang ada,’’ tegas Jokowi usai hadir di Sarasehan DPD RI di Gedung Nusantara IV kompleks Parlemen, Jumat (17/11). Dia tidak menjawab ketika ditanya apakah ada rencana untuk menjenguk Setnov yang bagaimanapun adalah koleganya dalam menjalankan pemerintahan.

Meskipun upaya penegakan hukum akhir-akhir ini menimbulkan kegaduhan, Jokowi menyatakan tetap optimistis dengan masa depan hukum Indonesia. Yang terpenting, seluruh masyarakat harus patuh kepada hukum yang berlaku. ’’Saya yakin proses hukum yang ada di negara kira ini terus berjalan dengan baik,’’ lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Seiring status tersangka itu, posisi Setnov terus digoyang. Baik di DPR maupun di Partai Golkar. Apakah dengan status tersangka tersebut maka posisi Setnov sebagai Ketua DPR harus diganti, Jokowi menolak berkomentar. ’’Itu wilayah DPR,’’ tutupnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali angkat bicara terkait kondisi terkini Ketua DPR Setya Novanto yang dirawat di RS Cipta Mangunkusumo (RSCM). Dia mengingatkan KPK perlu mengecek sendiri surat pernyataan sakit Novanto. Lantaran selama ini ditengarai ada saja orang yang memanfaatkan surat tersebut untuk kepentingan-kepentingan tertentu. ”Banyak yang bersembunyi di balik surat keterangan dokter,” ujar JK usai meresmikan Masjid Attaqwa di kompleks Markas Komando Korps Marinir, Jakarta kemarin (17/11).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/