JAKARTA—Para pelamar CPNS yang jauh dari Kantor Regional (Kanreg) Badan Kepegawaian Negara (BKN) tidak perlu bersusah hati. Pemerintah memberikan alternatif metode tes CPNS lewat uji tertulis atau lembar jawaban komputer (LJK).
Menurut Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Setiawan Wangsaatmaja, pemberlakuan LJK diberikan kepada daerah yang tidak siap dengan komputernya.
Terlebih fasilitas komputer yang ada di 12 Kanreg BKN hanya 600 unit sehingga kurang memadai untuk digunakan seluruh peserta. “Kita ikut mempertimbangkan daerah yang jauh dari Kanreg BKN sebagai tempat tes CAT. Kalau belum siap, boleh menggunakan sistem LJK untuk tes kompetensi dasarnya,” terang Iwan saat membawakan materi dalam Rakornas Pengadaan CPNS 2013 di Balai Kartini, Kamis (18/7).
Mantan pejabat di Jabar ini menambahkan, metode tes tertulis dengan LJK berlaku bagi instansi yang jumlah pelamarnya besar dan tempat tes tidak berada dalam satu lokasi.
“Prinsipnya tes CPNS harus melewati tes kompetensi dasar (TKD) dan tes kompetensi bidang (TKB). TKD bisa lewat CAT dan LJK yang soalnya ditentukan oleh panitia pengadaan CPNS nasional. Sedangkan TKB, tesnya ditentukan masing-masing instansi,” tandasnya.
Sementara, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Abubakar mengatakan, seleksi CPNS 2013 dari jalur pelamar umum untuk kementerian/lembaga (K/L) diprioritaskan pada jabatan pelaksana tugas pokok (core bussines). Sedangkan instansi daerah prioritasnya adalah tenaga pelayan dasar seperti guru produktif, medis dan paramedik, serta jabatan teknis yang bersifat pro growth, pro job, dan pro poor.
“Tahunini pemerintah juga akan mengakomodir pelamar umum dari penyandang cacat, pemuda-pemudi Papua yang potensial, serta atlet berprestasi, yang jumlahnya sebanyak 565 formasi,” ungkap Azwar dalam keterangan persnya, Kamis (18/7).
Dijelaskan politisi PAN ini, untuk penyandang cacat atau disabilitas bagi K/L dialokasikan 62 formasi dan daerah sebanyak 263 formasi. Sedangkan untuk putra-putri potensial Papua disediakan 100 formasi, yang akan ditempatkan di sejumlah K/L. Adapun formasi untuk atlet berprestasi sebagai pelatih olahraga sebanyak 140 formasi.
“Reformasi sistem pengadaan CPNS dimaksudkan untuk memperoleh CPNS berkualitas dan kompeten sesuai tuntutan jabatan sebagai dasar pembentukan profesionalisme PNS. Jadi CPNS harus memiliki karakteristik pribadi selaku penyelenggara pelayanan publik,” terangnya.
Selain itu, CPNS juga harus mampu berperan sebagai perekat NKRI, memiliki intelegensia tertentu yang dapat dikembangkan kapasitas dan kinerjanya, serta memiliki kompetensi sesuai tuntutan jabatan.
“Seleksi CPNS ini juga bertujuan mengembalikan kepercayaan masyarakat, khususnya generasi muda bahwa untuk menjadi PNS harus bertumpu pada kemampuan diri sendiri. Itu sebabnya seleksi CPNS harus obyektif, transparan, kompetitif, bebas dari unsur KKN serta tidak dipungut biaya,” tegasnya. (esy/jpnn)