32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Wariskan Aset Rp503,2 Triliun

Karen Agustiawan, mengundurkan diri dari jabatan Dirut Pertamina.
Karen Agustiawan, mengundurkan diri dari jabatan Dirut Pertamina.

SUMUTPOS.CO – Karir cemerlang yang diukir Galaila Karen Agustiawan di PT Pertamina bakal berakhir. Hal tersebut terjadi setelah perempuan kelahiran Bandung, 56 tahun lalu, itu diperbolehkan mengundurkan diri dari jabatan direktur utama kemarin. Perempuan yang masuk daftar wanita pebisnis paling berpengaruh di dunia dalam tiga tahun berturut-turut tersebut mengaku ingin berganti karir.

Pengunduran diri Karen disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan telah dikonfirmasi Pertamina diwakili Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir.

Terkait pemilihan waktu mundur yang menjelang pemerintahan baru, Ali mengaku momen yang dipilih sudah sangat pas. Selain sesuai dengan regenerasi pemerintah, Karen diakui ingin mengundurkan diri saat Pertamina ada di puncak prestasi.

“Saat ini dirasa kinerja Pertamina bagus. Dua tahun berturut-turut dalam jajaran 500 perusahaan terkemuka versi Fortune 500,” jelasnya.

Dari kinerja keuangan, di bawah kepemimpinan Karen, kinerja Pertamina makin ciamik. Mengacu ke rapor keuangan tahun lalu, Pertamina berhasil memecah rekor perolehan laba dengan angka mencapai USD 3,07 miliar atau Rp32,05 triliun. Posisi itu naik 11 persen bila dibandingkan dengan laba 2012 sebesar USD 2,77 miliar. Padahal, tahun itu Pertamina mengaku harus rugi LPG 12 kg sebesar Rp5,7 triliun.

Kenaikan laba itu juga berimbas pada menggelembungnya aset Pertamina hingga mencapai USD 49,341 miliar atau setara Rp503,2 triliun. Angka tersebut naik 20 persen bila dibandingkan dengan aset yang tercatat pada 2012 senilai USD 40,958 miliar. Volume produksi minyak tahun itu juga meningkat menjadi 465 barel setara minyak per hari (boepd).

Salah satu kata kunci yang paling diingat dari kesuksesan Karen adalah moto aggressive upstream, profitable downstream. Artinya, terus menggenjot sektor hulu dengan mengandalkan bisnis hilir sebagai lumbung laba.

Sampai tadi malam, Karen tak bisa dikonfirmasi secara langsung soal keputusannya mengundurkan diri. Menurut Mundakir, ibu tiga anak tersebut masih dalam perjalanan bisnis. (c10/jpnn)

Karen Agustiawan, mengundurkan diri dari jabatan Dirut Pertamina.
Karen Agustiawan, mengundurkan diri dari jabatan Dirut Pertamina.

SUMUTPOS.CO – Karir cemerlang yang diukir Galaila Karen Agustiawan di PT Pertamina bakal berakhir. Hal tersebut terjadi setelah perempuan kelahiran Bandung, 56 tahun lalu, itu diperbolehkan mengundurkan diri dari jabatan direktur utama kemarin. Perempuan yang masuk daftar wanita pebisnis paling berpengaruh di dunia dalam tiga tahun berturut-turut tersebut mengaku ingin berganti karir.

Pengunduran diri Karen disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan telah dikonfirmasi Pertamina diwakili Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir.

Terkait pemilihan waktu mundur yang menjelang pemerintahan baru, Ali mengaku momen yang dipilih sudah sangat pas. Selain sesuai dengan regenerasi pemerintah, Karen diakui ingin mengundurkan diri saat Pertamina ada di puncak prestasi.

“Saat ini dirasa kinerja Pertamina bagus. Dua tahun berturut-turut dalam jajaran 500 perusahaan terkemuka versi Fortune 500,” jelasnya.

Dari kinerja keuangan, di bawah kepemimpinan Karen, kinerja Pertamina makin ciamik. Mengacu ke rapor keuangan tahun lalu, Pertamina berhasil memecah rekor perolehan laba dengan angka mencapai USD 3,07 miliar atau Rp32,05 triliun. Posisi itu naik 11 persen bila dibandingkan dengan laba 2012 sebesar USD 2,77 miliar. Padahal, tahun itu Pertamina mengaku harus rugi LPG 12 kg sebesar Rp5,7 triliun.

Kenaikan laba itu juga berimbas pada menggelembungnya aset Pertamina hingga mencapai USD 49,341 miliar atau setara Rp503,2 triliun. Angka tersebut naik 20 persen bila dibandingkan dengan aset yang tercatat pada 2012 senilai USD 40,958 miliar. Volume produksi minyak tahun itu juga meningkat menjadi 465 barel setara minyak per hari (boepd).

Salah satu kata kunci yang paling diingat dari kesuksesan Karen adalah moto aggressive upstream, profitable downstream. Artinya, terus menggenjot sektor hulu dengan mengandalkan bisnis hilir sebagai lumbung laba.

Sampai tadi malam, Karen tak bisa dikonfirmasi secara langsung soal keputusannya mengundurkan diri. Menurut Mundakir, ibu tiga anak tersebut masih dalam perjalanan bisnis. (c10/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/