25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sebelas Panelis Jalani Karantina Hari Ini, Debat Cawapres Pakai Podium

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Wajah debat kedua pemilihan presiden dan wakil presiden 2024 akan berbeda dari debat perdana. Sebab, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memutuskan akan menggunakan podium dalam debat yang digelar di Jakarta Convention Center Jumat (22/12) mendatang.

Keputusan itu disepakati dalam rapat koordinasi persiapan debat dengan ketiga perwakilan paslon dan TV penyelenggara di Kantor KPU RI Jakarta kemarin (18/12). Hasyim mengatakan, keputusan pemasangan podium diambil dari evaluasi debat perdana.

Dalam rapat evaluasi, semua tim paslon memberikan catatan terkait tidak adanya semacam meja atau podium. “Semua tim pasangan calon mengajukan usulan bahwa di dalam debat nanti kedua dan seterusnya masing-masing sampai kelima, itu disiapkan podium sederhana sebagai sarana untuk tampil,” ujarnya ditemui kegiatan.

Selain podium, Hasyim menegaskan jika teknis debat kedua relatif tidak berbeda dengan debat perdana. Untuk penonton misalnya, kuota masing-masing paslon tetap 75 orang dengan aturan tata tertib yang sama.

Kemudian dari sisi format, pihaknya akan menduplikasi sebelumnya. Durasi akan berlangsung 120 menit plus 30 menit iklan dan terbagi dalam enam segmen. Isi masing-masing segmen akan sama dengan debat perdana.

Hasyim beralasan, format debat yang digunakan sudah baik di tengah waktu yang singkat. Sebab semua punya kesempatan untuk menjawab atau merespon pertanyaan, baik yang diajukan oleh panelis maupun yang diajukan dari masing-masing capres atau cawapresnya. “Sehingga dengan begitu, kesempatannya lebih banyak untuk masing-masing capres-cawapres,” imbuhnya.

Soal kritik sejumlah kalangan yang menilai debat kurang mendalam, Hasyim tak membantah. Namun dia berdalih, ada banyak tema yang harus dibahas ditengah durasi yang terbatas. “Ada enam sub tema dari setiap kali penampilan,” tegasnya.

Sementara itu, selain teknis, rapat debat kemarin juga menyepakati sebelas nama panelis yang akan menyusun pertanyaan sesuai tema. Yakni Ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur dan perkotaan.

Sebelas nama itu yakni Alamsyah Saragih (Anggota Ombudsman RI Periode 2018-2020), Adhitya Wardhono (Ekonom dan Pengajar Universitas Jember), Agustinus Prasetyantoko (Ekonom dan Rektor Universitas Katolik Indonesia Alma Jaya 2015-2023), Fausan Al Rasyid (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung) dan Handri Saparini (Pendiri dan Ekonom CORE Undonesia).

Kemudian Hyronimus Rowa (Wakil Rektor bidang Akademik dan Inovasi IPDN), Poppy Ismalina (Associate Professor di Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM), Retno Agustina Ekaputri (Rektor Universitas Bengkulu 2021-2025), Suharnomo (Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro), Tauhid Ahmad (Direktur Eksekutif INDEF dan Dosen FEB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta), serta Yosa Rizal Damuri (Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies/CSIS).

Sebagaimana sebelumnya, para panelis akan menjalani karantina mulai hari ini. Selain merumuskan pertanyaan, mereka juga akan menandatangani pakta integritas.

Sementara itu, Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty memberikan sejumlah catatan. Dia meminta KPU memastikan tata tertib dipahami semua peserta yang hadir. Dari pandangan Bawaslu, dalam debat perdana ada momen-momen yang gaduh. “Misalnya memotong pembicaraan, gaduh misalnya itu tidak lagi terulang di debat berikutnya,” ujarnya. Bawaslu, sudah melayangkan surat masukan. (far/jpg)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Wajah debat kedua pemilihan presiden dan wakil presiden 2024 akan berbeda dari debat perdana. Sebab, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memutuskan akan menggunakan podium dalam debat yang digelar di Jakarta Convention Center Jumat (22/12) mendatang.

Keputusan itu disepakati dalam rapat koordinasi persiapan debat dengan ketiga perwakilan paslon dan TV penyelenggara di Kantor KPU RI Jakarta kemarin (18/12). Hasyim mengatakan, keputusan pemasangan podium diambil dari evaluasi debat perdana.

Dalam rapat evaluasi, semua tim paslon memberikan catatan terkait tidak adanya semacam meja atau podium. “Semua tim pasangan calon mengajukan usulan bahwa di dalam debat nanti kedua dan seterusnya masing-masing sampai kelima, itu disiapkan podium sederhana sebagai sarana untuk tampil,” ujarnya ditemui kegiatan.

Selain podium, Hasyim menegaskan jika teknis debat kedua relatif tidak berbeda dengan debat perdana. Untuk penonton misalnya, kuota masing-masing paslon tetap 75 orang dengan aturan tata tertib yang sama.

Kemudian dari sisi format, pihaknya akan menduplikasi sebelumnya. Durasi akan berlangsung 120 menit plus 30 menit iklan dan terbagi dalam enam segmen. Isi masing-masing segmen akan sama dengan debat perdana.

Hasyim beralasan, format debat yang digunakan sudah baik di tengah waktu yang singkat. Sebab semua punya kesempatan untuk menjawab atau merespon pertanyaan, baik yang diajukan oleh panelis maupun yang diajukan dari masing-masing capres atau cawapresnya. “Sehingga dengan begitu, kesempatannya lebih banyak untuk masing-masing capres-cawapres,” imbuhnya.

Soal kritik sejumlah kalangan yang menilai debat kurang mendalam, Hasyim tak membantah. Namun dia berdalih, ada banyak tema yang harus dibahas ditengah durasi yang terbatas. “Ada enam sub tema dari setiap kali penampilan,” tegasnya.

Sementara itu, selain teknis, rapat debat kemarin juga menyepakati sebelas nama panelis yang akan menyusun pertanyaan sesuai tema. Yakni Ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur dan perkotaan.

Sebelas nama itu yakni Alamsyah Saragih (Anggota Ombudsman RI Periode 2018-2020), Adhitya Wardhono (Ekonom dan Pengajar Universitas Jember), Agustinus Prasetyantoko (Ekonom dan Rektor Universitas Katolik Indonesia Alma Jaya 2015-2023), Fausan Al Rasyid (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung) dan Handri Saparini (Pendiri dan Ekonom CORE Undonesia).

Kemudian Hyronimus Rowa (Wakil Rektor bidang Akademik dan Inovasi IPDN), Poppy Ismalina (Associate Professor di Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM), Retno Agustina Ekaputri (Rektor Universitas Bengkulu 2021-2025), Suharnomo (Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro), Tauhid Ahmad (Direktur Eksekutif INDEF dan Dosen FEB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta), serta Yosa Rizal Damuri (Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies/CSIS).

Sebagaimana sebelumnya, para panelis akan menjalani karantina mulai hari ini. Selain merumuskan pertanyaan, mereka juga akan menandatangani pakta integritas.

Sementara itu, Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty memberikan sejumlah catatan. Dia meminta KPU memastikan tata tertib dipahami semua peserta yang hadir. Dari pandangan Bawaslu, dalam debat perdana ada momen-momen yang gaduh. “Misalnya memotong pembicaraan, gaduh misalnya itu tidak lagi terulang di debat berikutnya,” ujarnya. Bawaslu, sudah melayangkan surat masukan. (far/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/