Muhammadiyah dan FPI Tetap Hari Ini
“Kami memutuskan dan menetapkan bahwa tanggal 1 Ramadan jatuh pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012. Keputusan ini mulai berlaku pada saat ditetapkan,” ujar Menag Suryadharma Ali (SDA).
Putusan tersebut dibuat setelah mendengarkan tanggapan-tanggapan dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islamn
mendapat laporan dari lokasi pemantauan hilal di Pesantren Al-Husainiah, kawasan Cakung, Jakarta Timur. “Berdasarkan pemantauan di Cakung, menyampaikan laporan hasil rukyah, yakni 1 Ramadan jatuh pada Jumat. FPI tetap menghargai perbedaan tapi kami dari FPI tetap akan berpuasa mulai Jumat (hari ini),” tegasnya.
Sementara itu, terkait masih adanya perbedaan permulaan puasa, termasuk sikap Muhammadiyah yang memilih tidak menghadiri sidang Isbat, SDA menyatakan enggan mengomentari hal tersebut. Ketum PPP tersebut mengaku tidak ingin mempertajam perbedaan. “Jadi biarkan saja Pak Din berbicara sesuai keyakinannya. Tadi kan sudah mendengar, sudah melihat sendiri proses sidang seperti apa. Sangat demokratis kan,” tegasnya.
Di Medan Hilal tak Tampak
Hilal di Medan juga tidak kelihatan. Untuk ketinggiannya, berdasarkan perhitungan Tim Ahli Badan Hisab Rukyat (BHR) Provinsi Sumut (Provsu) hingga terbenam matahari masih 0 derajat, 45 menit, 37 detik. “Tinggi hilal 0 derajat 45 detik 37 detik di atas ufuk mar’i. Hilal sudah wujud tapi belum imkanrukyat,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumut Abdul Rahim, dalam pelaksanaan rukyatul hilal oleh Badan Hisab dan Rukyat Sumut di anjungan Lantai 9, Kantor Gubernur, Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Kamis (19/7) petang.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mendampingi Ketua Badan Hisab Rukhyatul Hilal (BHR) Kota Medan H Iwan Zulhami dan MUI Kota Medan melihat hilal di lantai 32 Hotel JW Marrihot. Hasilnya, hilal juga tak tampak. “Bagi masyarakat kota Medan yang sependapat dengan pemerintah pusat, mari kita melaksanakan puasa ini dengan penuh ibadah dengan sebaik-baiknya, dan bagi masyarakat yang duluan melaksanakan ibadah puasa silahkan saja, sehingga perbedaan pendapat ini dapat kita jadikan sebagai rahmat dari Tuhan,” ungkap Dzulmi Eldin. (ken/jpnn/ari/gus/tom)