23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Chairuman Incar Perahu PDIP

Ditengarai Tinggalkan Golkar karena Gus Irawan

JAKARTA-Diam-diam, pergerakan para tokoh yang mengincar kursi Sumut 1 sudah gencar dilakukan. Lobi untuk mendapatkan perahu partai pengusung juga sudah intens digalang. Sumber Sumut Pos di Jakarta menyebutkan, Chairuman Harahap termasuk salah satu kandidat yang mulai mendekati PDI Perjuangan.

Masih menurut sumber, langkah ini dilakukan Chairuman untuk mengantisipasi jika Partai Golkar ternyata lebih memilih Gus Irawan. Politisi senior PDIP, Yasonna H Laoly, tidak membantah kabar itu. Bahkan, menurutnya, bukan hanya Chairuman yang sudah bicara dengan PDIP. Mantan Pangkostrad Letjen TNI AY Nasution dan RE Nainggolan, kata Yasonna, juga sudah mendekati PDIP.

“Beberapa orang sudah menyampaikan, (mantan) Pangkostrad Pak Chairuman. Tapi itu belum resmi, belum formal,” ujar Yasonna, Selasa (20/3).

Dia mengatakan, pembicaraan mereka disampaikan ke pengurus DPD PDIP Sumut, juga ke petinggi DPP PDIP. Hanya saja, politisi asal Nias itu tidak menyebutkan siapa nama petinggi PDIP yang ditemui AY Nasution dan Chairuman.

Bagaimana dengan RE Nainggolan? Yasonna menyebut, mantan Sekdaprov Sumut itu juga sudah bicara dengan PDIP. “Chairuman, RE Nainggolan sudah bicara dengan Ketua DPD (PDIP Sumut),” terangnya.

Ditanya siapa yang paling berpeluang diusung banteng moncong putih? Yasonna mengatakan, semua masih punya peluang yang sama. Menurut anggota Komisi II DPR itu, merupakan hal yang biasa jika para kandidat kepala daerah mendekati partai. Yasonna juga menduga, baik RE Nainggolan, Chairuman, dan AY Nasution juga mendekati partai-partai lain selain PDIP.

“Pastilah mereka mencari dukungan ke berbagai parpol. Karena saya dengar Gus Irawan dari Golkar. Tapi mungkin juga ke partai lain,” ujar pria yang dikenal sebagai politisi pemikir di tubuh PDIP itu.

PDIP sendiri, lanjutnya, ada suara dari bawah agar mengusung kadernya sendiri untuk Pilgubs 2013 mendatang. Namun, kata Yasonna, kalau toh tidak ada kader PDIP yang memenuhi kualifikasi, maka bisa saja mengusung non kader. Terlebih, lanjutnya, PDIP tidak bisa sendirian mengusung calon, alias harus berkoalisi dengan partai lain.

Dengan alasan PDIP tak bisa sendirian mengusung calon, Yasonna berharap, kandidat cagub yang mendekati PDIP, sekalian saja menyodorkan nama yang akan menjadi pasangannya. “Dari sekarang setiap tokoh yang mau maju (dan mendekati PDIP, Red), harus juga sebut siapa partnernya,” kata Yasonna, yang selalu terlibat dalam pembahasan paket RUU politik di DPR.

Yasonna mengatakan, proses panjang pencalonan bisa saja berubah mendekati tenggat jam terakhir pendaftaran ke KPU Daerah. Begitu pun nanti calon yang akan diusung PDIP. Bisa saja, tiba-tiba muncul nama yang sebelumnya tidak diperhitungkan dalam bursa. “Itu strategi, membaca siapa lawan dan siapa yang kiranya calon dari kita yang bisa mengalahkannya,” ucap Yasonna.

Dia memberi contoh sikap DPP PKS di pilgub DKI Jakarta, yang di jam-jam terakhir pendaftaran, tiba-tiba mengusung mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid. Padahal, sebelumnya yang dielus-elus PKS adalah Triwisaksana. “Hidayat Nur Wahid harus turun gunung karena dia yang dianggap populer di Jakarta,” ujar Yasonna.

Terkait dengan langkah Chairuman yang mendekati PDIP itu, sebelumnya pengamat politik Umar Syadat Hasibuan kepada JPNN, Senin (19/3), tetap yakin Golkar tidak punya pilihan lain selain Gus Irawan. Doktor ilmu politik lulusan Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, meski dari internal Golkar ada nama Chairuman Harahap, namun peluang mantan Ketua Komisi II DPR itu tipis.

Golkar diyakini tidak mau mengusung Chairuman. “Chairuman itu menurut saya dianggap bermasalah oleh internal Golkar. Buktinya dia dicopot sebagai ketua Komisi II DPR, apa pun alasannya,” ujar Umar, pria kelahiran Labuhan Batu itu.

Demokrat Bantah Bertemu PKS

Soal lobi-lobi, di Medan juga merebak kabar kalau Demokrat Sumut telah mengadakan pertemuan sebanyak 25 kali dengan PKS. Pertemuan itu dikabarkan guna membicarakan arah koalisi dan pengusungan calon yang akan dimajukan ke Pilgubsu 2013 mendatang. Namun, Sekretaris DPD Demokrat Sumut, Tahan Manahan Panggabean langsung membantah. “Belum ada. Saya tidak tahu itu,” ungkapnya, kemarin.

Dijelaskannya, saat ini PD Sumut tengah membentuk tim sembilan untuk bertugas melakukan polling kandidat, yang sebelumnya terlebih dahulu membuka pendaftaran bagi sosok atau tokoh yang akan maju ke Pilgubsu 2013. Dari hasil pooling tersebut, nantinya akan disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, untuk dibahas lebih lanjut dalam menentukan akhir siapa yang akan diusung.

Saat disinggung beberapa nama seperti RE Nainggolan, AY Nasution, dan HT Milwan yang akan maju dari Demokrat Sumut, Tahan tidak bersedia memastikan. “Tunggu proses yang ada dari polling dan pendaftaran yang dilakukan nanti,” katanya.

Sementara itu, fungsionaris Partai Golkar Sumut yang enggan disebutkan namanya kepada Sumut Pos, mengatakan DPD Partai Golkar Sumut baru akan berangkat ke Jakarta untuk bertemu dengan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar untuk membahas masalah itu. “Belum ada. Kami juga baru mau ke Jakarta dipanggil membahas itu,” ungkapnya.

Saat ditanya, apakah Gus Irawan menjadi satu-satunya calon tunggal yang akan diusung Partai Golkar Sumut, sumber tersebut menyatakan belum juga ada kepastian terkait hal itu. “Belum diputuskan, masih mau rapat,” cetusnya lagi.

Saat ditanya siapa-siapa yang menjadi kandidat dari Partai Golkar, fungsionaris Partai Golkar Sumut tersebut mengatakan, akan memberitahukan hal itu seusai pertemuan di Jakarta. “Nantilah ya,” jawabnya lagi.(sam/ari)

Ditengarai Tinggalkan Golkar karena Gus Irawan

JAKARTA-Diam-diam, pergerakan para tokoh yang mengincar kursi Sumut 1 sudah gencar dilakukan. Lobi untuk mendapatkan perahu partai pengusung juga sudah intens digalang. Sumber Sumut Pos di Jakarta menyebutkan, Chairuman Harahap termasuk salah satu kandidat yang mulai mendekati PDI Perjuangan.

Masih menurut sumber, langkah ini dilakukan Chairuman untuk mengantisipasi jika Partai Golkar ternyata lebih memilih Gus Irawan. Politisi senior PDIP, Yasonna H Laoly, tidak membantah kabar itu. Bahkan, menurutnya, bukan hanya Chairuman yang sudah bicara dengan PDIP. Mantan Pangkostrad Letjen TNI AY Nasution dan RE Nainggolan, kata Yasonna, juga sudah mendekati PDIP.

“Beberapa orang sudah menyampaikan, (mantan) Pangkostrad Pak Chairuman. Tapi itu belum resmi, belum formal,” ujar Yasonna, Selasa (20/3).

Dia mengatakan, pembicaraan mereka disampaikan ke pengurus DPD PDIP Sumut, juga ke petinggi DPP PDIP. Hanya saja, politisi asal Nias itu tidak menyebutkan siapa nama petinggi PDIP yang ditemui AY Nasution dan Chairuman.

Bagaimana dengan RE Nainggolan? Yasonna menyebut, mantan Sekdaprov Sumut itu juga sudah bicara dengan PDIP. “Chairuman, RE Nainggolan sudah bicara dengan Ketua DPD (PDIP Sumut),” terangnya.

Ditanya siapa yang paling berpeluang diusung banteng moncong putih? Yasonna mengatakan, semua masih punya peluang yang sama. Menurut anggota Komisi II DPR itu, merupakan hal yang biasa jika para kandidat kepala daerah mendekati partai. Yasonna juga menduga, baik RE Nainggolan, Chairuman, dan AY Nasution juga mendekati partai-partai lain selain PDIP.

“Pastilah mereka mencari dukungan ke berbagai parpol. Karena saya dengar Gus Irawan dari Golkar. Tapi mungkin juga ke partai lain,” ujar pria yang dikenal sebagai politisi pemikir di tubuh PDIP itu.

PDIP sendiri, lanjutnya, ada suara dari bawah agar mengusung kadernya sendiri untuk Pilgubs 2013 mendatang. Namun, kata Yasonna, kalau toh tidak ada kader PDIP yang memenuhi kualifikasi, maka bisa saja mengusung non kader. Terlebih, lanjutnya, PDIP tidak bisa sendirian mengusung calon, alias harus berkoalisi dengan partai lain.

Dengan alasan PDIP tak bisa sendirian mengusung calon, Yasonna berharap, kandidat cagub yang mendekati PDIP, sekalian saja menyodorkan nama yang akan menjadi pasangannya. “Dari sekarang setiap tokoh yang mau maju (dan mendekati PDIP, Red), harus juga sebut siapa partnernya,” kata Yasonna, yang selalu terlibat dalam pembahasan paket RUU politik di DPR.

Yasonna mengatakan, proses panjang pencalonan bisa saja berubah mendekati tenggat jam terakhir pendaftaran ke KPU Daerah. Begitu pun nanti calon yang akan diusung PDIP. Bisa saja, tiba-tiba muncul nama yang sebelumnya tidak diperhitungkan dalam bursa. “Itu strategi, membaca siapa lawan dan siapa yang kiranya calon dari kita yang bisa mengalahkannya,” ucap Yasonna.

Dia memberi contoh sikap DPP PKS di pilgub DKI Jakarta, yang di jam-jam terakhir pendaftaran, tiba-tiba mengusung mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid. Padahal, sebelumnya yang dielus-elus PKS adalah Triwisaksana. “Hidayat Nur Wahid harus turun gunung karena dia yang dianggap populer di Jakarta,” ujar Yasonna.

Terkait dengan langkah Chairuman yang mendekati PDIP itu, sebelumnya pengamat politik Umar Syadat Hasibuan kepada JPNN, Senin (19/3), tetap yakin Golkar tidak punya pilihan lain selain Gus Irawan. Doktor ilmu politik lulusan Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, meski dari internal Golkar ada nama Chairuman Harahap, namun peluang mantan Ketua Komisi II DPR itu tipis.

Golkar diyakini tidak mau mengusung Chairuman. “Chairuman itu menurut saya dianggap bermasalah oleh internal Golkar. Buktinya dia dicopot sebagai ketua Komisi II DPR, apa pun alasannya,” ujar Umar, pria kelahiran Labuhan Batu itu.

Demokrat Bantah Bertemu PKS

Soal lobi-lobi, di Medan juga merebak kabar kalau Demokrat Sumut telah mengadakan pertemuan sebanyak 25 kali dengan PKS. Pertemuan itu dikabarkan guna membicarakan arah koalisi dan pengusungan calon yang akan dimajukan ke Pilgubsu 2013 mendatang. Namun, Sekretaris DPD Demokrat Sumut, Tahan Manahan Panggabean langsung membantah. “Belum ada. Saya tidak tahu itu,” ungkapnya, kemarin.

Dijelaskannya, saat ini PD Sumut tengah membentuk tim sembilan untuk bertugas melakukan polling kandidat, yang sebelumnya terlebih dahulu membuka pendaftaran bagi sosok atau tokoh yang akan maju ke Pilgubsu 2013. Dari hasil pooling tersebut, nantinya akan disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, untuk dibahas lebih lanjut dalam menentukan akhir siapa yang akan diusung.

Saat disinggung beberapa nama seperti RE Nainggolan, AY Nasution, dan HT Milwan yang akan maju dari Demokrat Sumut, Tahan tidak bersedia memastikan. “Tunggu proses yang ada dari polling dan pendaftaran yang dilakukan nanti,” katanya.

Sementara itu, fungsionaris Partai Golkar Sumut yang enggan disebutkan namanya kepada Sumut Pos, mengatakan DPD Partai Golkar Sumut baru akan berangkat ke Jakarta untuk bertemu dengan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar untuk membahas masalah itu. “Belum ada. Kami juga baru mau ke Jakarta dipanggil membahas itu,” ungkapnya.

Saat ditanya, apakah Gus Irawan menjadi satu-satunya calon tunggal yang akan diusung Partai Golkar Sumut, sumber tersebut menyatakan belum juga ada kepastian terkait hal itu. “Belum diputuskan, masih mau rapat,” cetusnya lagi.

Saat ditanya siapa-siapa yang menjadi kandidat dari Partai Golkar, fungsionaris Partai Golkar Sumut tersebut mengatakan, akan memberitahukan hal itu seusai pertemuan di Jakarta. “Nantilah ya,” jawabnya lagi.(sam/ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/