29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Meneg BUMN Mengamuk di Gerbang Tol

JAKARTA-Pagi masih dingin tapi hati Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan panas menyaksikan 30-an mobil mengantre di pintu masuk tol Semanggi. Pasalnya, dari tiga loket yang tersedia hanya satu yang ada petugasnya.

Kepala Publikasi Kementerian BUMN, Rudi Rusli menceritakan, saat itu jam 06.10 pagi Menteri BUMN Dahlan Iskan hendak pergi rapat ke kantor Garuda Indonesia di kawasan Bandara Soekarno Hatta. Berangkat dari apartemennya, The Capital Residence di kawasan SCBD, Dahlan harus melalui pintu tol Semanggi menuju Slipi. “Itu rapat rutin Selasaan jam 7 pagi di kantor Garuda,” ujarnya.

Namun perjalanannya terhambat karena puluhan mobil mengantre di pintu masuk tol Semanggi. Diperkirakan ada lebih dari 30 mobil yang mengantre di tempat itu. Ini bertentangan dengan instruksi Dahlan agar antrean tol paling panjang lima mobil. “Menteri langsung turun dari mobil untuk mengecek,” ungkapnya.
Di pintu tol itu Dahlan melihat hanya satu loket manual yang dijaga petugas dan satu pintu otomatis yang buka. Dua loket lainnya yang harusnya ada petugasnya ternyata kosong. Dahlan langsung masuk loket itu dan membuang kursi yang ada di situ. Lalu masuk loket satunya dan juga membuang kursinya. “Tidak ada gunanya kursi ini,” kata Dahlan.
Sesaat kemudian Menteri BUMN melihat antrean mobil yang akan masuk tol Semanggi bertambah panjang. Secara cepat dia putuskan membuka penghalang pintu dan minta agar mobil yang antre segera masuk lewat loket yang kosong itu secara gratis. “Lebih dari 100 mobil disuruh lewat begitu saja tanpa bayar,” tambahnya.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar yang kebetulan lewat juga mengaku kaget melihat Dahlan Iskan berdiri mengatur lalu lintas di pintu tol Semanggi. Kebetulan dia akan menjadi tuan rumah rapat rutin BUMN. “Kebetulan saya lewat situ (gerbang tol Semanggi), ternyata ada Pak Dahlan nyuruh saya lewat begitu saja,” kata pria yang tinggal di Simprug itu.

Emir mengaku sempat bingung untuk beberapa saat dan sempat tidak percaya bahwa dirinya bisa masuk tol tanpa bayar. Oleh karena itu dia sempat menanyakan ke Dahlan. “Ada apa kok ngatur lalu lintas Pak? Bener ini gratis Pak?” tanya Emir.

Dahlan Iskan hanya mengiyakan dan menyuruhnya tetap melajukan kendaraan. Emir mengaku sebenarnya ingin membantu Pak Dahlan yang berdiri di pintu tol sendirian. Namun dia terpaksa harus terus melaju karena antrean mobil dibelakangnya cukup panjang. “Saya takut nanti kalau saya berhenti malah bikin macet, diklaksoni orang,” tukasnya sambil tertawa.

Setelah pintu tol sepi, Dahlan Iskan baru meninggalkan pintu tol menuju kantor Garuda untuk rapat mingguan dengan direksi BUMN. Siangnya, Dahlan Iskan langsung terbang ke China mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sekaligus untuk melakukan cek-up kesehatan. Dari China, Dahlan menanggapi kejadian pagi itu.

Menurut pria yang pernah ganti hati itu, dia tidak membanting kursi tapi hanya membuang ke jalan karena menganggap kursi itu tidak ada artinya karena tidak ada petugasnya. “Kursi itu betul-betul tidak ada gunanya karena orangnya tidak ada di loket di tengah-tengah antrean mobil masuk gerbang tol yang begitu panjang,” ungkapnya.

Dahlan juga mengaku ini juga bukan marah yang mendadak karena sudah tiga bulan dia minta agar antrean masuk tol jangan sampai menjengkelkan. “Hampir setiap minggu saya SMS direksi jasa marga mengingatkan komitmen kepada masyarakat yang harus kita penuhi. Setiap kali saya masuk gerbang tol yang antre panjang saya selalu SMS kepada direksi Jasa Marga. Tapi kok tidak ada tindakan nyata,” tegasnya.

“Saya tidak henti-hentinya mengingatkan itu. Pelayanan itu harus baik. Apalagi ini melayani orang yang mau membayar. Kalau melayani orang yang mau bayar saja tidak baik, bagaimana melayani masyarakat kecil yang tidak punya uang?” tambahnya.

Cambuk untuk Jasa Marga

Dikonfirmasi mengenai hal itu, Dirut PT Jasa Marga Tbk Adityawarman mengaku lalai, dan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. “Kejadian ini benar-benar accident. Seharusnya karyawan Jasa Marga yang bertugas sudah berada di lokasi sejak pukul 05.00 WIB. Ada shift (petugas antar waktu), tapi hingga pukul 06.00 WIB petugas tidak ada sehingga terjadi kemacetan panjang,” tukasnya.

Adityawarman menilai tindakan Menteri itu akan menjadi cambuk bagi Jasa Marga untuk bekerja lebih baik lagi dimasa depan. Pria yang baru diangkat menjadi Dirut Jasa Marga kurang dari tiga bulan itu mengaku akan memberi sanksi kepada karyawan yang seharusnya bertugas pagi itu. “Tentu ada sangsinya,” ujarnya.

Dia menerangkan, Jasa Marga menerapkan petugas jaga pintu tol sebanyak tiga shift. Shift pertama akan bekerja pada pukul 05.00-13.00 WIB, shift kedua pukul 13.00-20.00 WIB dan shift ketiga pukul 20.00-05.00 WIB. “Kalau padat semua pintu pasti dibuka. Tapi kalau shift ketiga memang bisa hanya sebagian, tergantung kebutuhan,” tuturnya.

Usai kemarahan Menteri itu, Direktur Operasional Jasa Marga, Hasanudin mengaku pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan Kepala Cabang se-Jabodetabek. Dalam rapat tersebut pihaknya meminta agar pada saat pukul 05.00WIB tepat, seluruh pintu masuk tol harus dibuka seluruhnya agar tidak terjadi lagi antrean. Dia mengaku akan berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan perintah Dahlan yang menargetkan seminggu lagi paling panjang antrean hanya lima mobil. “Insya Allah akan kita usahakan,” jelasnya.

Dari Medan, sikap tegas Dahlan Iskan mendapat apresiasi positif. Menurut anggota DPRD Sumut, Brillian Moktar sikap tersebut menunjukkan kalau Meneg BUMN tersebut tidak segan-segan untuk turun langsung ke lapangan. “Saya salut melihat dia (Dahlan Iskan, Red). Selama ini menteri atau pimpinan tidak mau turun dan selama ini menteri hanya terima laporan di kantor,” bebernya.

“Sudah tidak zamannya menteri hanya duduk-duduk saja. Sudah saatnya dibutuhkan atau ditempatkan menteri-menteri yang bersedia bekerja dengan sepenuh hati. Selama ini, tidak pernah ada yang seperti itu. Pihak Jasa marga harus ditegur dan diberi sanksi karena keteledoran itu,” timpal Surya Tarmizi Kasim, kepala jurusan Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara.

Irwan Ray, seorang developer yang ada di Kota Medan juga memberi apresiasi positif dengan tingkah Meneg BUMN itu. “Setiap pagi, sekitar pukul 07.00 atau 08.00, saya gunakan jalan tol untuk melihat proyek yang ada di Tanjungmorawa atau Lubukpakam, lumayan sering mendapat antrean dipintu masuk,” ujar Irwan.

Antrean yang dipantaunya pun lebih dari 5 mobil.  “Bahkan pernah, saya mau masuk, lampu di gardu warna hijau. Tetapi, begitu mencapai pintu, tidak ada penjaga sama sekali. Terpaksa kita balik kanan, rusak lah jadinya lalu lintas, malah jadi macet,” tambah Irwan.

PT Jasa Marga Belmera mengakui penutupan beberapa pintu tol terjadi dikarenakan pihaknya kekurangan personel. “Penutupan gardu (pintu) tol seperti di Amplas dikarenakan personel yang jaga bergantian, sebab jumlah personel kita misalnya 5 orang sementara gadru yang mesti dijaga 6 unit,” kata Kepala Bagian (Kabag) Operasi PT Jasa Marga Belmera, Suhairi.

“Soal Pak Dahlan Iskan ngamuk di gardu tol Semanggi saya juga tahu, lihat beritanya tadi. Tapi kalau penutupan di gardu tol Belmera tidak semata-mata karena personel saja, tapi ada juga gardu tol yang tidak dioperasikan (ditutup) karena masih dalam kondisi perbaikkan,” tambahnya. (wir/jpnn/ari/ram/mag-17)

JAKARTA-Pagi masih dingin tapi hati Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan panas menyaksikan 30-an mobil mengantre di pintu masuk tol Semanggi. Pasalnya, dari tiga loket yang tersedia hanya satu yang ada petugasnya.

Kepala Publikasi Kementerian BUMN, Rudi Rusli menceritakan, saat itu jam 06.10 pagi Menteri BUMN Dahlan Iskan hendak pergi rapat ke kantor Garuda Indonesia di kawasan Bandara Soekarno Hatta. Berangkat dari apartemennya, The Capital Residence di kawasan SCBD, Dahlan harus melalui pintu tol Semanggi menuju Slipi. “Itu rapat rutin Selasaan jam 7 pagi di kantor Garuda,” ujarnya.

Namun perjalanannya terhambat karena puluhan mobil mengantre di pintu masuk tol Semanggi. Diperkirakan ada lebih dari 30 mobil yang mengantre di tempat itu. Ini bertentangan dengan instruksi Dahlan agar antrean tol paling panjang lima mobil. “Menteri langsung turun dari mobil untuk mengecek,” ungkapnya.
Di pintu tol itu Dahlan melihat hanya satu loket manual yang dijaga petugas dan satu pintu otomatis yang buka. Dua loket lainnya yang harusnya ada petugasnya ternyata kosong. Dahlan langsung masuk loket itu dan membuang kursi yang ada di situ. Lalu masuk loket satunya dan juga membuang kursinya. “Tidak ada gunanya kursi ini,” kata Dahlan.
Sesaat kemudian Menteri BUMN melihat antrean mobil yang akan masuk tol Semanggi bertambah panjang. Secara cepat dia putuskan membuka penghalang pintu dan minta agar mobil yang antre segera masuk lewat loket yang kosong itu secara gratis. “Lebih dari 100 mobil disuruh lewat begitu saja tanpa bayar,” tambahnya.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar yang kebetulan lewat juga mengaku kaget melihat Dahlan Iskan berdiri mengatur lalu lintas di pintu tol Semanggi. Kebetulan dia akan menjadi tuan rumah rapat rutin BUMN. “Kebetulan saya lewat situ (gerbang tol Semanggi), ternyata ada Pak Dahlan nyuruh saya lewat begitu saja,” kata pria yang tinggal di Simprug itu.

Emir mengaku sempat bingung untuk beberapa saat dan sempat tidak percaya bahwa dirinya bisa masuk tol tanpa bayar. Oleh karena itu dia sempat menanyakan ke Dahlan. “Ada apa kok ngatur lalu lintas Pak? Bener ini gratis Pak?” tanya Emir.

Dahlan Iskan hanya mengiyakan dan menyuruhnya tetap melajukan kendaraan. Emir mengaku sebenarnya ingin membantu Pak Dahlan yang berdiri di pintu tol sendirian. Namun dia terpaksa harus terus melaju karena antrean mobil dibelakangnya cukup panjang. “Saya takut nanti kalau saya berhenti malah bikin macet, diklaksoni orang,” tukasnya sambil tertawa.

Setelah pintu tol sepi, Dahlan Iskan baru meninggalkan pintu tol menuju kantor Garuda untuk rapat mingguan dengan direksi BUMN. Siangnya, Dahlan Iskan langsung terbang ke China mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sekaligus untuk melakukan cek-up kesehatan. Dari China, Dahlan menanggapi kejadian pagi itu.

Menurut pria yang pernah ganti hati itu, dia tidak membanting kursi tapi hanya membuang ke jalan karena menganggap kursi itu tidak ada artinya karena tidak ada petugasnya. “Kursi itu betul-betul tidak ada gunanya karena orangnya tidak ada di loket di tengah-tengah antrean mobil masuk gerbang tol yang begitu panjang,” ungkapnya.

Dahlan juga mengaku ini juga bukan marah yang mendadak karena sudah tiga bulan dia minta agar antrean masuk tol jangan sampai menjengkelkan. “Hampir setiap minggu saya SMS direksi jasa marga mengingatkan komitmen kepada masyarakat yang harus kita penuhi. Setiap kali saya masuk gerbang tol yang antre panjang saya selalu SMS kepada direksi Jasa Marga. Tapi kok tidak ada tindakan nyata,” tegasnya.

“Saya tidak henti-hentinya mengingatkan itu. Pelayanan itu harus baik. Apalagi ini melayani orang yang mau membayar. Kalau melayani orang yang mau bayar saja tidak baik, bagaimana melayani masyarakat kecil yang tidak punya uang?” tambahnya.

Cambuk untuk Jasa Marga

Dikonfirmasi mengenai hal itu, Dirut PT Jasa Marga Tbk Adityawarman mengaku lalai, dan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. “Kejadian ini benar-benar accident. Seharusnya karyawan Jasa Marga yang bertugas sudah berada di lokasi sejak pukul 05.00 WIB. Ada shift (petugas antar waktu), tapi hingga pukul 06.00 WIB petugas tidak ada sehingga terjadi kemacetan panjang,” tukasnya.

Adityawarman menilai tindakan Menteri itu akan menjadi cambuk bagi Jasa Marga untuk bekerja lebih baik lagi dimasa depan. Pria yang baru diangkat menjadi Dirut Jasa Marga kurang dari tiga bulan itu mengaku akan memberi sanksi kepada karyawan yang seharusnya bertugas pagi itu. “Tentu ada sangsinya,” ujarnya.

Dia menerangkan, Jasa Marga menerapkan petugas jaga pintu tol sebanyak tiga shift. Shift pertama akan bekerja pada pukul 05.00-13.00 WIB, shift kedua pukul 13.00-20.00 WIB dan shift ketiga pukul 20.00-05.00 WIB. “Kalau padat semua pintu pasti dibuka. Tapi kalau shift ketiga memang bisa hanya sebagian, tergantung kebutuhan,” tuturnya.

Usai kemarahan Menteri itu, Direktur Operasional Jasa Marga, Hasanudin mengaku pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan Kepala Cabang se-Jabodetabek. Dalam rapat tersebut pihaknya meminta agar pada saat pukul 05.00WIB tepat, seluruh pintu masuk tol harus dibuka seluruhnya agar tidak terjadi lagi antrean. Dia mengaku akan berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan perintah Dahlan yang menargetkan seminggu lagi paling panjang antrean hanya lima mobil. “Insya Allah akan kita usahakan,” jelasnya.

Dari Medan, sikap tegas Dahlan Iskan mendapat apresiasi positif. Menurut anggota DPRD Sumut, Brillian Moktar sikap tersebut menunjukkan kalau Meneg BUMN tersebut tidak segan-segan untuk turun langsung ke lapangan. “Saya salut melihat dia (Dahlan Iskan, Red). Selama ini menteri atau pimpinan tidak mau turun dan selama ini menteri hanya terima laporan di kantor,” bebernya.

“Sudah tidak zamannya menteri hanya duduk-duduk saja. Sudah saatnya dibutuhkan atau ditempatkan menteri-menteri yang bersedia bekerja dengan sepenuh hati. Selama ini, tidak pernah ada yang seperti itu. Pihak Jasa marga harus ditegur dan diberi sanksi karena keteledoran itu,” timpal Surya Tarmizi Kasim, kepala jurusan Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara.

Irwan Ray, seorang developer yang ada di Kota Medan juga memberi apresiasi positif dengan tingkah Meneg BUMN itu. “Setiap pagi, sekitar pukul 07.00 atau 08.00, saya gunakan jalan tol untuk melihat proyek yang ada di Tanjungmorawa atau Lubukpakam, lumayan sering mendapat antrean dipintu masuk,” ujar Irwan.

Antrean yang dipantaunya pun lebih dari 5 mobil.  “Bahkan pernah, saya mau masuk, lampu di gardu warna hijau. Tetapi, begitu mencapai pintu, tidak ada penjaga sama sekali. Terpaksa kita balik kanan, rusak lah jadinya lalu lintas, malah jadi macet,” tambah Irwan.

PT Jasa Marga Belmera mengakui penutupan beberapa pintu tol terjadi dikarenakan pihaknya kekurangan personel. “Penutupan gardu (pintu) tol seperti di Amplas dikarenakan personel yang jaga bergantian, sebab jumlah personel kita misalnya 5 orang sementara gadru yang mesti dijaga 6 unit,” kata Kepala Bagian (Kabag) Operasi PT Jasa Marga Belmera, Suhairi.

“Soal Pak Dahlan Iskan ngamuk di gardu tol Semanggi saya juga tahu, lihat beritanya tadi. Tapi kalau penutupan di gardu tol Belmera tidak semata-mata karena personel saja, tapi ada juga gardu tol yang tidak dioperasikan (ditutup) karena masih dalam kondisi perbaikkan,” tambahnya. (wir/jpnn/ari/ram/mag-17)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/