JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Honorer kategori dua (K2) terus berkurang, sampai hari ini sudah lima orang yang meninggal dalam sebulan. Kondisi tersebut membuat honorer K2 menangis. Mereka merasa, kematian teman-temannya karena tidak ada perhatian pemerintah mengenai kesejahteraan honorer K2.
“Dalam bulan ini sudah lima honorer K2 dari berbagai instansi di seluruh Indonesia meninggal dunia tanpa penghargaan sepeser pun dari negara. Ini sangat ironis..nis..nis..nis,” kata Koordinator Wilayah (Korwil) Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Yunian Karianto kepada JPNN.com, Selasa (20/3).
Dia memertanyakan, sikap pemerintah terhadap honorer K2 seperti apa.
“Mau diapain honorer ini, apakah dibiarkan meninggal satu per satu tanpa ada perhatian dari pemerintah,” ucapnya.
Terlebih kata dia, di mana-mana honorer dipandang sebelah mata dan tidak ada yang diistimewakan. Padahal honorer K2 bagian dari rakyat Indonesia.
Eko Mardiono, korwil FHK2I Jawa Timur menuding para penguasanya lalai. Bisa jadi honorer K2 yang meninggal karena tidak bisa berobat lantaran gajinya kecil.
“Kalau di Surabaya, honorer ada BPJS-nya, gaji layak. Kayaknya harus belajar ke Surabaya,” ujarnya.
Sementara itu, Korwil FHK2I Jawa Tengah Ahmad Saefudin mengajak seluruh honorer K2 tetap semangat dan fokus di tengah keterbatasan aspek legalitas. Honorer K2 harus tetap menjalankan tugas rutinitas, meskipun dana minim. Bahkan tidak adanya anggaran untuk mengangkat honorer K2 hingga menutup usia.
“Harus tetap yakin di negera ini masih banyak tangan-tangan pengambil kebijakan yang duduk di dewan tetap fokus memerjuangkan honorer K2. Semoga masih banyak honorer K2 diberi kesehatan, umur panjang, dan tetap semangat mendapatkan status CPNS,” pungkas Ahmad. (esy/jpnn/ala)