26 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Jokowi: Bersihkan Lembaga Pendidikan dari Ideologi Sesat Terorisme

Pesan keras Jokowi untuk pelaku terorisme.

SUMUTPOS.CO – Terkait maraknya radikalisme, Presiden Joko Widodo melalui akun resmi Facebook, menyampaikan rasa prihatin  atas aksi terorisme di Surabaya dan Sidoarjo yang melibatkan anak-anak di bawah umur.

“Serangkaian aksi terorisme yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo beberapa hari lalu itu melibatkan anak-anak di bawah umur. Padahal, seharusnya anak-anak ini masih senang bermain-main di halaman rumah atau di gang-gang, bersekolah, berkumpul dengan keluarga dan teman-teman,” demikian bunyi postingan yang diunggah Sabtu (19/5/2018) pukul 13.38 WIB.

Ideologi terorisme dianggap telah merenggut kebahagiaan masa anak-anak itu. “Tapi ideologi terorisme telah merenggut semua kesenangan itu. Ini berarti, ideologi yang kejam ini telah masuk ke dalam sendi-sendi keluarga kita, keluarga di Indonesia. Saya berharap tidak ada lagi keluarga yang hancur karena ideologi sesat seperti terorisme,” tambah Presiden.

Lebih jauh Presiden Joko Widodo berharap agar tetap mengedepankan tindakan preventif daripada langkah represif. Secara khusus Presiden juga memberikan penekanan untuk membersihkan lembaga pendidikan TK sampai peguruan tinggi dari ajaran sesat terorisme.

“Saat berbuka puasa bersama pimpinan lembaga negara, menteri dan para tokoh di Istana Negara, Jakarta, kemarin, saya mengingatkan bahwa untuk mengatasi masalah terorisme, tindakan preventif jauh lebih penting dari langkah represif. Yaitu, membersihkan lembaga-lembaga pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, juga ruang-ruang publik, serta mimbar-mimbar umum dari ajaran-ajaran ideologi yang sesat yaitu terorisme,” jelas Presiden Joko Widodo.

Postingan Presiden Joko Widodo ini telah mendapatkan lebih dari 6 ribu komentar dan lebih dari 37 ribu menyukai.  (mag-1/gus/wiw)

 

Pesan keras Jokowi untuk pelaku terorisme.

SUMUTPOS.CO – Terkait maraknya radikalisme, Presiden Joko Widodo melalui akun resmi Facebook, menyampaikan rasa prihatin  atas aksi terorisme di Surabaya dan Sidoarjo yang melibatkan anak-anak di bawah umur.

“Serangkaian aksi terorisme yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo beberapa hari lalu itu melibatkan anak-anak di bawah umur. Padahal, seharusnya anak-anak ini masih senang bermain-main di halaman rumah atau di gang-gang, bersekolah, berkumpul dengan keluarga dan teman-teman,” demikian bunyi postingan yang diunggah Sabtu (19/5/2018) pukul 13.38 WIB.

Ideologi terorisme dianggap telah merenggut kebahagiaan masa anak-anak itu. “Tapi ideologi terorisme telah merenggut semua kesenangan itu. Ini berarti, ideologi yang kejam ini telah masuk ke dalam sendi-sendi keluarga kita, keluarga di Indonesia. Saya berharap tidak ada lagi keluarga yang hancur karena ideologi sesat seperti terorisme,” tambah Presiden.

Lebih jauh Presiden Joko Widodo berharap agar tetap mengedepankan tindakan preventif daripada langkah represif. Secara khusus Presiden juga memberikan penekanan untuk membersihkan lembaga pendidikan TK sampai peguruan tinggi dari ajaran sesat terorisme.

“Saat berbuka puasa bersama pimpinan lembaga negara, menteri dan para tokoh di Istana Negara, Jakarta, kemarin, saya mengingatkan bahwa untuk mengatasi masalah terorisme, tindakan preventif jauh lebih penting dari langkah represif. Yaitu, membersihkan lembaga-lembaga pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, juga ruang-ruang publik, serta mimbar-mimbar umum dari ajaran-ajaran ideologi yang sesat yaitu terorisme,” jelas Presiden Joko Widodo.

Postingan Presiden Joko Widodo ini telah mendapatkan lebih dari 6 ribu komentar dan lebih dari 37 ribu menyukai.  (mag-1/gus/wiw)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru