26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Prabowo Unggul 140 Ribu Suara

JAKARTA- Proses rekapitulasi nasional telah menyelesaikan hitungan suara di sepuluh provinsi dari 34 yang ada. Hasilnya, kubu calon presiden nomor urut satu Prabowo-Hatta sementara unggul tipis dengan 140.966 suara. Diprediksi suara kedua capres-cawapres akan terus berkejaran, karena ada sejumlah provinsi termasuk di pulau Jawa yang belum dihitung.

Sesuai data KPU, hingga pukul 21.50 WIB, kubu Prabowo-Hatta meraup 9.855.239 suara. Dan, kubu Jokowi-JK meraih 9.714.273 suara. pada hari pertama rekapitulasi nasional ini kubu koalisi merah putih unggul di empat provinsi, yakni Nusa Tenggara Barat, Aceh, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan.”

Sementara Jokowi-JK memenangi enam provinsi, yakni Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bangka, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Bengkulu. Namun, secara kuantitas Prabowo lebih unggul, terutama di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan 1.844.178 suara, Jokowi-JK hanya mendapat 701.238 suara. artinya, terdapat selisih lebih dari satu juta suara hanya di provinsi tersebut.

Meski Prabowo-Hatta sementara unggul, dari pergerakan rekap suara, perolehan kubu Jokowi-JK terus merangkak naik. Pada rekapitulasi hingga pukul 20.00 WIB, misalnya, selisih kedua pasang masih sebanyak 231.462 suara. Kubu Prabowo-Hatta meraup 9.422.066 suara dan kubu Jokowi-JK meraih 9.190.604 suara.

Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, rekapitulasi suara ini baru sembilan provinsi. belum bisa mencerminkan hasil dari pilpres 2014 ini. bisa jadi, suara kedua kubu terus berkejaran. “Baru sepuluh provinsi, masih ada 24 provinsi lagi,” tuturnya.

Apalagi, sejumlah provinsi di Pulau Jawa belum dihitung, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Padahal, provinsi-provinsi daerah Jawa itu merupakan provinsi terpadat atau memiliki jumlah penduduk yang besar. “Hasil belum bisa dikatakan ada yang menang,” terangnya ditemui di ruang rapat pleno lantai 2 KPU.”

Sebenarnya, dalam rekapitulasi nasional ini ada masalah lain yang lebih geting dibanding soal hasil. yakni, di Provinsi Papua terdapat kabupaten yang rekapitulasi suaranya belum sampai ke Jakarta. Yakni, Kabupaten Duga. “Duga ini belum bisa dikonfirmasi mengapa datanya belum sampai ke Jakarta,” terangnya.

Karena itu, KPU berupaya untuk mendapatkan data dari Kabupaten Duga tersebut. Kemungkinan, kalau tidak Minggu malam ini, paling lambat Senin rekapitulasi dari kabupaten tersebut sudah bisa diterima. “Ya kami akan menunggu,” jelasnya.

Untuk provinsi yang belum lengkap ini, maka KPU akan menaruhnya dalam antrian rekapitulasi paling belakang. sehingga, provinsi-provinsi yang sudah lengkap datanya bisa diprioritaskan. “Ini agar semuanya bisa cepat, tidak ada yang terhambat,” ujarnya.

Sementara itu, jalannya rekapitulasi suara nasional ini terseok-seok. Kubu Prabowo-Hatta sejak awal meminta proses rekapitulasi ditunda mengingat masih ada 15 TPS di DKI Jakarta yang digeolar pemungutan suara ulang. sejak awal anggota pemenangan Prabowo-Hatta Yanuar Arif Wibowo melakukan interupsi agar rekapitulasi suara bisa digelar menunggu PSU DKI Jakarta.

Dia mengatakan, seharusnya KPU tidak terpatok pada aturan saja. sebab, rekapitulasi bisa terganggu jika tidak menunggu PSU tersebut.”Ya harus ada solusi untuk ini,” tuturnya ditengah rapat pleno terbuka rekapitulasi suara nasional.

Menangapi masalah tersebut, Komisioner Bawaslu Nelson Simanjuntak menuturkan, pihaknya meminta setiap pihak untuk untuk memprioritaskan masalah yang paling penting, yakni jalannya rekapitulasi suara. jangan mencoba membelokkan rekapitulasi suara dengan masalah yang kurang prioritas. “Ini harus dipahami semua pihak,” tegasnya.
Untuk masalah-masalah yang dilontarkan saat rekapitulasi suara, seharusnya ada bukti kuat yang dimiliki. sehingga, tidak hanya berdasar pada asumsi-asumsi. “Ini yang harus dilakukan,” ujarnya.”

Akhirnya penghitungan suara dilanjutkan. dengan catatan jika ada permaslahan yang akan digelontorkan, maka setiap pihak harus memberikan laporan secara tertulis. sehingga tidak menghambat jalannya penghitungan suara. (idr/dyn/jpnn/ndi)

JAKARTA- Proses rekapitulasi nasional telah menyelesaikan hitungan suara di sepuluh provinsi dari 34 yang ada. Hasilnya, kubu calon presiden nomor urut satu Prabowo-Hatta sementara unggul tipis dengan 140.966 suara. Diprediksi suara kedua capres-cawapres akan terus berkejaran, karena ada sejumlah provinsi termasuk di pulau Jawa yang belum dihitung.

Sesuai data KPU, hingga pukul 21.50 WIB, kubu Prabowo-Hatta meraup 9.855.239 suara. Dan, kubu Jokowi-JK meraih 9.714.273 suara. pada hari pertama rekapitulasi nasional ini kubu koalisi merah putih unggul di empat provinsi, yakni Nusa Tenggara Barat, Aceh, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan.”

Sementara Jokowi-JK memenangi enam provinsi, yakni Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bangka, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Bengkulu. Namun, secara kuantitas Prabowo lebih unggul, terutama di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan 1.844.178 suara, Jokowi-JK hanya mendapat 701.238 suara. artinya, terdapat selisih lebih dari satu juta suara hanya di provinsi tersebut.

Meski Prabowo-Hatta sementara unggul, dari pergerakan rekap suara, perolehan kubu Jokowi-JK terus merangkak naik. Pada rekapitulasi hingga pukul 20.00 WIB, misalnya, selisih kedua pasang masih sebanyak 231.462 suara. Kubu Prabowo-Hatta meraup 9.422.066 suara dan kubu Jokowi-JK meraih 9.190.604 suara.

Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, rekapitulasi suara ini baru sembilan provinsi. belum bisa mencerminkan hasil dari pilpres 2014 ini. bisa jadi, suara kedua kubu terus berkejaran. “Baru sepuluh provinsi, masih ada 24 provinsi lagi,” tuturnya.

Apalagi, sejumlah provinsi di Pulau Jawa belum dihitung, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Padahal, provinsi-provinsi daerah Jawa itu merupakan provinsi terpadat atau memiliki jumlah penduduk yang besar. “Hasil belum bisa dikatakan ada yang menang,” terangnya ditemui di ruang rapat pleno lantai 2 KPU.”

Sebenarnya, dalam rekapitulasi nasional ini ada masalah lain yang lebih geting dibanding soal hasil. yakni, di Provinsi Papua terdapat kabupaten yang rekapitulasi suaranya belum sampai ke Jakarta. Yakni, Kabupaten Duga. “Duga ini belum bisa dikonfirmasi mengapa datanya belum sampai ke Jakarta,” terangnya.

Karena itu, KPU berupaya untuk mendapatkan data dari Kabupaten Duga tersebut. Kemungkinan, kalau tidak Minggu malam ini, paling lambat Senin rekapitulasi dari kabupaten tersebut sudah bisa diterima. “Ya kami akan menunggu,” jelasnya.

Untuk provinsi yang belum lengkap ini, maka KPU akan menaruhnya dalam antrian rekapitulasi paling belakang. sehingga, provinsi-provinsi yang sudah lengkap datanya bisa diprioritaskan. “Ini agar semuanya bisa cepat, tidak ada yang terhambat,” ujarnya.

Sementara itu, jalannya rekapitulasi suara nasional ini terseok-seok. Kubu Prabowo-Hatta sejak awal meminta proses rekapitulasi ditunda mengingat masih ada 15 TPS di DKI Jakarta yang digeolar pemungutan suara ulang. sejak awal anggota pemenangan Prabowo-Hatta Yanuar Arif Wibowo melakukan interupsi agar rekapitulasi suara bisa digelar menunggu PSU DKI Jakarta.

Dia mengatakan, seharusnya KPU tidak terpatok pada aturan saja. sebab, rekapitulasi bisa terganggu jika tidak menunggu PSU tersebut.”Ya harus ada solusi untuk ini,” tuturnya ditengah rapat pleno terbuka rekapitulasi suara nasional.

Menangapi masalah tersebut, Komisioner Bawaslu Nelson Simanjuntak menuturkan, pihaknya meminta setiap pihak untuk untuk memprioritaskan masalah yang paling penting, yakni jalannya rekapitulasi suara. jangan mencoba membelokkan rekapitulasi suara dengan masalah yang kurang prioritas. “Ini harus dipahami semua pihak,” tegasnya.
Untuk masalah-masalah yang dilontarkan saat rekapitulasi suara, seharusnya ada bukti kuat yang dimiliki. sehingga, tidak hanya berdasar pada asumsi-asumsi. “Ini yang harus dilakukan,” ujarnya.”

Akhirnya penghitungan suara dilanjutkan. dengan catatan jika ada permaslahan yang akan digelontorkan, maka setiap pihak harus memberikan laporan secara tertulis. sehingga tidak menghambat jalannya penghitungan suara. (idr/dyn/jpnn/ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/