30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

KBRI di Prancis Dibom

JAKARTA- Sebuah bom meledak dekat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris, Prancis, Rabu (21/3), pukul 05.00 waktu setempat atau pukul 11.00 WIB. Ledakan itu mengakibatkan kaca-kaca jendela gedung KBRI pecah. Ledakan juga membakar dua mobil.

Kepala kepolisian Perancis Michel Gaudin yang meninjau lokasi mengatakan, seorang petugas yang hendak mengosongkan tong sampah melihat sebuah tas di bawah jendela gedung KBRI.

“Dia melihat tas itu, membukanya, dan menduga isinya bom karena di situ ada kaleng yang terhubung dengan kabel. Dia menjatuhkannya dan meninggalkan tempat itu untuk menelepon polisi. Saat itulah bungkusan itu meledak,” papar Jean-Louis Fiamenghi, kepala kepolisian Paris.

“Tidak ada yang terluka, namun penghuni apartemen di sekitar lokasi cukup terkejut,” ujar Fiamenghi yang menambahkan bom itu diperkirakan mengandung beberapa kilo bahan peledak.

Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, ledakan bom tersebut tak mempengaruhi pelayanan di gedung KBRI. “Meski hanya berjarak sekitar 10 hingga 15 meter dari gedung KBRI, namun dipastikan pelayanan tetap berjalan normal dan tidak terganggu dengan ledakan tersebut,” kata Menko Polhukam Djoko Suyanto setelah sidang kabinet di Kantor Presiden, kemarin.

Menurutnya, pihak KBRI sudah melakukan komunikasi dengan kepolisian Perancis. Salah satu yang akan digunakan untuk mengungkap ledakan itu adalah CCTV yang ada di KBRI. “Belum dipastikan peledakan dilakukan oleh siapa dan ditujukan kepada siapa,” kata Djoko.

Menlu Marty Natalegawa menambahkan, KBRI juga memastikan WNI di Perancis selalu mendapatkan informasi cukup untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi. Dia mengakui, peristiwa ledakan di dekat KBRI tersebut merupakan yang kedua terjadi. Sebelumnya, ledakan pernah terjadi pada 2004.
“Saat itu pun tidak ada korban jiwa yang diakibatkan dan tidak ada hasil investigasi yang konklusif,” tutur pria yang pernah menjadi dubes di Inggris dan PBB.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen Marciano Norman mengatakan, pihaknya ikut melakukan koordinasi dengan kepolisian dan intelijen Perancis. Marciano tidak yakin bom tersebut ditujukan khusus ke kantor KBRI. “Itu sedang dalam pendalaman, tapi saya tidak yakin kalau (bom) itu ditujukan untuk kedubes RI,” katanya. (fal/jpnn)

JAKARTA- Sebuah bom meledak dekat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris, Prancis, Rabu (21/3), pukul 05.00 waktu setempat atau pukul 11.00 WIB. Ledakan itu mengakibatkan kaca-kaca jendela gedung KBRI pecah. Ledakan juga membakar dua mobil.

Kepala kepolisian Perancis Michel Gaudin yang meninjau lokasi mengatakan, seorang petugas yang hendak mengosongkan tong sampah melihat sebuah tas di bawah jendela gedung KBRI.

“Dia melihat tas itu, membukanya, dan menduga isinya bom karena di situ ada kaleng yang terhubung dengan kabel. Dia menjatuhkannya dan meninggalkan tempat itu untuk menelepon polisi. Saat itulah bungkusan itu meledak,” papar Jean-Louis Fiamenghi, kepala kepolisian Paris.

“Tidak ada yang terluka, namun penghuni apartemen di sekitar lokasi cukup terkejut,” ujar Fiamenghi yang menambahkan bom itu diperkirakan mengandung beberapa kilo bahan peledak.

Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, ledakan bom tersebut tak mempengaruhi pelayanan di gedung KBRI. “Meski hanya berjarak sekitar 10 hingga 15 meter dari gedung KBRI, namun dipastikan pelayanan tetap berjalan normal dan tidak terganggu dengan ledakan tersebut,” kata Menko Polhukam Djoko Suyanto setelah sidang kabinet di Kantor Presiden, kemarin.

Menurutnya, pihak KBRI sudah melakukan komunikasi dengan kepolisian Perancis. Salah satu yang akan digunakan untuk mengungkap ledakan itu adalah CCTV yang ada di KBRI. “Belum dipastikan peledakan dilakukan oleh siapa dan ditujukan kepada siapa,” kata Djoko.

Menlu Marty Natalegawa menambahkan, KBRI juga memastikan WNI di Perancis selalu mendapatkan informasi cukup untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi. Dia mengakui, peristiwa ledakan di dekat KBRI tersebut merupakan yang kedua terjadi. Sebelumnya, ledakan pernah terjadi pada 2004.
“Saat itu pun tidak ada korban jiwa yang diakibatkan dan tidak ada hasil investigasi yang konklusif,” tutur pria yang pernah menjadi dubes di Inggris dan PBB.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen Marciano Norman mengatakan, pihaknya ikut melakukan koordinasi dengan kepolisian dan intelijen Perancis. Marciano tidak yakin bom tersebut ditujukan khusus ke kantor KBRI. “Itu sedang dalam pendalaman, tapi saya tidak yakin kalau (bom) itu ditujukan untuk kedubes RI,” katanya. (fal/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/