25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

KPU Diminta Upload C1

Ayo memilih

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Perolehan suara Pemilihan Presiden berdasarkan penghitungan suara atau real count di laman pemilu2019.kpu.go.id pada Minggu (21/4) malam, pasangan Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Cawapres Ma’aruf Amin masih unggul dari pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Hingga pukul 21.18 WIB tadi malam, data yang sudah masuk di situs pemilu2019.kpu.go.id sudah mencapai 11.89918 persen. Dari data tersebut, diketahui kalau Jokowi-Ma’aruf masih unggul dengan perolehan persentasi 54,49 persen atau sekitar 10.037.196 suara. Sementara, pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandi mencapai 45, 51 persen atau sekitar 8.382.519 suara.

Untuk mengawal perolehan suara ini, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’aruf Amin merekomendasikan agar dokumen C1 di-upload ke situs KPU. TKN Jokowi-Ma’ruf menyebut, dokumen C1 perlu di-upload agar tak ada klaim sepihak mengenai perolehan suara pada Pilpres 2019. “Mengapa ini kami rekomendasikan? Karena untuk menghindari berbagai bentuk klaim-klaim secara sepihak yang bisa menciptakan keresahan baru, dan mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan provokasi politik,” ujar Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto di Gran Melia Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (21/4).

Hasto mengatakan, dokumen C1 merupakan data primer dalam penghitungan suara. C1, sebut Hasto, menjadi data penting karena ditandatangani oleh petugas KPPS dan dinyatakan sah oleh saksi.

“Jadi seluruh data sebagai sumber primer itu adalah C1. C1 sebagai sumber primer memiliki legalitas yang paling kuat karena di situ ditandatangani oleh KPPS dan juga para saksi,” katanya.

Sekjen PDIP itu menjelaskan dokumen C1 perlu segera di-upload agar tak terjadi dualisme informasi. Hasto menyebut TKN juga akan meminta Bawaslu RI mengawasi kebenaran dokumen C1 tersebut.

“Karena itulah, untuk menghindari kesimpangsiuran, TKN merekomendasikan kepada KPU untuk secepatnya meng-upload seluruh dokumen C1 dan dinyatakan terbuka bagi publik. Dan kemudian Bawaslu melakukan fungsi pengawasan atas C1 yang di-upload,” lanjutnya.

Hasto menilai dengan di-upload-nya dokumen C1, unsur transparansi dan akuntabilitas dalam Pemilu 2019 telah dipenuhi oleh KPU. “Dengan menjadikan C1 sebagai dokumen publik yang dikeluarkan oleh KPU dan diawasi oleh Bawaslu, unsur-unsur transparansi, akuntabilitas, dan peningkatan kualitas pemilu itu dapat dilakukan oleh KPU,” tutupnya.

Siapkan Saksi hingga Kecamatan

Sementara, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno fokus melakukan pengawalan rekapitulasi suara Pilpres 2019. BPN juga menyiapkan saksi untuk mengawal proses rekapitulasi suara di setiap kecamatan.

“Mempersiapkan yang hadir pada rapat rekapitulasi di seluruh kecamatan di Indonesia dan kami siapkan pengawalan bagi saksi kami yang hadir di semua kecamatan di seluruh Indonesia,” kata Juru Debat BPN, Ahmad Riza Patria di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (21/4).

Prabowo, dikatakan Riza, selalu meminta seluruh pihak menjaga agar demokrasi tetap berkualitas dan tidak ada kecurangan. Menurut Riza, capres nomor urut 02 itu juga selalu mengimbau agar pendukungnya tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. “Pak Prabowo juga menyampaikan bahwa kita minta juga semua masyarakat tenang dan bersyukur atas perolehan suara dan kemenangan dan terus mengawal proses rekapitulasi di kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi sampai tingkat pusat. Dan jangan sampai kita euforia dan kita terpancing dan terprovokasi oleh pihak tertentu yang ingin mengacau,” sebutnya.

Riza menegaskan, BPN akan melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) bila ditemukan kecurangan-kecurangan. Politikus Gerindra itu menyebut, BPN menemukan sejumlah indikasi kecurangan. “Ya tentu kami akan melakukan gugatan. Semua kecurangan sudah kami laporkan ke Bawaslu,” kata dia.

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak menemui Sandiaga Uno untuk mengoordinasikan pengumpulan data C1. Dahnil ditemani Direktur Materi dan Debat BPN menyambangi kediaman Sandiaga di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. “Yang jelas kami koordinasi terus menerus, pak Prabowo tadi juga ke Kertanegara untuk mengecek perkembamgan C1. Bang sandi juga. Hari ini kami update lagi perkembangan C1 yang sudah di kumpulkan oleh para relawan,” ujar Dahnil di kediaman Sandiaga.

“Ya semua hal ya, langkah-langkah perkembangan dan fluktuasi pengumpulan C1. Kita kan bisa menghitung. Nanti jumlah yang terakumulasi berapa,” lanjutnya.

Dahnil mengaku, pihaknya telah mendata C1 sekitar 45 persen. Dia menyebut ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi para relawan dalam mengumpulkan C1. “Sekitar 45 persenan. Kan banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh beberapa relawan kita, bahkan beberapa kader PKS yang mengumpulkan C1 banyak tantangan baik secara fisik, intimidasi dan macem-macem,” ujar Dahnil.

Dahnil menyebut Prabowo dan Sandiaga sangat berterima kasih atas pengorbanan para relawan dalam mengawal C1. “Tentu sejak awal Pak Prabowo berterima kasih sekali dengan para relawan, kader-kader parpol yang terus secara militan mengumpulkan formulir C1 plano. kemudian juga Pak Prabowo hari ini coba terus pantau di sana (Kertanegara), Bang sandi juga masih pantau,” ujar Dahnil. (dtc/bbs)

Ayo memilih

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Perolehan suara Pemilihan Presiden berdasarkan penghitungan suara atau real count di laman pemilu2019.kpu.go.id pada Minggu (21/4) malam, pasangan Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Cawapres Ma’aruf Amin masih unggul dari pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Hingga pukul 21.18 WIB tadi malam, data yang sudah masuk di situs pemilu2019.kpu.go.id sudah mencapai 11.89918 persen. Dari data tersebut, diketahui kalau Jokowi-Ma’aruf masih unggul dengan perolehan persentasi 54,49 persen atau sekitar 10.037.196 suara. Sementara, pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandi mencapai 45, 51 persen atau sekitar 8.382.519 suara.

Untuk mengawal perolehan suara ini, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’aruf Amin merekomendasikan agar dokumen C1 di-upload ke situs KPU. TKN Jokowi-Ma’ruf menyebut, dokumen C1 perlu di-upload agar tak ada klaim sepihak mengenai perolehan suara pada Pilpres 2019. “Mengapa ini kami rekomendasikan? Karena untuk menghindari berbagai bentuk klaim-klaim secara sepihak yang bisa menciptakan keresahan baru, dan mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan provokasi politik,” ujar Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto di Gran Melia Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (21/4).

Hasto mengatakan, dokumen C1 merupakan data primer dalam penghitungan suara. C1, sebut Hasto, menjadi data penting karena ditandatangani oleh petugas KPPS dan dinyatakan sah oleh saksi.

“Jadi seluruh data sebagai sumber primer itu adalah C1. C1 sebagai sumber primer memiliki legalitas yang paling kuat karena di situ ditandatangani oleh KPPS dan juga para saksi,” katanya.

Sekjen PDIP itu menjelaskan dokumen C1 perlu segera di-upload agar tak terjadi dualisme informasi. Hasto menyebut TKN juga akan meminta Bawaslu RI mengawasi kebenaran dokumen C1 tersebut.

“Karena itulah, untuk menghindari kesimpangsiuran, TKN merekomendasikan kepada KPU untuk secepatnya meng-upload seluruh dokumen C1 dan dinyatakan terbuka bagi publik. Dan kemudian Bawaslu melakukan fungsi pengawasan atas C1 yang di-upload,” lanjutnya.

Hasto menilai dengan di-upload-nya dokumen C1, unsur transparansi dan akuntabilitas dalam Pemilu 2019 telah dipenuhi oleh KPU. “Dengan menjadikan C1 sebagai dokumen publik yang dikeluarkan oleh KPU dan diawasi oleh Bawaslu, unsur-unsur transparansi, akuntabilitas, dan peningkatan kualitas pemilu itu dapat dilakukan oleh KPU,” tutupnya.

Siapkan Saksi hingga Kecamatan

Sementara, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno fokus melakukan pengawalan rekapitulasi suara Pilpres 2019. BPN juga menyiapkan saksi untuk mengawal proses rekapitulasi suara di setiap kecamatan.

“Mempersiapkan yang hadir pada rapat rekapitulasi di seluruh kecamatan di Indonesia dan kami siapkan pengawalan bagi saksi kami yang hadir di semua kecamatan di seluruh Indonesia,” kata Juru Debat BPN, Ahmad Riza Patria di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (21/4).

Prabowo, dikatakan Riza, selalu meminta seluruh pihak menjaga agar demokrasi tetap berkualitas dan tidak ada kecurangan. Menurut Riza, capres nomor urut 02 itu juga selalu mengimbau agar pendukungnya tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. “Pak Prabowo juga menyampaikan bahwa kita minta juga semua masyarakat tenang dan bersyukur atas perolehan suara dan kemenangan dan terus mengawal proses rekapitulasi di kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi sampai tingkat pusat. Dan jangan sampai kita euforia dan kita terpancing dan terprovokasi oleh pihak tertentu yang ingin mengacau,” sebutnya.

Riza menegaskan, BPN akan melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) bila ditemukan kecurangan-kecurangan. Politikus Gerindra itu menyebut, BPN menemukan sejumlah indikasi kecurangan. “Ya tentu kami akan melakukan gugatan. Semua kecurangan sudah kami laporkan ke Bawaslu,” kata dia.

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak menemui Sandiaga Uno untuk mengoordinasikan pengumpulan data C1. Dahnil ditemani Direktur Materi dan Debat BPN menyambangi kediaman Sandiaga di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. “Yang jelas kami koordinasi terus menerus, pak Prabowo tadi juga ke Kertanegara untuk mengecek perkembamgan C1. Bang sandi juga. Hari ini kami update lagi perkembangan C1 yang sudah di kumpulkan oleh para relawan,” ujar Dahnil di kediaman Sandiaga.

“Ya semua hal ya, langkah-langkah perkembangan dan fluktuasi pengumpulan C1. Kita kan bisa menghitung. Nanti jumlah yang terakumulasi berapa,” lanjutnya.

Dahnil mengaku, pihaknya telah mendata C1 sekitar 45 persen. Dia menyebut ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi para relawan dalam mengumpulkan C1. “Sekitar 45 persenan. Kan banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh beberapa relawan kita, bahkan beberapa kader PKS yang mengumpulkan C1 banyak tantangan baik secara fisik, intimidasi dan macem-macem,” ujar Dahnil.

Dahnil menyebut Prabowo dan Sandiaga sangat berterima kasih atas pengorbanan para relawan dalam mengawal C1. “Tentu sejak awal Pak Prabowo berterima kasih sekali dengan para relawan, kader-kader parpol yang terus secara militan mengumpulkan formulir C1 plano. kemudian juga Pak Prabowo hari ini coba terus pantau di sana (Kertanegara), Bang sandi juga masih pantau,” ujar Dahnil. (dtc/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/