31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Honorer K2 Tua Ikut Tes PPPK

jawa pos
DEMONSTRASI: Sejumlah honorer K2 saat menggelar demonstrasi menuntut pengangkatan menjadi PNS, baru-baru ini.

SUMUTPOS.CO – Menteri Pendaya-gunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB), Syafruddin menyatakan, seluruh honorer K2 (kategori dua) usia di atas 35 tahun dialihkan untuk mengikuti tes pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Tidak hanya K2, pegawai non PNS lainnya, juga dipersilakan ikut tes PPPK.

Syafruddin juga memastikan, tes PPPK dilaksanakan tahun depan. Saat ini pemerintah fokus pada penerimaan CPNS. Apalagi Peraturan Pemerintah (PP) tentang PPPK belum diteken Presiden.

“Sesuai arahan Presiden, honorer K2 dan non kategori dipersilakan ikut tes PPPK. Pelaksanaannya usai tes CPNS umum, agar 13.347 honorer K2 yang ikut tes, dan tidak lulus bisa melamar PPPK juga,” ungkap Syafruddin di Kantor Staf Presiden, Jumat (21/9).

Khusus honorer K2, lanjut Syafruddin, Presiden memberikan solusi lainnya bila tidak lulus CPNS maupun PPPK, akan tetap dipekerjakan dengan gaji setara upah minimum regional (UMR).

amun, Presiden menekankan, tidak boleh ada lagi rekrutmen tenaga honorer. “Jadi ini terakhir pemerintah menyelesaikan tenaga honorer. Setelah itu, tidak ada lagi. Bagaimana bisa indeks kualitas SDM Indonesia meningkat, kalau merekrut orang-orang yang kompetensinya kurang. Menkeu tadi melaporkan grade indeks pembangunan manusia kita di level dunia menurun,” tegasnya.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana menambahkan, untuk diangkat menjadi PPPK, harus melewati proses layaknya rekutmen CPNS. Hanya yang lulus bisa jadi PPPK. “Tidak ada pengangkatan otomatis, semuanya harus lewat tes. Karena gaji yang diterima setara PNS,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, meminta guru honorer untuk bersyukur menyambut seleksi CPNS 2018. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ada rekrutmen guru besar-besaran. “Saya mohon guru terutama honorer untuk bersyukur. Kan baru kali ini ada rekrutmen guru yang jumlahnya di atas 100 ribu. Ini kan bentuk dari kesungguhan pemerintah dalam memperhatikan guru,” katanya.

Ia mengungkapkan, tahun ini ada 112 ribu guru PNS (usulan Kemendikbud) yang akan diangkat. Itu belum ditambah dengan guru PPPK, yang rencananya akan mulai ada rekrutmen tahun depan.

Saat ini terdapat 725.835 guru honorer. Mulai tahun ini diselesaikan secara bertahap. Yang usianya di bawah 35 bisa diangkat CPNS. Sedangkan yang di atas 35 diangkat jadi PPPK. “Namun bukan diangkat otomatis ya. Mereka harus menjalani tes demi peningkatan kualitas SDM,” jelas Muhadjir.

Muhadjir pun meminta, seluruh guru untuk kembali bekerja dan jangan demo lagi. Presiden Joko Widodo sudah berbaik hati memberikan solusinya, yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan. (esy/jpnn/saz)

jawa pos
DEMONSTRASI: Sejumlah honorer K2 saat menggelar demonstrasi menuntut pengangkatan menjadi PNS, baru-baru ini.

SUMUTPOS.CO – Menteri Pendaya-gunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB), Syafruddin menyatakan, seluruh honorer K2 (kategori dua) usia di atas 35 tahun dialihkan untuk mengikuti tes pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Tidak hanya K2, pegawai non PNS lainnya, juga dipersilakan ikut tes PPPK.

Syafruddin juga memastikan, tes PPPK dilaksanakan tahun depan. Saat ini pemerintah fokus pada penerimaan CPNS. Apalagi Peraturan Pemerintah (PP) tentang PPPK belum diteken Presiden.

“Sesuai arahan Presiden, honorer K2 dan non kategori dipersilakan ikut tes PPPK. Pelaksanaannya usai tes CPNS umum, agar 13.347 honorer K2 yang ikut tes, dan tidak lulus bisa melamar PPPK juga,” ungkap Syafruddin di Kantor Staf Presiden, Jumat (21/9).

Khusus honorer K2, lanjut Syafruddin, Presiden memberikan solusi lainnya bila tidak lulus CPNS maupun PPPK, akan tetap dipekerjakan dengan gaji setara upah minimum regional (UMR).

amun, Presiden menekankan, tidak boleh ada lagi rekrutmen tenaga honorer. “Jadi ini terakhir pemerintah menyelesaikan tenaga honorer. Setelah itu, tidak ada lagi. Bagaimana bisa indeks kualitas SDM Indonesia meningkat, kalau merekrut orang-orang yang kompetensinya kurang. Menkeu tadi melaporkan grade indeks pembangunan manusia kita di level dunia menurun,” tegasnya.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana menambahkan, untuk diangkat menjadi PPPK, harus melewati proses layaknya rekutmen CPNS. Hanya yang lulus bisa jadi PPPK. “Tidak ada pengangkatan otomatis, semuanya harus lewat tes. Karena gaji yang diterima setara PNS,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, meminta guru honorer untuk bersyukur menyambut seleksi CPNS 2018. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ada rekrutmen guru besar-besaran. “Saya mohon guru terutama honorer untuk bersyukur. Kan baru kali ini ada rekrutmen guru yang jumlahnya di atas 100 ribu. Ini kan bentuk dari kesungguhan pemerintah dalam memperhatikan guru,” katanya.

Ia mengungkapkan, tahun ini ada 112 ribu guru PNS (usulan Kemendikbud) yang akan diangkat. Itu belum ditambah dengan guru PPPK, yang rencananya akan mulai ada rekrutmen tahun depan.

Saat ini terdapat 725.835 guru honorer. Mulai tahun ini diselesaikan secara bertahap. Yang usianya di bawah 35 bisa diangkat CPNS. Sedangkan yang di atas 35 diangkat jadi PPPK. “Namun bukan diangkat otomatis ya. Mereka harus menjalani tes demi peningkatan kualitas SDM,” jelas Muhadjir.

Muhadjir pun meminta, seluruh guru untuk kembali bekerja dan jangan demo lagi. Presiden Joko Widodo sudah berbaik hati memberikan solusinya, yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan. (esy/jpnn/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/