26.6 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

5 Bandara akan Dibangun di Atas Air, Danau Toba Berpeluang Diterbangi Pesawat Amfibi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengungkap rencana proyek infrastruktur yang akan jadi prioritas untuk dibangun. Salahsatunya, membangun 5 bandara perairan atau seaplane untuk mendukung pariwisata. Dari lima bandara itu, satu di antaranya mungkin akan dibangun di perairan Danau Toba.

PESAWAT AMFIBI: Pesawat Amfibi-Ilustrasi. Danau Toba masuk dalam daftar 10 lokasi yang dijajaki untuk membangun lima bandara perairan mendukung pariwisata.
PESAWAT AMFIBI: Pesawat Amfibi-Ilustrasi. Danau Toba masuk dalam daftar 10 lokasi yang dijajaki untuk membangun lima bandara perairan mendukung pariwisata.

“Kita (akan) membangun 5 bandar udara untuk wisata, khususnya wisata di daerah perairan atau yang kita kenal dengan seaplane airport, tapi yang berada di perairan. Karena sebagian besar wilayah Indonesia adalah wilayah perairan jadi pengembangan ini menjadi fokus kita,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, dalam webinar bertajuk Hub dan Superhub di Penerbangan, Senin (21/9).

Jadi pengembangan beberapa bandara akan dilakukan di atas air, baik itu danau maupun laut dengan pesawat amfibi.

Ada 10 lokasi yang jadi studi Kemenhub untuk lokasinya yaitu di daerah Danau Toba-Sumatera Utara, Pulau Senua-Kepulauan Riau, Pulau Gili Iyang-Jawa Timur, Derawan Berau-Kalimantan Timur, serta Gili Trawangan Lombok Utara-NTB.

Kemudian Labuan Bajo Manggarai Barat-Nusa Tenggara Timur, Bunaken Manado-Sulawesi Utara, Wakatobi-Sulawesi Tenggara, Pulau Widi Halmahera Selatan-Maluku Utara dan Raja Ampat-Papua Barat.

Belum jelas kapan proyek tersebut bakal direalisasi. Pihaknya juga berencana membangun jembatan udara untuk pesawat-pesawat perintis juga disiapkan sebanyak 37 rute, ke lokasi-lokasi yang memiliki wilayah geografis tinggi di pedalaman.

“Jadi kita akan membangun konektivitas area, konektivitas logistik, konektivitas pariwisata di tempat-tempat terdalam, terluar, terisolir, ada beberapa bandar udara yang fungsinya melakukan konektivitas untuk tempat-tempat tersebut,” ujarnya. (dtc)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengungkap rencana proyek infrastruktur yang akan jadi prioritas untuk dibangun. Salahsatunya, membangun 5 bandara perairan atau seaplane untuk mendukung pariwisata. Dari lima bandara itu, satu di antaranya mungkin akan dibangun di perairan Danau Toba.

PESAWAT AMFIBI: Pesawat Amfibi-Ilustrasi. Danau Toba masuk dalam daftar 10 lokasi yang dijajaki untuk membangun lima bandara perairan mendukung pariwisata.
PESAWAT AMFIBI: Pesawat Amfibi-Ilustrasi. Danau Toba masuk dalam daftar 10 lokasi yang dijajaki untuk membangun lima bandara perairan mendukung pariwisata.

“Kita (akan) membangun 5 bandar udara untuk wisata, khususnya wisata di daerah perairan atau yang kita kenal dengan seaplane airport, tapi yang berada di perairan. Karena sebagian besar wilayah Indonesia adalah wilayah perairan jadi pengembangan ini menjadi fokus kita,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, dalam webinar bertajuk Hub dan Superhub di Penerbangan, Senin (21/9).

Jadi pengembangan beberapa bandara akan dilakukan di atas air, baik itu danau maupun laut dengan pesawat amfibi.

Ada 10 lokasi yang jadi studi Kemenhub untuk lokasinya yaitu di daerah Danau Toba-Sumatera Utara, Pulau Senua-Kepulauan Riau, Pulau Gili Iyang-Jawa Timur, Derawan Berau-Kalimantan Timur, serta Gili Trawangan Lombok Utara-NTB.

Kemudian Labuan Bajo Manggarai Barat-Nusa Tenggara Timur, Bunaken Manado-Sulawesi Utara, Wakatobi-Sulawesi Tenggara, Pulau Widi Halmahera Selatan-Maluku Utara dan Raja Ampat-Papua Barat.

Belum jelas kapan proyek tersebut bakal direalisasi. Pihaknya juga berencana membangun jembatan udara untuk pesawat-pesawat perintis juga disiapkan sebanyak 37 rute, ke lokasi-lokasi yang memiliki wilayah geografis tinggi di pedalaman.

“Jadi kita akan membangun konektivitas area, konektivitas logistik, konektivitas pariwisata di tempat-tempat terdalam, terluar, terisolir, ada beberapa bandar udara yang fungsinya melakukan konektivitas untuk tempat-tempat tersebut,” ujarnya. (dtc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/