29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Haru Atas Bangkitnya Solidaritas Karyawan Lafarge dari Seluruh Dunia

Foto: Istimewa Antony Ricolfi, Country CEO Lafarge Indonesia bersama Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah, pmperingati 10 tahun peristiwa tsunami Aceh yang terjadi tanggal 21 Desember 2014 silam, di lokasi pabrik Lafarge Indonesia di Lhoknga, Minggu (21/12/2014).
Foto: Istimewa
Antony Ricolfi, Country CEO Lafarge Indonesia bersama Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah, memperingati 10 tahun peristiwa tsunami Aceh yang terjadi tanggal 21 Desember 2014 silam, di lokasi pabrik Lafarge Indonesia di Lhoknga, Minggu (21/12/2014).

LHOKNGA, SUMUTPOS.CO – Memperingati 10 tahun peristiwa tsunami Aceh yang terjadi tanggal 21 Desember 2014 silam, Antony Ricolfi, Country CEO Lafarge Indonesia mengatakan, Lafarge Indonesia memetik banyak pelajaran berharga dari kejadian tersebut.

“Rasa solidaritas yang begitu tinggi dari para karyawan Lafarge Group di seluruh dunia, terutama dari kantor Medan dan Jakarta seketika bangkit 24 jam setelah peristiwa ini terjadi,” kata Antony Ricolfi, dalam peringatan 10 tahun peristiwa tsunami Aceh, di lokasi pabrik Lafarge Indonesia di Lhoknga, Minggu (21/12/2014). Peringatan dihadiri oleh Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah serta seluruh karyawan, para pensiunan, perwakilan keluarga karyawan yang menjadi korban keganasan tsunami 10 tahun lalu, termasuk para anak yatim-piatu dari para mantan karyawan.

Kata Antony, melihat semua pertolongan yang cepat tersedia, dari kebutuhan mendasar hingga saat rekonstruksi hadir dari seluruh penjuru dunia, dirinya selalu tersentuh saat bertemu dengan para karyawan Lafarge di negara-negara lain, yang mengatakan bahwa mereka pernah ke Aceh untuk menyediakan waktu dan memberi bantuan semampu mereka.

”Momen tragis ini justru menghadirkan sisi terbaik kita untuk menjadi lebih kuat, dengan semangat untuk saling membantu. Saya banyak mendengar kisah mengharukan dari beberapa karyawan yang mengalami musibah ini, betapa tingginya semangat solidaritas dari beragam lokasi kantor kami dan sangat terutama dari Medan dan Jakarta. Solidaritas yang begitu tinggi juga hadir dari Lafarge di seluruh penjuru dunia,” katanya.

Foto: Istimewa Antony Ricolfi, Country CEO Lafarge Indonesia bersama Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah, pmperingati 10 tahun peristiwa tsunami Aceh yang terjadi tanggal 21 Desember 2014 silam, di lokasi pabrik Lafarge Indonesia di Lhoknga, Minggu (21/12/2014). Peringatan dihadiri seluruh karyawan, para pensiunan, perwakilan keluarga karyawan yang menjadi korban keganasan tsunami 10 tahun lalu, termasuk para anak yatim-piatu dari para mantan karyawan.
Foto: Istimewa
Antony Ricolfi, Country CEO Lafarge Indonesia bersama Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah, memperingati 10 tahun peristiwa tsunami Aceh yang terjadi tanggal 21 Desember 2014 silam, di lokasi pabrik Lafarge Indonesia di Lhoknga, Minggu (21/12/2014). Peringatan dihadiri seluruh karyawan, para pensiunan, perwakilan keluarga karyawan yang menjadi korban keganasan tsunami 10 tahun lalu, termasuk para anak yatim-piatu dari para mantan karyawan.

Ia mengatakan, selalu ingat bagaimana dukungan diberikan bukan saja saat menghadapi tragedi tsunami, tetapi juga dukungan untuk membangun kembali bisnis Lafarge, dengan catatan khusus bagi rekan-rekan di Malaysia.

”Kini setelah 10 tahun, Anda semua dapat berbangga terhadap apa yang telah terjadi. Di plant, di komunitas, ini semua adalah bukti terbaik tentang semangat yang baik, yang dapat kami rasakan saat berada bersama Anda semua,” ujarnya.

Menurutnya, Lafarge Indonesia dan masyarakat Lhoknga dan Leupung telah sama-sama bangkit dan berkembang. “Sebagai bagian dari sebuah keluarga besar, kami tumbuh dan maju bersama, hingga mencapai kondisi seperti ini,” ujar Antony. Ia pun menegaskan bahwa bentuk kemitraan yang paling kini telah terjalin antara Lafarge Indonesia dan komunitas di Lhoknga dan Leupung melalui program CSR yang selama ini melibatkan komite masyarakat setempat.

“Dengan segala hal positif yang terjadi selama 10 tahun inilah, kami ingin memaknai peringatan 10 tahun peristiwa tsunami ini melalui semangat kebersamaan, kerja keras, dan optimisme tanpa batas dalam menghadapi masa depan,” tegasnya.

Pada kesempatan ini, Gubernur Aceh akan mengunjungi pembangunan monumen peringatan tsunami, dan meresmikan pameran foto yang keduanya berlokasi di dalam lahan pabrik Lafarge Indonesia di Lhoknga. Monumen ini merupakan karya salah satu anak Aceh, Suhendar, alumni Fakultas Teknik Arsitektur, Universitas Syiah Kuala. Suhendar berhasil mengalahkan 60 finalis lainnya dalam Kompetisi Desain Monumen Tsunami yang diselenggarakan oleh Lafarge Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala. (rel/mea)

Foto: Istimewa Antony Ricolfi, Country CEO Lafarge Indonesia bersama Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah, pmperingati 10 tahun peristiwa tsunami Aceh yang terjadi tanggal 21 Desember 2014 silam, di lokasi pabrik Lafarge Indonesia di Lhoknga, Minggu (21/12/2014).
Foto: Istimewa
Antony Ricolfi, Country CEO Lafarge Indonesia bersama Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah, memperingati 10 tahun peristiwa tsunami Aceh yang terjadi tanggal 21 Desember 2014 silam, di lokasi pabrik Lafarge Indonesia di Lhoknga, Minggu (21/12/2014).

LHOKNGA, SUMUTPOS.CO – Memperingati 10 tahun peristiwa tsunami Aceh yang terjadi tanggal 21 Desember 2014 silam, Antony Ricolfi, Country CEO Lafarge Indonesia mengatakan, Lafarge Indonesia memetik banyak pelajaran berharga dari kejadian tersebut.

“Rasa solidaritas yang begitu tinggi dari para karyawan Lafarge Group di seluruh dunia, terutama dari kantor Medan dan Jakarta seketika bangkit 24 jam setelah peristiwa ini terjadi,” kata Antony Ricolfi, dalam peringatan 10 tahun peristiwa tsunami Aceh, di lokasi pabrik Lafarge Indonesia di Lhoknga, Minggu (21/12/2014). Peringatan dihadiri oleh Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah serta seluruh karyawan, para pensiunan, perwakilan keluarga karyawan yang menjadi korban keganasan tsunami 10 tahun lalu, termasuk para anak yatim-piatu dari para mantan karyawan.

Kata Antony, melihat semua pertolongan yang cepat tersedia, dari kebutuhan mendasar hingga saat rekonstruksi hadir dari seluruh penjuru dunia, dirinya selalu tersentuh saat bertemu dengan para karyawan Lafarge di negara-negara lain, yang mengatakan bahwa mereka pernah ke Aceh untuk menyediakan waktu dan memberi bantuan semampu mereka.

”Momen tragis ini justru menghadirkan sisi terbaik kita untuk menjadi lebih kuat, dengan semangat untuk saling membantu. Saya banyak mendengar kisah mengharukan dari beberapa karyawan yang mengalami musibah ini, betapa tingginya semangat solidaritas dari beragam lokasi kantor kami dan sangat terutama dari Medan dan Jakarta. Solidaritas yang begitu tinggi juga hadir dari Lafarge di seluruh penjuru dunia,” katanya.

Foto: Istimewa Antony Ricolfi, Country CEO Lafarge Indonesia bersama Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah, pmperingati 10 tahun peristiwa tsunami Aceh yang terjadi tanggal 21 Desember 2014 silam, di lokasi pabrik Lafarge Indonesia di Lhoknga, Minggu (21/12/2014). Peringatan dihadiri seluruh karyawan, para pensiunan, perwakilan keluarga karyawan yang menjadi korban keganasan tsunami 10 tahun lalu, termasuk para anak yatim-piatu dari para mantan karyawan.
Foto: Istimewa
Antony Ricolfi, Country CEO Lafarge Indonesia bersama Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah, memperingati 10 tahun peristiwa tsunami Aceh yang terjadi tanggal 21 Desember 2014 silam, di lokasi pabrik Lafarge Indonesia di Lhoknga, Minggu (21/12/2014). Peringatan dihadiri seluruh karyawan, para pensiunan, perwakilan keluarga karyawan yang menjadi korban keganasan tsunami 10 tahun lalu, termasuk para anak yatim-piatu dari para mantan karyawan.

Ia mengatakan, selalu ingat bagaimana dukungan diberikan bukan saja saat menghadapi tragedi tsunami, tetapi juga dukungan untuk membangun kembali bisnis Lafarge, dengan catatan khusus bagi rekan-rekan di Malaysia.

”Kini setelah 10 tahun, Anda semua dapat berbangga terhadap apa yang telah terjadi. Di plant, di komunitas, ini semua adalah bukti terbaik tentang semangat yang baik, yang dapat kami rasakan saat berada bersama Anda semua,” ujarnya.

Menurutnya, Lafarge Indonesia dan masyarakat Lhoknga dan Leupung telah sama-sama bangkit dan berkembang. “Sebagai bagian dari sebuah keluarga besar, kami tumbuh dan maju bersama, hingga mencapai kondisi seperti ini,” ujar Antony. Ia pun menegaskan bahwa bentuk kemitraan yang paling kini telah terjalin antara Lafarge Indonesia dan komunitas di Lhoknga dan Leupung melalui program CSR yang selama ini melibatkan komite masyarakat setempat.

“Dengan segala hal positif yang terjadi selama 10 tahun inilah, kami ingin memaknai peringatan 10 tahun peristiwa tsunami ini melalui semangat kebersamaan, kerja keras, dan optimisme tanpa batas dalam menghadapi masa depan,” tegasnya.

Pada kesempatan ini, Gubernur Aceh akan mengunjungi pembangunan monumen peringatan tsunami, dan meresmikan pameran foto yang keduanya berlokasi di dalam lahan pabrik Lafarge Indonesia di Lhoknga. Monumen ini merupakan karya salah satu anak Aceh, Suhendar, alumni Fakultas Teknik Arsitektur, Universitas Syiah Kuala. Suhendar berhasil mengalahkan 60 finalis lainnya dalam Kompetisi Desain Monumen Tsunami yang diselenggarakan oleh Lafarge Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/