KALSEL, SUMUTPOS.CO – Kapal fery penyeberangan yang mengangkut lebih kurang 60 santri dari Desa Bahalayung, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, tenggelam.
“Kapal fery itu tenggelam Minggu (21/4) sekitar pukul 20.20 WITA di perairan Barito Kuala,” kata Kasat Polairud Polres Barito Kuala, AKP John Letedara di Batola, seperti dilansir Antara, Senin (22/4).
Dikatakannya, kapal fery penyeberangan itu diketahui milik M Ruslan warga Desa Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala. Saat itu, kapal tersebut membawa santri dari Dermaga Siring Marabahan menuju Dermaga Feri Desa Lepasan, kabupaten setempat. “Sebagian besar penumpang kapal fery yang tenggelam itu rata-rata adalah para santri wanita,” ucap perwira pertama Polri itu.
Dikatakannya, sebelum sampai menuju Dermaga Desa Lepasan kira-kira 10 meter kapal ferry mengalami miring dan tenggelam. Namun dalam peristiwa tersebut, tidak ada korban luka-luka maupun korban jiwa.
“Saat kapal tenggelam para penumpang sempat langsung melompat ke dermaga, dan hanya mengalami kerugian materil atas kejadian tersebut,” tuturnya.
Kasat Polairud juga mengatakan, sampai saat ini kapal feri masih dilakukan penarikan oleh warga setempat agar nantinya kapal itu tidak hanyut dan tidak mengganggu aktifitas penyeberangan.
“Untuk penyebab dari tenggelamnya kapal penyeberangan itu masih dalam proses penyelidikan pihak Satpolairud Polres Barito Kuala,” pungkasnya.(okz)
KALSEL, SUMUTPOS.CO – Kapal fery penyeberangan yang mengangkut lebih kurang 60 santri dari Desa Bahalayung, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, tenggelam.
“Kapal fery itu tenggelam Minggu (21/4) sekitar pukul 20.20 WITA di perairan Barito Kuala,” kata Kasat Polairud Polres Barito Kuala, AKP John Letedara di Batola, seperti dilansir Antara, Senin (22/4).
Dikatakannya, kapal fery penyeberangan itu diketahui milik M Ruslan warga Desa Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala. Saat itu, kapal tersebut membawa santri dari Dermaga Siring Marabahan menuju Dermaga Feri Desa Lepasan, kabupaten setempat. “Sebagian besar penumpang kapal fery yang tenggelam itu rata-rata adalah para santri wanita,” ucap perwira pertama Polri itu.
Dikatakannya, sebelum sampai menuju Dermaga Desa Lepasan kira-kira 10 meter kapal ferry mengalami miring dan tenggelam. Namun dalam peristiwa tersebut, tidak ada korban luka-luka maupun korban jiwa.
“Saat kapal tenggelam para penumpang sempat langsung melompat ke dermaga, dan hanya mengalami kerugian materil atas kejadian tersebut,” tuturnya.
Kasat Polairud juga mengatakan, sampai saat ini kapal feri masih dilakukan penarikan oleh warga setempat agar nantinya kapal itu tidak hanyut dan tidak mengganggu aktifitas penyeberangan.
“Untuk penyebab dari tenggelamnya kapal penyeberangan itu masih dalam proses penyelidikan pihak Satpolairud Polres Barito Kuala,” pungkasnya.(okz)