Dalam kesempatan itu, Gubsu Erry mengaku kedatangan Presiden Jokowi meresmikan Titik Nol Islam Nusantara merupakan momentum luar biasa dalam peradaban titik nol agama di Indonesia. “Masyarakat Sumatera Utara bangga bahwa penyebaran agama di seluruh Indonesia, mulai dari Barus, Tapanuli Tengah. Tugas kita bersama melestarikan budaya di Kota Tua Bersejarah, Barus ini,” sebut Tengku Erry.
Gubsu Erry menyebutkan, berdasarkan sejarah penyebaran agama di seluruh Indonesia, terutama Muslim, Nasrani, Hindu, Budha dari Tapanuli Tengah dan ada situs-situs yang membuktikan itu. “Untuk muslim ada situs tua Mahligai, situs Papan Tinggi yang menyebarkan Islam kira-kira abad ke 5 Masehi dari saudagar-saudagar Timur Tengah yang berlayar menuju Tapanuli Tengah,’’ ujar Erry yang sudah tiga kali mengunjungi makam-makam tua ini.
Khusus untuk JBMI, Gubsu Erry mengingatkan, sebagai ormas Batak Muslim dimulai dari DPC-DPC, JBMI ikut melestarikan adat budaya yang ada di daerahnya. Karena Sumut sebagai provinsi yang berbilang kaum miliki potensi dari segi adat budaya yang cukup banyak.
“JBMI yang ada di kabupaten/Kota diharapkan dapat mendorong pelestarian adat budaya dan situs sejarah yang ada di daerahnya, tentunya untuk Sumatera Utara yang lebih maju dan paten,” ucap Erry. (rel/mea)
Dalam kesempatan itu, Gubsu Erry mengaku kedatangan Presiden Jokowi meresmikan Titik Nol Islam Nusantara merupakan momentum luar biasa dalam peradaban titik nol agama di Indonesia. “Masyarakat Sumatera Utara bangga bahwa penyebaran agama di seluruh Indonesia, mulai dari Barus, Tapanuli Tengah. Tugas kita bersama melestarikan budaya di Kota Tua Bersejarah, Barus ini,” sebut Tengku Erry.
Gubsu Erry menyebutkan, berdasarkan sejarah penyebaran agama di seluruh Indonesia, terutama Muslim, Nasrani, Hindu, Budha dari Tapanuli Tengah dan ada situs-situs yang membuktikan itu. “Untuk muslim ada situs tua Mahligai, situs Papan Tinggi yang menyebarkan Islam kira-kira abad ke 5 Masehi dari saudagar-saudagar Timur Tengah yang berlayar menuju Tapanuli Tengah,’’ ujar Erry yang sudah tiga kali mengunjungi makam-makam tua ini.
Khusus untuk JBMI, Gubsu Erry mengingatkan, sebagai ormas Batak Muslim dimulai dari DPC-DPC, JBMI ikut melestarikan adat budaya yang ada di daerahnya. Karena Sumut sebagai provinsi yang berbilang kaum miliki potensi dari segi adat budaya yang cukup banyak.
“JBMI yang ada di kabupaten/Kota diharapkan dapat mendorong pelestarian adat budaya dan situs sejarah yang ada di daerahnya, tentunya untuk Sumatera Utara yang lebih maju dan paten,” ucap Erry. (rel/mea)