27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Mobil Listrik jadi Kendaraan Dinas Menteri

JAKARTA – Impian Indonesia untuk memiliki mobil nasional (mobnas) listrik tak lama lagi bakal menjadi kenyataan. Ini setelah berbagai kementerian teknis siap bahu-membahu menyukseskan proyek mobnas listrik.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, tidak hanya mendukung, namun mobnas listrik juga akan menjadi kendaraan dinas para pejabat, termasuk anggota kabinet. “Begitu dinyatakan laik dan layak (jalan), semua menteri akan menggunakan (mobnas listrik),” ujarnya usai rapat koordinasi membahas mobnas listrik di kantornya kemarin (23/7).

Sebagaimana diketahui, selain mobil listrik Ahmadi yang berjenis city car, saat ini salah seorang kreatir mobil listrik di Jogjakarta yang oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan dijuluki Putra Petir, juga sedang ada pengembangan mobil listrik sekelas Ferrari. Selain itu, masih ada pengembangan beberapa jenis mobil listrik lainnya.

Menurut Hatta, pemerintah memang tidak main-main dalam pengembagan mobnas listrik. Karena itu, semua kementerian terkait sudah diinstruksikan untuk bersama-sama memberikan iklim kondusif bagi mobil ramah lingkungan tersebut. “Wujud konkritnya, pemerintah akan segera membentuk pusat pengembangan teknologi dan industri otomotif nasional,” katanya.

Hatta menyebut, masing-masing kementerian memiliki tanggung jawab sendiri. Misalnya, Kementerian Keuangan menyusun paket insentif pajak seperti pembebasan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), pengurangan bea masuk barang modal atau komponen mobnas listrik yang saat ini masih harus diimpor karena belum bisa diproduksi di Indonesia. “Tentu, kita juga akan mengembangkan industri komponen di dalam negeri, misalnya untuk baterai,” sebutnya.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian akan menyiapkan regulasi untuk proses produksi mobnas listrik, Kementerian ESDM menyiapkan infrastruktur seperti stasiun pengisian listrik (charge), adapun Kementerian Pendidikan Nasional serta Kementerian Riset dan Teknologi akan membantu proses riset dan sinergi dengan berbagai perguruan tinggi (PT). “Sedangkan BUMN, nanti bisa menjadi investor, swasta juga bisa,” ujarnya.

Hatta menyebut, pemerintah telah menggandeng enam perguruan tinggi dan 2 lembaga yakni Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Adapun enam PT yang digandeng adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), dan Politeknik Manufaktur Bandung. “Laporan dari Mendikbud, kemajuannya sangat pesat,” katanya.

Menurut Hatta, pemerintah menargetkan, pada 2014, mobnas listrik yang saat ini masih dalam bentuk prototipe atau purwarupa, sudah bisa diproduksi massal. (owi/jpnn)

JAKARTA – Impian Indonesia untuk memiliki mobil nasional (mobnas) listrik tak lama lagi bakal menjadi kenyataan. Ini setelah berbagai kementerian teknis siap bahu-membahu menyukseskan proyek mobnas listrik.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, tidak hanya mendukung, namun mobnas listrik juga akan menjadi kendaraan dinas para pejabat, termasuk anggota kabinet. “Begitu dinyatakan laik dan layak (jalan), semua menteri akan menggunakan (mobnas listrik),” ujarnya usai rapat koordinasi membahas mobnas listrik di kantornya kemarin (23/7).

Sebagaimana diketahui, selain mobil listrik Ahmadi yang berjenis city car, saat ini salah seorang kreatir mobil listrik di Jogjakarta yang oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan dijuluki Putra Petir, juga sedang ada pengembangan mobil listrik sekelas Ferrari. Selain itu, masih ada pengembangan beberapa jenis mobil listrik lainnya.

Menurut Hatta, pemerintah memang tidak main-main dalam pengembagan mobnas listrik. Karena itu, semua kementerian terkait sudah diinstruksikan untuk bersama-sama memberikan iklim kondusif bagi mobil ramah lingkungan tersebut. “Wujud konkritnya, pemerintah akan segera membentuk pusat pengembangan teknologi dan industri otomotif nasional,” katanya.

Hatta menyebut, masing-masing kementerian memiliki tanggung jawab sendiri. Misalnya, Kementerian Keuangan menyusun paket insentif pajak seperti pembebasan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), pengurangan bea masuk barang modal atau komponen mobnas listrik yang saat ini masih harus diimpor karena belum bisa diproduksi di Indonesia. “Tentu, kita juga akan mengembangkan industri komponen di dalam negeri, misalnya untuk baterai,” sebutnya.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian akan menyiapkan regulasi untuk proses produksi mobnas listrik, Kementerian ESDM menyiapkan infrastruktur seperti stasiun pengisian listrik (charge), adapun Kementerian Pendidikan Nasional serta Kementerian Riset dan Teknologi akan membantu proses riset dan sinergi dengan berbagai perguruan tinggi (PT). “Sedangkan BUMN, nanti bisa menjadi investor, swasta juga bisa,” ujarnya.

Hatta menyebut, pemerintah telah menggandeng enam perguruan tinggi dan 2 lembaga yakni Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Adapun enam PT yang digandeng adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), dan Politeknik Manufaktur Bandung. “Laporan dari Mendikbud, kemajuannya sangat pesat,” katanya.

Menurut Hatta, pemerintah menargetkan, pada 2014, mobnas listrik yang saat ini masih dalam bentuk prototipe atau purwarupa, sudah bisa diproduksi massal. (owi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/