25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Nama 34 Menteri Akhirnya Rampung

Foto; Agus Wahyudi / JAWA POS Presiden Jokowi keluar pintu Istana Merdeka bersama, Kepala BIN Marciano Norman, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Polri Jenderal (Polisi) Sutarman, KSAL Laksamana TNI Marsetio, KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo, dan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, menuju taman untuk memberi keterangan pers, Rabu, 22/10.
Foto; Agus Wahyudi / JAWA POS
Presiden Jokowi keluar pintu Istana Merdeka bersama, Kepala BIN Marciano Norman, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Polri Jenderal (Polisi) Sutarman, KSAL Laksamana TNI Marsetio, KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo, dan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, menuju taman untuk memberi keterangan pers, Rabu, 22/10.

SUMUTPOS.CO – Menurut orang dekat Jokowi, sang presiden sampai harus menepuk kening alias setelah menerima daftar menteri yang memiliki label merah dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

“Dia menepuk keningnya sendiri sambil menyampaikan bahwa calon menteri yang diberi level hijau oleh KPK hanya sedikit jumlahnya,” kata orang dekat di lingkaran Jokowi itu.

Hingga Kamis (23/10), Presiden Jokowi sibuk memanggil sejumlah tokoh ke Istana Kepresidenan. Jokowi mengakui bahwa sebagian dari mereka datang dalam rangka seleksi menteri.

Kemarin petang, mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto memastikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah rampung menyusun daftar kabinet. Jokowi-JK memastikan 34 nama tokoh yang akan menjabat menteri. “99 persen sudah selesai tadi (kemarin, Red) sore,” katanya di Istana Negara.

Andi menyatakan 34 nama itu termasuk beberapa tokoh yang dalam beberapa hari belakangan dipanggil ke Istana. Namun tak semua yang datang merupakan calon menteri. Beberapa hanya diajak berdiskusi soal pemerintahan dan hukum. Andi sendiri mengklaim tak tahu persis nama tokoh yang masuk dalam kabinet Jokowi-JK.

Soal pengganti delapan nama yang terkena ‘rapor’ merah dan ‘kuning’ oleh KPK, Andi dalam hal ini enggan menyebut nama-nama pengganti yang dimaksud. Pengisi posisi-posisi tersebut, kata Andi, telah diyakini Presiden karena telah mengenal dengan baik kinerja nama-nama yang telah dipilih.

Selain itu, beberapa nama, diakuinya, tidak melalui pemanggilan ke Istana Negara seperti kandidat lainnya. Presiden langsung menelepon nama-nama yang dipilihnya untuk menanyakan kesediaan menjadi menteri.

“Jadi ada beberapa posisi diisi oleh orang-orang yang Pak Jokowi kenal baik, sudah bekerja sekian lama, jadi tidak perlu lagi dilakukan pemanggilan ke Istana. Cukup menelepon untuk menanyakan kesediaan,” tandas Andi.

Namun dia yakin, mulai Jumat (243/10), tak akan ada lagi pemanggilan tokoh-tokoh ke Istana. Semua nama tersebut, kata Andi, tak akan berubah kecuali terjadi hal-hal khusus.

Selama proses pemanggilan yang berlangsung sejak Kamis (23/10) pagi, tak satu pun di lingkungan Istana yang bersedia memberikan keterangan. Para tokoh yang diundang juga enggan buka-bukaan tentang proses seleksi yang dilakukan oleh Jokowi. Kebanyakan dari mereka mengaku diundang untuk berdiskusi.

Foto; Agus Wahyudi / JAWA POS Presiden Jokowi keluar pintu Istana Merdeka bersama, Kepala BIN Marciano Norman, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Polri Jenderal (Polisi) Sutarman, KSAL Laksamana TNI Marsetio, KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo, dan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, menuju taman untuk memberi keterangan pers, Rabu, 22/10.
Foto; Agus Wahyudi / JAWA POS
Presiden Jokowi keluar pintu Istana Merdeka bersama, Kepala BIN Marciano Norman, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Polri Jenderal (Polisi) Sutarman, KSAL Laksamana TNI Marsetio, KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo, dan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, menuju taman untuk memberi keterangan pers, Rabu, 22/10.

SUMUTPOS.CO – Menurut orang dekat Jokowi, sang presiden sampai harus menepuk kening alias setelah menerima daftar menteri yang memiliki label merah dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

“Dia menepuk keningnya sendiri sambil menyampaikan bahwa calon menteri yang diberi level hijau oleh KPK hanya sedikit jumlahnya,” kata orang dekat di lingkaran Jokowi itu.

Hingga Kamis (23/10), Presiden Jokowi sibuk memanggil sejumlah tokoh ke Istana Kepresidenan. Jokowi mengakui bahwa sebagian dari mereka datang dalam rangka seleksi menteri.

Kemarin petang, mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto memastikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah rampung menyusun daftar kabinet. Jokowi-JK memastikan 34 nama tokoh yang akan menjabat menteri. “99 persen sudah selesai tadi (kemarin, Red) sore,” katanya di Istana Negara.

Andi menyatakan 34 nama itu termasuk beberapa tokoh yang dalam beberapa hari belakangan dipanggil ke Istana. Namun tak semua yang datang merupakan calon menteri. Beberapa hanya diajak berdiskusi soal pemerintahan dan hukum. Andi sendiri mengklaim tak tahu persis nama tokoh yang masuk dalam kabinet Jokowi-JK.

Soal pengganti delapan nama yang terkena ‘rapor’ merah dan ‘kuning’ oleh KPK, Andi dalam hal ini enggan menyebut nama-nama pengganti yang dimaksud. Pengisi posisi-posisi tersebut, kata Andi, telah diyakini Presiden karena telah mengenal dengan baik kinerja nama-nama yang telah dipilih.

Selain itu, beberapa nama, diakuinya, tidak melalui pemanggilan ke Istana Negara seperti kandidat lainnya. Presiden langsung menelepon nama-nama yang dipilihnya untuk menanyakan kesediaan menjadi menteri.

“Jadi ada beberapa posisi diisi oleh orang-orang yang Pak Jokowi kenal baik, sudah bekerja sekian lama, jadi tidak perlu lagi dilakukan pemanggilan ke Istana. Cukup menelepon untuk menanyakan kesediaan,” tandas Andi.

Namun dia yakin, mulai Jumat (243/10), tak akan ada lagi pemanggilan tokoh-tokoh ke Istana. Semua nama tersebut, kata Andi, tak akan berubah kecuali terjadi hal-hal khusus.

Selama proses pemanggilan yang berlangsung sejak Kamis (23/10) pagi, tak satu pun di lingkungan Istana yang bersedia memberikan keterangan. Para tokoh yang diundang juga enggan buka-bukaan tentang proses seleksi yang dilakukan oleh Jokowi. Kebanyakan dari mereka mengaku diundang untuk berdiskusi.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/