30 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

15 Polwan Peragakan Baju Dinas Polwan Berjilbab

 Polwan Boleh Berjilbab
Polwan peragakan dinas Polwan berjilbab.

SUMUTPOS.CO – 15 Polwan Polda Metro Jaya memeragakan baju dinas khusus untuk polwan berjilbab. Polwan tersebut memeragakan desain baju dinas Pakaian Dinas Upacara (PDU), Pakaian Dinas Harian (PDH) dan Pakaian Dinas Lapangan (PDL).

Peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab ini digelar di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dihadiri Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Sujarno serta pejabat teras Polda Metro Jaya dan sejumlah Polwan dari seluruh satuan kerja (satker).

“Ini menindaklanjuti apa yang sudah disampaikan bapak Kapolri bahwa polwan diijinkan pakai jilbab bagi yang mau pakai jilbab. Tidak ada paksaan, bagi yang mau silakan pakai, bagi yang tidak mau tidak apa-apa,” jelas Putut di lokasi, Senin (25/11/2013).

Putut mengatakan, peragaan pakaian dinas bagi polwan berjilbab dilakukan untuk keseragaman. Agar polwan yang ingin mengenakan jilbab sudah memiliki acuan seragam dinas yang akan dikenakannya kelak.

“Seragam PDU, PDH dan PDL ini desainnya sama dengan polwan Aceh,” ujar Putut.

Dalam peragaan ini ada 15 polwan lalu lintas yang memeragakan pakaian dinas berjilbab dari masing-masing Satker yakni PDH dan PDL Lalu Lintas, Brimob, Provost, Polair, Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit).

Untuk pakaian PDU seragam polwan berjilbab menggunakan kemeja seragam warna hitam dan rok panjang warna hitam dan kerudung warna hitam. Untuk PDH, baju seragam polwan berjilbab ini mengenakan rok panjang warna coklat dan jilbab warna coklat. Sementara seragam PDL dibalut dengan celana panjang warna coklat.

PDH Brimob polwan berjilbab busananya seragam coklat lengan panjang dibalut rok panjang warna coklat tua. Penutup kepala polwan berjilbab menggunakan kerudung warna coklat tua dengan lis warna coklat muda di bagian depan, dipadu dengan baret biru di luar kerudung. Sementara untuk PDL-nya, perbedaannya hanya pada pada celana panjang warna coklat dengan sepatu lars setinggi setengah betis.

Kemudian PDH Polantas seragam lengan panjang warna coklat dipadu kerudung putih dan pet Polantas warna putih, sementara bawahannya menggunakan rok panjang warna coklat tua, dibalut ikat pinggang khusus polantas berwarna putih dan sepatu pantofel warna hitam. Untuk PDL-nya seragam atasan sama, sedangkan bawahannya menggunakan celana panjang warna coklat tua, dipadu sepatu lars panjang.

PDH Polwan yang berdinas di Pam Obvit, seragam atasan berwarna khas warna coklat dan pada kerah lengan dan saku yang berwarna merah tua, dipadu dasi panjang warna merah tua dan kerudung coklat tua serta pet warna coklat tua.

Setelah memeragakan pakaian dinas untuk polwan berjilbab, polwan-polwan ini kemudian Wakapolda Metro Jaya Brigjen Sujarno memerintahkan 15 polwan tersebut untuk melakukan baris-berbaris.

Semula, tidak ada kesulitan bagi polwan berjilbab ini. Namun, ketika disuruh berjalanan, polwan berjilbab yang mengenakan rok tampak kesulitan berjalanan. Desain roknya yang kurang longgar membuat sang polwan kesulitan untuk jalan dengan cepat. Hal ini lantas mengundang gelak tawa para polisi yang melihat peragaan busana tersebut.(int)

 Polwan Boleh Berjilbab
Polwan peragakan dinas Polwan berjilbab.

SUMUTPOS.CO – 15 Polwan Polda Metro Jaya memeragakan baju dinas khusus untuk polwan berjilbab. Polwan tersebut memeragakan desain baju dinas Pakaian Dinas Upacara (PDU), Pakaian Dinas Harian (PDH) dan Pakaian Dinas Lapangan (PDL).

Peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab ini digelar di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dihadiri Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Sujarno serta pejabat teras Polda Metro Jaya dan sejumlah Polwan dari seluruh satuan kerja (satker).

“Ini menindaklanjuti apa yang sudah disampaikan bapak Kapolri bahwa polwan diijinkan pakai jilbab bagi yang mau pakai jilbab. Tidak ada paksaan, bagi yang mau silakan pakai, bagi yang tidak mau tidak apa-apa,” jelas Putut di lokasi, Senin (25/11/2013).

Putut mengatakan, peragaan pakaian dinas bagi polwan berjilbab dilakukan untuk keseragaman. Agar polwan yang ingin mengenakan jilbab sudah memiliki acuan seragam dinas yang akan dikenakannya kelak.

“Seragam PDU, PDH dan PDL ini desainnya sama dengan polwan Aceh,” ujar Putut.

Dalam peragaan ini ada 15 polwan lalu lintas yang memeragakan pakaian dinas berjilbab dari masing-masing Satker yakni PDH dan PDL Lalu Lintas, Brimob, Provost, Polair, Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit).

Untuk pakaian PDU seragam polwan berjilbab menggunakan kemeja seragam warna hitam dan rok panjang warna hitam dan kerudung warna hitam. Untuk PDH, baju seragam polwan berjilbab ini mengenakan rok panjang warna coklat dan jilbab warna coklat. Sementara seragam PDL dibalut dengan celana panjang warna coklat.

PDH Brimob polwan berjilbab busananya seragam coklat lengan panjang dibalut rok panjang warna coklat tua. Penutup kepala polwan berjilbab menggunakan kerudung warna coklat tua dengan lis warna coklat muda di bagian depan, dipadu dengan baret biru di luar kerudung. Sementara untuk PDL-nya, perbedaannya hanya pada pada celana panjang warna coklat dengan sepatu lars setinggi setengah betis.

Kemudian PDH Polantas seragam lengan panjang warna coklat dipadu kerudung putih dan pet Polantas warna putih, sementara bawahannya menggunakan rok panjang warna coklat tua, dibalut ikat pinggang khusus polantas berwarna putih dan sepatu pantofel warna hitam. Untuk PDL-nya seragam atasan sama, sedangkan bawahannya menggunakan celana panjang warna coklat tua, dipadu sepatu lars panjang.

PDH Polwan yang berdinas di Pam Obvit, seragam atasan berwarna khas warna coklat dan pada kerah lengan dan saku yang berwarna merah tua, dipadu dasi panjang warna merah tua dan kerudung coklat tua serta pet warna coklat tua.

Setelah memeragakan pakaian dinas untuk polwan berjilbab, polwan-polwan ini kemudian Wakapolda Metro Jaya Brigjen Sujarno memerintahkan 15 polwan tersebut untuk melakukan baris-berbaris.

Semula, tidak ada kesulitan bagi polwan berjilbab ini. Namun, ketika disuruh berjalanan, polwan berjilbab yang mengenakan rok tampak kesulitan berjalanan. Desain roknya yang kurang longgar membuat sang polwan kesulitan untuk jalan dengan cepat. Hal ini lantas mengundang gelak tawa para polisi yang melihat peragaan busana tersebut.(int)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/