30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Nyatakan Wabah Corona Darurat Global, WHO Minta Dunia Bendung Wabah

ANTISIPASI Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Mendagri Tito Karnavian memberi keterangan terkait kucuran dana stimulan untuk antisipasi dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia di Istana Kepresidenan, Selasa (25/2).
ANTISIPASI: Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Mendagri Tito Karnavian memberi keterangan terkait kucuran dana stimulan untuk antisipasi dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia di Istana Kepresidenan, Selasa (25/2).

SUMUTPOS.CO – Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mengatakan dunia harus berbuat lebih banyak untuk mempersiapkan kemungkinan pandemi virus corona. Meski mengatakan masih terlalu dini untuk menyebut wabah corona sebagai pandemi, WHO meminta negara-negara berada “dalam fase kesiapsiagaan”. Berbagai negara tetap diminta untuk membatasi infeksi, sembari menyiapkan diri untuk menghadapi penyebaran yang lebih luas

“Peningkatan kasus corona secara tiba-tiba di Italia, Iran dan Republik Korea dalam beberapa hari terakhir, sangat memprihatinkan,” ujar Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, kepada wartawan di Jenewa, seperti dilansir AFP, Senin (24/2) waktu setempat. Iran telah melaporkan korban meninggal akibat virus corona.

Kematian ini menunjukkan ada jauh lebih banyak kasus di kedua negara itu daripada yang telah dilaporkan, dan bahwa virus telah ada di sana selama beberapa waktu sementara itu, Tedros mengatakan epidemi virus corona terus meningkat di China, dan belum menunjukkan tanda penurunan.

Karena itu, WHO telah mengeluarkan peringatan tertinggi yang dapat dilakukannya, dengan menyatakan virus tersebut sebagai kondisi darurat global.

Meski demikian, WHO berpendapat jumlah negara dengan wabah, keparahan penyakit, dan dampaknya terhadap masyarakat belum mencapai tingkat pandemi. “Pesan utama yang memberi semua negara harapan, keberanian, dan kepercayaan diri adalah pengetahuan bahwa virus ini dapat dibendung. Dan memang ada banyak negara yang telah melakukan hal itu,” kata Tedros kepada wartawan di Jenewa, seperti dilansir AFP, Senin (24/2) waktu setempat.

Mike Ryan, kepala program kedaruratan kesehatan WHO, mengatakan sekaranglah saatnya untuk melakukan “semua yang akan Anda lakukan untuk mempersiapkan pandemi”.

Berbeda dengan WHO, beberapa ilmuwan berpikir wabah corona sudah ada di tahap pandemi. Sementara pengamat yang lain mengatakan kita tengah berada di puncak.

Paul Hunter, profesor perlindungan kesehatan di University of East Anglia Inggris menyebut kasus di luar China “sangat mengkhawatirkan”. “Titik kritis sesudah kita kehilangan kemampuan untuk mencegah pandemi global tampaknya kian mendekat dalam 24 jam terakhir,” katanya, Senin (24/2).

Pandemi adalah ketika penyakit menular menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lainnya di berbagai bagian dunia.

Kasus virus corona yang menyebabkan penyakit pernapasan Covid-19, yang diawali dari Cina dan menyebar ke sejumlah negara, telah menginfeksi 80,348 orang dan menewaskan 2.707 orang, data dikutip dari waldometer.info per Selasa (25/2) .

Meski sebagian besar infeksi ada di China, namun kenaikan jumlah kasus di Korea Selatan, Italia, dan Iran, menyebabkan kekhawatiran banyak pihak. Lebih dari 1.200 kasus telah dikonfirmasi di sekitar 30 negara lain, dengan lebih dari 20 kematian.

Korea Selatan – yang memiliki jumlah kasus terkonfirmasi terbesar di luar China – melaporkan 231 infeksi lagi pada hari Senin (24/02) sehingga totalnya menjadi lebih dari 830 orang. Delapan orang telah meninggal. Sekitar 7.700 tentara telah dikarantina setelah 11 anggota militer terinfeksi.

Italia memiliki jumlah kasus terbesar di Eropa, dengan 229 kasus, dan mengumumkan serangkaian tindakan drastis selama akhir pekan untuk mencoba membendung wabah tersebut.

Di wilayah Lombardy dan Veneto, penutupan akses dilakukan di beberapa kota kecil. Selama dua minggu ke depan, 50.000 penduduk tidak akan dapat pergi tanpa izin khusus.

Bahkan di luar zona itu, banyak kawasan bisnis dan sekolah yang telah menangguhkan kegiatan. Sejumlah acara olahraga telah dibatalkan.

Italia melaporkan empat kematian lagi pada hari Senin, sehingga totalnya menjadi tujuh orang.

Belum jelas bagaimana virus itu masuk ke negara itu, kata para pejabat.

Iran mengatakan pada hari Minggu, negara itu memiliki 61 kasus virus yang dikonfirmasi, sebagian besar di kota suci Qom. Dua belas dari mereka yang terinfeksi telah meninggal, jumlah kematian tertinggi di luar Tiongkok.

Pada hari Senin, Irak, Afghanistan, Kuwait, Oman dan Bahrain melaporkan kasus pertama mereka, semuanya melibatkan orang-orang yang datang dari Iran.

Pejabat di Bahrain mengatakan pasien yang terinfeksi adalah sopir bus sekolah, dan beberapa sekolah telah ditutup akibat itu.

Proporsi kematian pasien yang terinfeksi Covid-19 antara 1% hingga 2%, meskipun WHO memperingatkan bahwa angka kematian belum diketahui.

Beberapa perkembangan lain terkait dampak virus corona yakni:

China mengatakan mereka akan menunda pertemuan tahunan parlemen bulan depan guna “melanjutkan upaya” melawan virus corona.

Harga emas naik ke harga tertinggi dalam tujuh tahun terakhir karena investor mencari bentuk investasi yang aman.

Harga saham dunia jatuh seiring kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari virus ini.

Jika negara-negara yang terinfeksi bisa menahan virus corona hingga akhir musim dingin, ahli mengatakanm ada harapan bahwa suhu yang lebih hangat akan mengurangi ketahanan virus itu bertahan di udara terbuka – seperti yang bisa dilihat pada flu musiman.

Cuci Tangan

Tanda-tanda utama infeksi virus corona adalah demam (suhu badan tinggi) dan batuk serta napas pendek dan kesulitan bernapas.

Apa yang harus dilakukan?

Mencuci tangan secara rutin dengan sabun atau jel antiseptik, menghindari kontak dengan orang yang terkena infeksi, serta tidak menyentuh mata, hidung dan mulut dengan menggunakan tangan yang tidak tercuci.

Tutupi batuk dan bersin dengan tisu dan langsung buang ke tempat sampah. Mencuci tangan bisa mengurangi risiko penyebaran penyakit. (bbs/net)

ANTISIPASI Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Mendagri Tito Karnavian memberi keterangan terkait kucuran dana stimulan untuk antisipasi dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia di Istana Kepresidenan, Selasa (25/2).
ANTISIPASI: Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Mendagri Tito Karnavian memberi keterangan terkait kucuran dana stimulan untuk antisipasi dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia di Istana Kepresidenan, Selasa (25/2).

SUMUTPOS.CO – Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mengatakan dunia harus berbuat lebih banyak untuk mempersiapkan kemungkinan pandemi virus corona. Meski mengatakan masih terlalu dini untuk menyebut wabah corona sebagai pandemi, WHO meminta negara-negara berada “dalam fase kesiapsiagaan”. Berbagai negara tetap diminta untuk membatasi infeksi, sembari menyiapkan diri untuk menghadapi penyebaran yang lebih luas

“Peningkatan kasus corona secara tiba-tiba di Italia, Iran dan Republik Korea dalam beberapa hari terakhir, sangat memprihatinkan,” ujar Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, kepada wartawan di Jenewa, seperti dilansir AFP, Senin (24/2) waktu setempat. Iran telah melaporkan korban meninggal akibat virus corona.

Kematian ini menunjukkan ada jauh lebih banyak kasus di kedua negara itu daripada yang telah dilaporkan, dan bahwa virus telah ada di sana selama beberapa waktu sementara itu, Tedros mengatakan epidemi virus corona terus meningkat di China, dan belum menunjukkan tanda penurunan.

Karena itu, WHO telah mengeluarkan peringatan tertinggi yang dapat dilakukannya, dengan menyatakan virus tersebut sebagai kondisi darurat global.

Meski demikian, WHO berpendapat jumlah negara dengan wabah, keparahan penyakit, dan dampaknya terhadap masyarakat belum mencapai tingkat pandemi. “Pesan utama yang memberi semua negara harapan, keberanian, dan kepercayaan diri adalah pengetahuan bahwa virus ini dapat dibendung. Dan memang ada banyak negara yang telah melakukan hal itu,” kata Tedros kepada wartawan di Jenewa, seperti dilansir AFP, Senin (24/2) waktu setempat.

Mike Ryan, kepala program kedaruratan kesehatan WHO, mengatakan sekaranglah saatnya untuk melakukan “semua yang akan Anda lakukan untuk mempersiapkan pandemi”.

Berbeda dengan WHO, beberapa ilmuwan berpikir wabah corona sudah ada di tahap pandemi. Sementara pengamat yang lain mengatakan kita tengah berada di puncak.

Paul Hunter, profesor perlindungan kesehatan di University of East Anglia Inggris menyebut kasus di luar China “sangat mengkhawatirkan”. “Titik kritis sesudah kita kehilangan kemampuan untuk mencegah pandemi global tampaknya kian mendekat dalam 24 jam terakhir,” katanya, Senin (24/2).

Pandemi adalah ketika penyakit menular menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lainnya di berbagai bagian dunia.

Kasus virus corona yang menyebabkan penyakit pernapasan Covid-19, yang diawali dari Cina dan menyebar ke sejumlah negara, telah menginfeksi 80,348 orang dan menewaskan 2.707 orang, data dikutip dari waldometer.info per Selasa (25/2) .

Meski sebagian besar infeksi ada di China, namun kenaikan jumlah kasus di Korea Selatan, Italia, dan Iran, menyebabkan kekhawatiran banyak pihak. Lebih dari 1.200 kasus telah dikonfirmasi di sekitar 30 negara lain, dengan lebih dari 20 kematian.

Korea Selatan – yang memiliki jumlah kasus terkonfirmasi terbesar di luar China – melaporkan 231 infeksi lagi pada hari Senin (24/02) sehingga totalnya menjadi lebih dari 830 orang. Delapan orang telah meninggal. Sekitar 7.700 tentara telah dikarantina setelah 11 anggota militer terinfeksi.

Italia memiliki jumlah kasus terbesar di Eropa, dengan 229 kasus, dan mengumumkan serangkaian tindakan drastis selama akhir pekan untuk mencoba membendung wabah tersebut.

Di wilayah Lombardy dan Veneto, penutupan akses dilakukan di beberapa kota kecil. Selama dua minggu ke depan, 50.000 penduduk tidak akan dapat pergi tanpa izin khusus.

Bahkan di luar zona itu, banyak kawasan bisnis dan sekolah yang telah menangguhkan kegiatan. Sejumlah acara olahraga telah dibatalkan.

Italia melaporkan empat kematian lagi pada hari Senin, sehingga totalnya menjadi tujuh orang.

Belum jelas bagaimana virus itu masuk ke negara itu, kata para pejabat.

Iran mengatakan pada hari Minggu, negara itu memiliki 61 kasus virus yang dikonfirmasi, sebagian besar di kota suci Qom. Dua belas dari mereka yang terinfeksi telah meninggal, jumlah kematian tertinggi di luar Tiongkok.

Pada hari Senin, Irak, Afghanistan, Kuwait, Oman dan Bahrain melaporkan kasus pertama mereka, semuanya melibatkan orang-orang yang datang dari Iran.

Pejabat di Bahrain mengatakan pasien yang terinfeksi adalah sopir bus sekolah, dan beberapa sekolah telah ditutup akibat itu.

Proporsi kematian pasien yang terinfeksi Covid-19 antara 1% hingga 2%, meskipun WHO memperingatkan bahwa angka kematian belum diketahui.

Beberapa perkembangan lain terkait dampak virus corona yakni:

China mengatakan mereka akan menunda pertemuan tahunan parlemen bulan depan guna “melanjutkan upaya” melawan virus corona.

Harga emas naik ke harga tertinggi dalam tujuh tahun terakhir karena investor mencari bentuk investasi yang aman.

Harga saham dunia jatuh seiring kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari virus ini.

Jika negara-negara yang terinfeksi bisa menahan virus corona hingga akhir musim dingin, ahli mengatakanm ada harapan bahwa suhu yang lebih hangat akan mengurangi ketahanan virus itu bertahan di udara terbuka – seperti yang bisa dilihat pada flu musiman.

Cuci Tangan

Tanda-tanda utama infeksi virus corona adalah demam (suhu badan tinggi) dan batuk serta napas pendek dan kesulitan bernapas.

Apa yang harus dilakukan?

Mencuci tangan secara rutin dengan sabun atau jel antiseptik, menghindari kontak dengan orang yang terkena infeksi, serta tidak menyentuh mata, hidung dan mulut dengan menggunakan tangan yang tidak tercuci.

Tutupi batuk dan bersin dengan tisu dan langsung buang ke tempat sampah. Mencuci tangan bisa mengurangi risiko penyebaran penyakit. (bbs/net)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/