26.7 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Strategi Antisipasi Dampak Corona, Pemerintah Kucurkan Stimulus Rp10 Triliun

ANTISIPASI Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Mendagri Tito Karnavian memberi keterangan terkait kucuran dana stimulan untuk antisipasi dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia di Istana Kepresidenan, Selasa (25/2).
ANTISIPASI Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Mendagri Tito Karnavian memberi keterangan terkait kucuran dana stimulan untuk antisipasi dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia di Istana Kepresidenan, Selasa (25/2).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah akan mengucurkan dana stimulan hampir Rp10 triliun, untuk mengantisipasi dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia. Dana ini akan disalurkan lewat sejumlah kebijakan, seperti segera meluncurkan kartu prakerja, meningkatkan dana PKH, insentif perumahan dan pariwisata, hingga menggunakan jasa pemengaruh (influencer).

“Pertama, pemerintah akan mempercepat peluncuran kartu prakerja di tiga provinsi, yaitu Bali, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau pada bulan depan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/2).

Saat ini sedang disiapkan Perpres dan dilanjutkan dengan pembentukan Project Management Office (PMO) dengan target pelaksanaan di tiga provinsi itu pada Maret 2020.

Dalam sistem tersebut, akan dilakukan pelatihan dengan menggunakan aplikasi online, namun pelatihannya sendiri bisa offline. “Rencananya, kartu prakerja ini ditargetkan untuk 2 juta penerima manfaat. Dan ditargetkan juga untuk menggunakan yang di naker (Kementerian Tenaga Kerja) sebanyak 500 ribu (orang),” ungkap Airlangga.

Kedua, pemerintah menaikkan tambahan manfaat bagi pemegang Kartu Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp50 ribu. “Jadi, total yang diberikan per KPM sebesar Rp200 ribu. Ini akan diberlakukan selama 6 bulan, diawali bulan Maret 2020 dan kebutuhan anggaran sebanyak Rp4,56 triliun,” tuturnya.

Selain itu, kata Airlangga, pemerintah akan memberikan stimulus di bidang perumahan sebesar Rp1,5 triliun. Rinciannya Rp800 miliar berupa subsidi bunga dan Rp700 miliar berupa subsidi uang muka.

“Jadi tentu dengan demikian, dari jumlah penyaluran KPR 330 ribu unit, eksisting FLPP sebanyak 88 ribu, dan BP2BT 67 ribu unit, sehingga ada tambahan sebanyak 175 ribu unit dan ini dilaksanakan oleh bank umum maupun kementerian PUPR,” kata dia.

Menurut Airlangga, pemerintah juga akan memberikan insentif bagi wisatawan mancanegara sebesar Rp298,5 miliar. Rinciannya untuk insentif diskon tiket pesawat Rp98,5 miliar, anggaran promosi Rp103 miliar, kegiatan kepariwisataan sebesar Rp25 miliar, hingga menggunakan jasa pemengaruh. “Dan influencer sebesar Rp72 miliar,” tuturnya.

Sementara insentif untuk wisatawan domestik, kata Airlangga, pemerintah akan memberikan subsidi 30 persen untuk kuota 25 kursi di setiap penerbangan. Namun subsidi ini hanya berlaku selama tiga bulan sejak Maret 2020 untuk 10 tujuan wisata yang ditentukan.

“Airlines dapat memberikan dukungan diskon ini dan insentif pemerintah bersifat on top. Jadi kalau airlines memberikan diskon, ini yang diberikan pemerintah adalah tambahan diskon,” kata dia.

Selain itu, ada pula kebijakan pengurangan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) sebesar 20 persen selama 3 bulan pada 10 destinasi. Ini diberikan oleh Angkasa Pura dan nilainya sekitar Rp265,6 miliar.

PT Pertamina, kata Airlangga, juga memberikan insentif berupa diskon avtur di bandara pada 9 destinasi wisata. “Dengan total diskon ini nilainya senilai Rp265,5 miliar. Dan ini juga berlaku selama 3 bulan,” ucap dia.

Selanjutnya juga ada realokasi anggaran khusus untuk 10 destinasi wisata. Realokasi Dana Alokasi Khusus ini sebanyak Rp147,7 miliar. Dari jumlah tersebut, kata dia, saat ini sudah ada rencana penggunaan Rp50,79 miliar. “Sisanya sebesar Rp96,8 miliar yang bisa dialokasikan, sifatnya diubah menjadi hibah pemerintah untuk 10 destinasi wisata,”

Terakhir, pemerintah mendorong agar pajak hotel dan restoran di sepuluh destinasi wisata dihilangkan selama enam bulan mulai dari Maret 2020. “Nah untuk itu, pemerintah akan mensubsidi atau memberikan hibah kepada pemerintah daerah yang terdampak akibat penurunan tarif pajak hotel dan restoran di daerah, besarnya sebanyak Rp3,3 triliun rupiah,” tuturnya.

Adapun daerah-daerah yang diberikan insentif adalah: Danau Toba, Yogyakarta, Malang, Manado, Bali, Mandalika, Labuan Bajo, Bangka Belitung, Batam, dan Bintan. (bbs)

ANTISIPASI Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Mendagri Tito Karnavian memberi keterangan terkait kucuran dana stimulan untuk antisipasi dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia di Istana Kepresidenan, Selasa (25/2).
ANTISIPASI Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Mendagri Tito Karnavian memberi keterangan terkait kucuran dana stimulan untuk antisipasi dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia di Istana Kepresidenan, Selasa (25/2).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah akan mengucurkan dana stimulan hampir Rp10 triliun, untuk mengantisipasi dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia. Dana ini akan disalurkan lewat sejumlah kebijakan, seperti segera meluncurkan kartu prakerja, meningkatkan dana PKH, insentif perumahan dan pariwisata, hingga menggunakan jasa pemengaruh (influencer).

“Pertama, pemerintah akan mempercepat peluncuran kartu prakerja di tiga provinsi, yaitu Bali, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau pada bulan depan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/2).

Saat ini sedang disiapkan Perpres dan dilanjutkan dengan pembentukan Project Management Office (PMO) dengan target pelaksanaan di tiga provinsi itu pada Maret 2020.

Dalam sistem tersebut, akan dilakukan pelatihan dengan menggunakan aplikasi online, namun pelatihannya sendiri bisa offline. “Rencananya, kartu prakerja ini ditargetkan untuk 2 juta penerima manfaat. Dan ditargetkan juga untuk menggunakan yang di naker (Kementerian Tenaga Kerja) sebanyak 500 ribu (orang),” ungkap Airlangga.

Kedua, pemerintah menaikkan tambahan manfaat bagi pemegang Kartu Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp50 ribu. “Jadi, total yang diberikan per KPM sebesar Rp200 ribu. Ini akan diberlakukan selama 6 bulan, diawali bulan Maret 2020 dan kebutuhan anggaran sebanyak Rp4,56 triliun,” tuturnya.

Selain itu, kata Airlangga, pemerintah akan memberikan stimulus di bidang perumahan sebesar Rp1,5 triliun. Rinciannya Rp800 miliar berupa subsidi bunga dan Rp700 miliar berupa subsidi uang muka.

“Jadi tentu dengan demikian, dari jumlah penyaluran KPR 330 ribu unit, eksisting FLPP sebanyak 88 ribu, dan BP2BT 67 ribu unit, sehingga ada tambahan sebanyak 175 ribu unit dan ini dilaksanakan oleh bank umum maupun kementerian PUPR,” kata dia.

Menurut Airlangga, pemerintah juga akan memberikan insentif bagi wisatawan mancanegara sebesar Rp298,5 miliar. Rinciannya untuk insentif diskon tiket pesawat Rp98,5 miliar, anggaran promosi Rp103 miliar, kegiatan kepariwisataan sebesar Rp25 miliar, hingga menggunakan jasa pemengaruh. “Dan influencer sebesar Rp72 miliar,” tuturnya.

Sementara insentif untuk wisatawan domestik, kata Airlangga, pemerintah akan memberikan subsidi 30 persen untuk kuota 25 kursi di setiap penerbangan. Namun subsidi ini hanya berlaku selama tiga bulan sejak Maret 2020 untuk 10 tujuan wisata yang ditentukan.

“Airlines dapat memberikan dukungan diskon ini dan insentif pemerintah bersifat on top. Jadi kalau airlines memberikan diskon, ini yang diberikan pemerintah adalah tambahan diskon,” kata dia.

Selain itu, ada pula kebijakan pengurangan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) sebesar 20 persen selama 3 bulan pada 10 destinasi. Ini diberikan oleh Angkasa Pura dan nilainya sekitar Rp265,6 miliar.

PT Pertamina, kata Airlangga, juga memberikan insentif berupa diskon avtur di bandara pada 9 destinasi wisata. “Dengan total diskon ini nilainya senilai Rp265,5 miliar. Dan ini juga berlaku selama 3 bulan,” ucap dia.

Selanjutnya juga ada realokasi anggaran khusus untuk 10 destinasi wisata. Realokasi Dana Alokasi Khusus ini sebanyak Rp147,7 miliar. Dari jumlah tersebut, kata dia, saat ini sudah ada rencana penggunaan Rp50,79 miliar. “Sisanya sebesar Rp96,8 miliar yang bisa dialokasikan, sifatnya diubah menjadi hibah pemerintah untuk 10 destinasi wisata,”

Terakhir, pemerintah mendorong agar pajak hotel dan restoran di sepuluh destinasi wisata dihilangkan selama enam bulan mulai dari Maret 2020. “Nah untuk itu, pemerintah akan mensubsidi atau memberikan hibah kepada pemerintah daerah yang terdampak akibat penurunan tarif pajak hotel dan restoran di daerah, besarnya sebanyak Rp3,3 triliun rupiah,” tuturnya.

Adapun daerah-daerah yang diberikan insentif adalah: Danau Toba, Yogyakarta, Malang, Manado, Bali, Mandalika, Labuan Bajo, Bangka Belitung, Batam, dan Bintan. (bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/