29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gempa di Pasaman Barat, 7 Korban Meninggal, 5.000 Warga Mengungsi

SUMBAR, SUMUTPOS.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, korban meninggal dunia teridentifikasi 3 orang di Kabupaten Pasaman Barat dan 4 di Kabupaten Kabupaten Pasaman. Sedangkan total korban luka-luka mencapai 85 orang, dengan rincian luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang di Pasaman Barat, serta 25 orang di Pasaman.

“Data sementara mencatat total jumlah korban meninggal mencapai 7 orang pada pukul 16.30 WIB. BPBD Kabupaten Pasaman belum merinci kategori korban luka-luka yang dilaporkan ke Pusdalops BNPB,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (25/2).

Gempa juga mengakibatkan warga harus mengungsi. Sebanyak 5.000 warga mengungsi di 35 titik. BPBD melaporkan sebaran titik pengungsian di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman dan Kinali. Petugas di lapangan masih mendata warga yang mengungsi.

“Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, para personel organisasi maupun relawan dan warga masih memfokuskan pada pencarian, penyelamatan dan evakuasi serta pelayanan kepada warga terdampak,” ucap Muhari.

Sebelumnya, wilayah Sumatera Barat diguncang gempa dengan kekuatan 6,2 magnitudo pada Jumat pagi (25/2). Berdasar data BMKG, gempa terjadi sekitar pukul 08.39 WIB. Lokasi gempa tepatnya di 0.15 Lintang Utara, 99.98 Bujur Timur atau 17 km Timur Laut Pasaman Barat. Tercatat kedalaman gempa 10 km. Pusat gempa berada di darat 17 km Timur Laut Pasaman Barat. Dampak gempa tesebut, 3 orang tewas dan 60 orang mengalami luka-luka.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan, gempa di Sumatera Barat setelah diperbaharui memiliki magnitudo 6,1. Gempa tersebut berlokasi di darat pada jarak 12 km timur laut wilayah Pasaman Barat Sumatera Barat, dengan kedalaman pusat gempa 10 kilometer.

“Kedalaman hiposentrumnya yaitu 10 km Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif atau patahan aktif,” kata Dwikorita dalam konferensi pers daring, Jumat (25/2).

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, lanjut Dwikorita, terdapat 15 kali gempa susulan dengan magnitudo yang bervariasi. Terbesar magnitudo 4,2. “Hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 15 kali gempa susulan,” ucap Dwikorita.

Menurut Dwikorita, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip, dampak gempa bumi ini dirasakan atau guncangannya dirasakan di daerah Pasaman Barat dengan skala intensitas 6 MMI.

“Artinya getaran dirasakan oleh semua penduduk kebanyakan semua terkejut dan lari keluar. Kemudian juga dirasakan di Pasaman dengan skala intensitas guncangan 5 MMI getaran dirasakan artinya 5 MMI itu dirasakan hampir semua penduduk bahkan sampai membangunkan orang apabila sedang tidur,” ungkap Dwikorita.

Kemudian, guncangan juga dirasakan di Agam Bukittinggi dan Padang Panjang dengan skala intensitas 4. Selanjutnya di Padang Payakumbuh dan Gunung Sitoli guncangan dirasakan dengan skala intensitas 3 MMI.”Artinya terasa getaran seakan-akan truk berlalu,” ujar Dwikorita.

Selanjutnya juga dirasakan di pesisir selatan Rantauprapat Nias Selatan dan Bangkinang dengan skala intensitas 2 MMI. AArtinya getaran dirasakan hanya beberapa orang benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Tak hanya itu, getaran gempa tersebut terasa sampai di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

Dirasakan Hingga Malaysia dan Singapura

Gempa dengan kekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Sumatera Barat (Sumbar) dirasakan hingga Malaysia dan Singapura. Gempa dirasakan V MMI di Pasaman, IV MMI di Agam, Bukitttinggi, Padang Panjang, III MMI di Padang, Payakumbuh, AekGodang, Gunung Sitoli, II MMI di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, Bangkinang, Malaysia, dan Singapura.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menyebut, gempa dengan 6,2 magnitudo pada pukul 08:39 WIB diawali dengan 5,2 magnitudo pada pukul 08:35 WIB. “Gempa M6,2 ini jenisnya gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang dipicu aktivitas sesar aktif (active fault),” jelas Daryono. (jpg/dtc)

SUMBAR, SUMUTPOS.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, korban meninggal dunia teridentifikasi 3 orang di Kabupaten Pasaman Barat dan 4 di Kabupaten Kabupaten Pasaman. Sedangkan total korban luka-luka mencapai 85 orang, dengan rincian luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang di Pasaman Barat, serta 25 orang di Pasaman.

“Data sementara mencatat total jumlah korban meninggal mencapai 7 orang pada pukul 16.30 WIB. BPBD Kabupaten Pasaman belum merinci kategori korban luka-luka yang dilaporkan ke Pusdalops BNPB,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (25/2).

Gempa juga mengakibatkan warga harus mengungsi. Sebanyak 5.000 warga mengungsi di 35 titik. BPBD melaporkan sebaran titik pengungsian di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman dan Kinali. Petugas di lapangan masih mendata warga yang mengungsi.

“Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, para personel organisasi maupun relawan dan warga masih memfokuskan pada pencarian, penyelamatan dan evakuasi serta pelayanan kepada warga terdampak,” ucap Muhari.

Sebelumnya, wilayah Sumatera Barat diguncang gempa dengan kekuatan 6,2 magnitudo pada Jumat pagi (25/2). Berdasar data BMKG, gempa terjadi sekitar pukul 08.39 WIB. Lokasi gempa tepatnya di 0.15 Lintang Utara, 99.98 Bujur Timur atau 17 km Timur Laut Pasaman Barat. Tercatat kedalaman gempa 10 km. Pusat gempa berada di darat 17 km Timur Laut Pasaman Barat. Dampak gempa tesebut, 3 orang tewas dan 60 orang mengalami luka-luka.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan, gempa di Sumatera Barat setelah diperbaharui memiliki magnitudo 6,1. Gempa tersebut berlokasi di darat pada jarak 12 km timur laut wilayah Pasaman Barat Sumatera Barat, dengan kedalaman pusat gempa 10 kilometer.

“Kedalaman hiposentrumnya yaitu 10 km Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif atau patahan aktif,” kata Dwikorita dalam konferensi pers daring, Jumat (25/2).

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, lanjut Dwikorita, terdapat 15 kali gempa susulan dengan magnitudo yang bervariasi. Terbesar magnitudo 4,2. “Hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 15 kali gempa susulan,” ucap Dwikorita.

Menurut Dwikorita, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip, dampak gempa bumi ini dirasakan atau guncangannya dirasakan di daerah Pasaman Barat dengan skala intensitas 6 MMI.

“Artinya getaran dirasakan oleh semua penduduk kebanyakan semua terkejut dan lari keluar. Kemudian juga dirasakan di Pasaman dengan skala intensitas guncangan 5 MMI getaran dirasakan artinya 5 MMI itu dirasakan hampir semua penduduk bahkan sampai membangunkan orang apabila sedang tidur,” ungkap Dwikorita.

Kemudian, guncangan juga dirasakan di Agam Bukittinggi dan Padang Panjang dengan skala intensitas 4. Selanjutnya di Padang Payakumbuh dan Gunung Sitoli guncangan dirasakan dengan skala intensitas 3 MMI.”Artinya terasa getaran seakan-akan truk berlalu,” ujar Dwikorita.

Selanjutnya juga dirasakan di pesisir selatan Rantauprapat Nias Selatan dan Bangkinang dengan skala intensitas 2 MMI. AArtinya getaran dirasakan hanya beberapa orang benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Tak hanya itu, getaran gempa tersebut terasa sampai di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

Dirasakan Hingga Malaysia dan Singapura

Gempa dengan kekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Sumatera Barat (Sumbar) dirasakan hingga Malaysia dan Singapura. Gempa dirasakan V MMI di Pasaman, IV MMI di Agam, Bukitttinggi, Padang Panjang, III MMI di Padang, Payakumbuh, AekGodang, Gunung Sitoli, II MMI di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, Bangkinang, Malaysia, dan Singapura.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menyebut, gempa dengan 6,2 magnitudo pada pukul 08:39 WIB diawali dengan 5,2 magnitudo pada pukul 08:35 WIB. “Gempa M6,2 ini jenisnya gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang dipicu aktivitas sesar aktif (active fault),” jelas Daryono. (jpg/dtc)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/