25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Ladang Migas Baru Ditemukan di Binjai

Eksplorasi Pertamina Setelah 7 Tahun Vakum

JAKARTA-Pertamina EP telah berhasil menemukan kandungan hidrokarbon di wilayah Binjai, Sumut. Tepatnya di Desa Tanjung Jati, Kecamatan Binjai Barat.
Manajer Humas anak perusahaan Pertamina tersebut, Agus Amperianto, menjelaskan penemuan ini berdasar penerapan konsep eksplorasi baru, yakni konsep intra field exploration . “Hasil uji produksi pada sumur Benggala (BGL-1) di Binjai didapati kandungan migas terdiri dari 13,2 standar kaki kubik per hari (MMSCFD) gas dan kondensat sebesar 857,5 barel per hari (BCPD),” ujar Agus Amperianto dalam rilisnya yang diterima Sumut Pos, kemarin (25/12).

Agus menjelaskan, pengeboran sumur eksplorasi Benggala (BGL) – 1 memiliki kedalaman 3.150 MD (meter deep) pada obyektif reservoir Formasi Tampur, Parapat, dan Belumai.  Dengan penemuan minyak dan gas di Formasi Tampur, Parapat dan Belumai ini, kata Agus, diharapkan menjadi trigger untuk melakukan evaluasi yang lebih intesif dalam mencari potensi dan peluang eksplorasi hidrokarbon serupa di area Sumatra Utaran
“Pengeboran eksplorasi ini juga merupakan usaha untuk mengaktifkan kembali kegiatan eksplorasi di Blok NAD-Sumbagut setelah selama tujuh tahun tidak ada kegiatan eksplorasi. Struktur Benggala ini terletak di Desa Tanjung Jati, Kecamatan Binjai Barat atau sekitar tujuh kilometer dari Kota Binjai,” papar Agus.

Tindak lanjut dari penemuan ini, akan dilakukan evaluasi sub-surface pasca Pengeboran BGL-1 dan hasilnya akan digunakan sebagai dasar untuk rencana penentuan Put On Production, pemboran delineasi maupun survey seismik 3D.

Sudah 3 Bulan Dieksplorasi

Sementara itu,  Kepala Layanan Operasional PT Pertamina EP Region Sumatera, Daniel Munthe, mengatakan bahwa eksplorasi atau pengeboran awal telah dilakukan sejak 3 bulan yang lalu dan ini merupakan proyek ke dua tahun 2012. Dan saat ini, hasil dari pengeboran sudah masuk laboratorium untuk menganalisa berapa banyak kandungan dalam sumur tersebut.

“Sepertinya dari sumur Benggala ini ada hasil. Tapi lebih pasti datanya belum bisa, karena masih dalam studi di lab. Jadi, belum bisa ditentukan lah, berapa lama eksplotasi dan lainnya.” ujarnya.
Sesuai dengan prosedur, setelah hasil dari laboratorium keluar, maka eksploitasi akan dilakukan untuk mengambil sumber alam gas ini. Direncanakan, pada pertengahan tahun 2013, akan mulai pengerjaan. “Dan kalau memang besar gas yang ada. Ada kemungkinan lagi, kita akan membuka sumur-sumur lain disekitarnya.” tambahnya.

Nantinya, gas hasil eksplorasi di Benggala ini akan seutuhnya akan diberikan langsung ke Perusahaan Listrik Nasional (PLN) wilayah Sumut. Mengingat, kebutuhan gas PLN di Sumut terus berkurang dan terus meningkat. “Dari data, kebutuhan gas di sumut itu, 25 mmbps setiap hari. Sedangkan prediksi kita, 1 sumur ada kemungkinan 10 mmbps, kalau 2 sumur hanya 20 mmbps. Ini jelas kurang. Jadi, kita maksimalkanlah,” tambahnya.
Daniel menambahkan, bahwa proyek ekspolasi sumur Benggala ini memakan dana sekitar Rp13 hingga Rp16 M. Dan bila kandungannya banyak, dana tersebut dapat kembali dalam waktu 2 tahun saja. “Dana yang dikeluarkan itukan sebenarnya masih kecil bila untuk pengeboran. Karena ini pengeboran di darat, jadi dana yang dikeluarkan hanya belasan milliar. Tapi kalau dilaut, bisa mencapai ratusan milliar,” tambahnya.
Selain di sumur Benggala, dalam waktu dekat ini, PT Pertamina EP akan kembali melakukan eksplorasi di sumur Adinium di desa Palosipat Pangkalan Brandan. Dimana sebelumnya, Pertamina EP telah melakukan pengeboran di sumur Garcia Desa Kepala Sungai Sicanggang yang tidak mendapatkan hasil. “Tahun 2012 ini, kerangka kerja kita di 3 sumur. Sumur Garcia yang hasilnya nihil. Kemudian sumur Benggala, dan dalam waktu dekat sumur Adinium,” jelasnya.

Selain di Binjai, Pertamina EP juga menemukan kandungan migas di Prabumulih, Sumatera Selatan. “Uji produksi di sumur Hibiscus Selatan (HBS-1) mengalirkan minyak sebesar 111,9 BOPD dan gas 0,2 MMSCFD,” ujar Agus.
Keberhasilan pemboran sumur HBS-1 ini, lanjutnya, menambah optimisme penerapan konsep intra field exploration akan semakin terbuka lebar di Sumatera Selatan. Konsep ini akan didukung oleh data seismik di area tersebut.
Sepanjang tahun 2012, Pertamina EP telah mencapai hasil penemuan migas yang signifikan. Sampai dengan awal bulan Desember, Pertamina EP telah menunjukkan agresifitasnya dalam mencari cadangan dengan menyelesaikan Survey seismic terealisasi sepanjang 3645 km (260 persen) untuk seismik 2D dan sebesar 2285 km2 (114 persen) untuk seismik 3D.

Pemboran sumur eksplorasi yang berhasil diselesaikan adalah sebanyak 22 sumur (7 sumur wildcat, 14 sumur delineasi serta 1 sumur twin-well) dan 8 sumur dalam tahap operasi pemboran (ongoing). Selanjutnya, pada tahun 2013 Pertamina EP merencanakan pemboran 28 sumur eksplorasi, dan melakukan survey seismik 2D sepanjang 817 km dan 3D seluas 1.488 km2. (sam/ram)

Eksplorasi Pertamina Setelah 7 Tahun Vakum

JAKARTA-Pertamina EP telah berhasil menemukan kandungan hidrokarbon di wilayah Binjai, Sumut. Tepatnya di Desa Tanjung Jati, Kecamatan Binjai Barat.
Manajer Humas anak perusahaan Pertamina tersebut, Agus Amperianto, menjelaskan penemuan ini berdasar penerapan konsep eksplorasi baru, yakni konsep intra field exploration . “Hasil uji produksi pada sumur Benggala (BGL-1) di Binjai didapati kandungan migas terdiri dari 13,2 standar kaki kubik per hari (MMSCFD) gas dan kondensat sebesar 857,5 barel per hari (BCPD),” ujar Agus Amperianto dalam rilisnya yang diterima Sumut Pos, kemarin (25/12).

Agus menjelaskan, pengeboran sumur eksplorasi Benggala (BGL) – 1 memiliki kedalaman 3.150 MD (meter deep) pada obyektif reservoir Formasi Tampur, Parapat, dan Belumai.  Dengan penemuan minyak dan gas di Formasi Tampur, Parapat dan Belumai ini, kata Agus, diharapkan menjadi trigger untuk melakukan evaluasi yang lebih intesif dalam mencari potensi dan peluang eksplorasi hidrokarbon serupa di area Sumatra Utaran
“Pengeboran eksplorasi ini juga merupakan usaha untuk mengaktifkan kembali kegiatan eksplorasi di Blok NAD-Sumbagut setelah selama tujuh tahun tidak ada kegiatan eksplorasi. Struktur Benggala ini terletak di Desa Tanjung Jati, Kecamatan Binjai Barat atau sekitar tujuh kilometer dari Kota Binjai,” papar Agus.

Tindak lanjut dari penemuan ini, akan dilakukan evaluasi sub-surface pasca Pengeboran BGL-1 dan hasilnya akan digunakan sebagai dasar untuk rencana penentuan Put On Production, pemboran delineasi maupun survey seismik 3D.

Sudah 3 Bulan Dieksplorasi

Sementara itu,  Kepala Layanan Operasional PT Pertamina EP Region Sumatera, Daniel Munthe, mengatakan bahwa eksplorasi atau pengeboran awal telah dilakukan sejak 3 bulan yang lalu dan ini merupakan proyek ke dua tahun 2012. Dan saat ini, hasil dari pengeboran sudah masuk laboratorium untuk menganalisa berapa banyak kandungan dalam sumur tersebut.

“Sepertinya dari sumur Benggala ini ada hasil. Tapi lebih pasti datanya belum bisa, karena masih dalam studi di lab. Jadi, belum bisa ditentukan lah, berapa lama eksplotasi dan lainnya.” ujarnya.
Sesuai dengan prosedur, setelah hasil dari laboratorium keluar, maka eksploitasi akan dilakukan untuk mengambil sumber alam gas ini. Direncanakan, pada pertengahan tahun 2013, akan mulai pengerjaan. “Dan kalau memang besar gas yang ada. Ada kemungkinan lagi, kita akan membuka sumur-sumur lain disekitarnya.” tambahnya.

Nantinya, gas hasil eksplorasi di Benggala ini akan seutuhnya akan diberikan langsung ke Perusahaan Listrik Nasional (PLN) wilayah Sumut. Mengingat, kebutuhan gas PLN di Sumut terus berkurang dan terus meningkat. “Dari data, kebutuhan gas di sumut itu, 25 mmbps setiap hari. Sedangkan prediksi kita, 1 sumur ada kemungkinan 10 mmbps, kalau 2 sumur hanya 20 mmbps. Ini jelas kurang. Jadi, kita maksimalkanlah,” tambahnya.
Daniel menambahkan, bahwa proyek ekspolasi sumur Benggala ini memakan dana sekitar Rp13 hingga Rp16 M. Dan bila kandungannya banyak, dana tersebut dapat kembali dalam waktu 2 tahun saja. “Dana yang dikeluarkan itukan sebenarnya masih kecil bila untuk pengeboran. Karena ini pengeboran di darat, jadi dana yang dikeluarkan hanya belasan milliar. Tapi kalau dilaut, bisa mencapai ratusan milliar,” tambahnya.
Selain di sumur Benggala, dalam waktu dekat ini, PT Pertamina EP akan kembali melakukan eksplorasi di sumur Adinium di desa Palosipat Pangkalan Brandan. Dimana sebelumnya, Pertamina EP telah melakukan pengeboran di sumur Garcia Desa Kepala Sungai Sicanggang yang tidak mendapatkan hasil. “Tahun 2012 ini, kerangka kerja kita di 3 sumur. Sumur Garcia yang hasilnya nihil. Kemudian sumur Benggala, dan dalam waktu dekat sumur Adinium,” jelasnya.

Selain di Binjai, Pertamina EP juga menemukan kandungan migas di Prabumulih, Sumatera Selatan. “Uji produksi di sumur Hibiscus Selatan (HBS-1) mengalirkan minyak sebesar 111,9 BOPD dan gas 0,2 MMSCFD,” ujar Agus.
Keberhasilan pemboran sumur HBS-1 ini, lanjutnya, menambah optimisme penerapan konsep intra field exploration akan semakin terbuka lebar di Sumatera Selatan. Konsep ini akan didukung oleh data seismik di area tersebut.
Sepanjang tahun 2012, Pertamina EP telah mencapai hasil penemuan migas yang signifikan. Sampai dengan awal bulan Desember, Pertamina EP telah menunjukkan agresifitasnya dalam mencari cadangan dengan menyelesaikan Survey seismic terealisasi sepanjang 3645 km (260 persen) untuk seismik 2D dan sebesar 2285 km2 (114 persen) untuk seismik 3D.

Pemboran sumur eksplorasi yang berhasil diselesaikan adalah sebanyak 22 sumur (7 sumur wildcat, 14 sumur delineasi serta 1 sumur twin-well) dan 8 sumur dalam tahap operasi pemboran (ongoing). Selanjutnya, pada tahun 2013 Pertamina EP merencanakan pemboran 28 sumur eksplorasi, dan melakukan survey seismik 2D sepanjang 817 km dan 3D seluas 1.488 km2. (sam/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/