26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Tommy Soeharto Galang Petisi Untuk Selamatkan Golkar

Logo Golkar
Logo Golkar

SUMUTPOS.CO- Tommy Soeharto benar-benar ingin dualisme kepengurusan di Partai Golkar berakhir. Setelah bertemu sejumlah elit kedua kubu yang berseteru dan para pengurus DPD I, putra bungsu Presiden ke-II RI Soeharto itu kini menggalang dukungan penyelamatan beringin lewat petisi.

“Hampir 60% kader daerah yang mendukung Petisi, jangan salah alamat lagi ya, seharusnya ke MP baru ke cc Granadi. Mari kita perbaiki bersama,” ajak Tommy melalui akun Twitter-nya, @HutomoMP_9, Minggu (26/4).

Tommy tidak menjelaskan maksud dari MP. Bisa jadi kode MP yang dimaksud Tommy merujuk istilah Mahkamah Partai. Adapun Granadi merujuk Gedung Granadi yang terletak di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan Jakarta. Di lantai 9 gedung itulah Tommy berkantor.

Tommy yakin kader beringin di daerah memiliki keinginan yang sama dengan dirinya, ingin polemik yang terjadi di tubuh Partai Golkar selesai secepatnya. Apalagi, mereka butuh ada kepastian sebelum Pilkada serentak digelar Desember 2015.

Menurut Tommy yang juga memposting kicauan yang sama di akun facebooknya yang bernama Hutomo Mandala Putra, kader daerah juga berhak menentukan sikap demi kepemimpinan daerahnya.

“Kalau kader daerah gagal ikut Pilkada yang rugi mereka sendiri, sementara yang di pusat meraup keuntungan. Harga dari penggagalan eksistensi,” kicaunya.

“Mari kita jadikan kepastian eksistensi Pilkada bagi kader Golkar menjadi nyata. Sekarang atau tidak sama sekali,” ajak Tommy agar kader Golkar ikut menyampaikan petisi.

Keresahan juga dirasakan Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahrul Yasin Limpo. Dia malah mengutuk para elit yang bertikai apabila Golkar tidak diikutkan dalam Pilkada.

“Saya akan kutuk bila nanti Golkar tidak ikut Pilkada hanya karena konflik,” tegas SYL sapaan akrabnya seperti dikutip rmol (grup Sumut Pos), Minggu (26/4).

Pernyataan tersebut disampaikan SYL saat Apel Akbar Partai Golkar di Makassar, Sabtu (25/4). “Selesaikan saja konflikmu, jangan bawa ke daerah. Selesaikan secara bermartabat. Sulsel mengumandangkan tidak akan terlibat dan patuh pada yang sah,” katanya kembali menegaskan di hadapan ribuan kader yang memadati lapangan Karebosi.

SYL menyatakan bangsa ini harus lebih maju dan mampu menyelesaikan persoalan. Golkar didirikan untuk menyelamatkan Indonesia dari komunis dan sosialis, mandiri, dan berdaulat.

“Selesaikan konflikmu di Jakarta, percaturanmu, game politik internalmu. Kami tidak akan ikut dalam permasalahan. Mana kehebatanmu, rakyat butuh Golkar, siapa nanti mengaspirasi kepentingan rakyat,” paparnya. (why/rus/jpnn/rbb)

Logo Golkar
Logo Golkar

SUMUTPOS.CO- Tommy Soeharto benar-benar ingin dualisme kepengurusan di Partai Golkar berakhir. Setelah bertemu sejumlah elit kedua kubu yang berseteru dan para pengurus DPD I, putra bungsu Presiden ke-II RI Soeharto itu kini menggalang dukungan penyelamatan beringin lewat petisi.

“Hampir 60% kader daerah yang mendukung Petisi, jangan salah alamat lagi ya, seharusnya ke MP baru ke cc Granadi. Mari kita perbaiki bersama,” ajak Tommy melalui akun Twitter-nya, @HutomoMP_9, Minggu (26/4).

Tommy tidak menjelaskan maksud dari MP. Bisa jadi kode MP yang dimaksud Tommy merujuk istilah Mahkamah Partai. Adapun Granadi merujuk Gedung Granadi yang terletak di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan Jakarta. Di lantai 9 gedung itulah Tommy berkantor.

Tommy yakin kader beringin di daerah memiliki keinginan yang sama dengan dirinya, ingin polemik yang terjadi di tubuh Partai Golkar selesai secepatnya. Apalagi, mereka butuh ada kepastian sebelum Pilkada serentak digelar Desember 2015.

Menurut Tommy yang juga memposting kicauan yang sama di akun facebooknya yang bernama Hutomo Mandala Putra, kader daerah juga berhak menentukan sikap demi kepemimpinan daerahnya.

“Kalau kader daerah gagal ikut Pilkada yang rugi mereka sendiri, sementara yang di pusat meraup keuntungan. Harga dari penggagalan eksistensi,” kicaunya.

“Mari kita jadikan kepastian eksistensi Pilkada bagi kader Golkar menjadi nyata. Sekarang atau tidak sama sekali,” ajak Tommy agar kader Golkar ikut menyampaikan petisi.

Keresahan juga dirasakan Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahrul Yasin Limpo. Dia malah mengutuk para elit yang bertikai apabila Golkar tidak diikutkan dalam Pilkada.

“Saya akan kutuk bila nanti Golkar tidak ikut Pilkada hanya karena konflik,” tegas SYL sapaan akrabnya seperti dikutip rmol (grup Sumut Pos), Minggu (26/4).

Pernyataan tersebut disampaikan SYL saat Apel Akbar Partai Golkar di Makassar, Sabtu (25/4). “Selesaikan saja konflikmu, jangan bawa ke daerah. Selesaikan secara bermartabat. Sulsel mengumandangkan tidak akan terlibat dan patuh pada yang sah,” katanya kembali menegaskan di hadapan ribuan kader yang memadati lapangan Karebosi.

SYL menyatakan bangsa ini harus lebih maju dan mampu menyelesaikan persoalan. Golkar didirikan untuk menyelamatkan Indonesia dari komunis dan sosialis, mandiri, dan berdaulat.

“Selesaikan konflikmu di Jakarta, percaturanmu, game politik internalmu. Kami tidak akan ikut dalam permasalahan. Mana kehebatanmu, rakyat butuh Golkar, siapa nanti mengaspirasi kepentingan rakyat,” paparnya. (why/rus/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/