Untuk jenjang SMA, MA, SMK, dan MAK, ditargetkan 100 persen menjalankan UNBK. Sedangkan di tingkat SMP dan MTs, ditargetkan 70 persen.
’’Tentu UNBK tidak selalu di sekolah masing-masing. Tetap ada yang bergabung ke sekolah lainnya,’’ jelasnya. Bahkan numpang UNBK juga bisa dilakukan pada lintas kelompok atau jenjang. Misalnya siswa SMK numpang fasilitas UNBK di SMA atau sebaliknya. Untuk itu BSNP membuat jadwal unas SMK dan SMA tidak bebarengan supaya bisa resource sharing.
Bambang menjelaskan jumlah sekolah peserta Unas 2018 masih terus didata. Catatan sementara jumlah sekolah peserta Unas 2018 untuk kelompok SMA ada 12.959, SMK ada 12.585, dan MA tercatat 7.806 sekolah.
Dia berharap pendataan atau pendaftaran siswa dan sekolah peserta Unas 2018 sudah beres Desember 2017. Sehingga bisa langsung digunakan pemetaan jumlah sekolah pelaksana UNBK maupun yang berbasis kertas.
Rencana ketentuan baru dalam unas tahun depan adalah pelaksanaan unas perbaikan. Setelah unas utama digelar, lanjut Bambang, akan dilaksanakan unas susulan.
Program unas susulan ini untuk peserta ujian yang berhalangan, misalnya karena sakit saat unas utama. Selain itu, BSNP juga menyiapan unas perbaikan, rencananya digelar Juli 2018.
Pelaksanaan unas perbaikan di antaranya untuk peserta ujian yang tidak bisa ikut unas utama dan susulan. ’’Mungkin saat unas susulan, dia masih dalam perawatan,’’ jelasnya.
Selain itu, unas perbaikan juga diselenggarakan untuk siswa yang tidak mampu mengejar standar nilai minimal.