26.2 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Ada Sopir Taksi Lihat Ikuten Sinulingga Mau Lompat

 

 

Misteri kematian Direktur Wika.
Misteri kematian Direktur Wika.

SUMUTPOS.CO – Setelah seminggu dirawat di RS UKI sejak Selasa (19/11) lalu, Direktur Operasi PT Wijaya Karya (Wika), Ikuten Sinulingga (55), yang dikabarkan jatuh dari jembatan layang Cawang, Jakarta Timur, meninggal sekitar pukul 00.00 WIB, Selasa (26/11) dinihari.

Ikuten meninggal saat menjalani perawatan di RS UKI. Mantan GM PLN itu sempat demam sebelum meninggal dunia. Kondisi Ikuten memburuk pada pukul 00.00 WIB sebelum akhirnya meninggal pada 00.30 WIB.

“Kondisi terakhir sebenarnya membaik dan perkembangannya bagus. Namun kemarin malam almarhum mengalami peningkatan suhu tubuh hingga 39 derajat Celcius,” kata juru bicara keluarga Ikuten, Minola Sebayang, di rumah duka yang terletak di Kompleks Perumahan Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (26/11).

Mengenai penyebab meninggalnya Ikuten, Minola yang berprofesi sebagai pengacara ini mengaku belum mengetahui secara pasti. “Sebenarnya tim medis yang bisa menjelaskan. Kami dari keluarga juga belum dapat medical record-nya,” katanya.

Minola mengatakan, selama perawatan Ikuten sadar. Namun tim dokter sengaja membuat Ikuten beristirahat agar mudah untuk penanganan. Selama dirawat Ikuten bisa berkomunikasi dengan anggukan kepala dan gerakan tangan. “Namun Tuhan berkata lain,” katanya.

Jenazah Ikuten Sinulingga (55) disemayamkan di rumah duka di Kompleks Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Sandiego Hills, Karawang, lusa. Pelayat terus berdatangan ke rumah duka Ikuten. Kebanyakan adalah karyawan PT WIKA. Beberapa karangan bunga juga terlihat di depan rumah berwarna putih tersebut.

“Rencananya hari Kamis jenazah dimakamkan, karena ada beberapa keluarga yang harus ditunggu,” ujar Minola Sebayang.

Minola mengatakan, upacara pelepasan jenazah akan dilangsungkan di gedung Pertamina, Cempaka Putih. “Berangkat dari sana, almarhum akan disemayamkan di Sandiego Hills,” imbuhnya.

Kematian Direktur Operasional WIKA, Ikuten Sinulingga (55), membuat istri dan anak-anaknya terpukul. Namun, keluarga sudah ikhlas atas musibah yang menimpa Ikuten.

“Kami pihak keluarga sudah ikhlas atas musibah dialami, mungkin ini yang terbaik sudah diatur di Atas,” ujar Minola Sebayang.

Minola mengatakan keluarga hanya bisa pasrah. “Tidak ada firasat apapun dari keluarga,” ujarnya. Menurut dia, mantan GM PLN tersebut meninggalkan istri dan tiga anak. “Mereka masih pada syok dan belum bisa komunikasi untuk menjelaskan apapun,” kata Minola.

 

 

 

 

———————-

Penyebab kematiannya Ikuten masih jadi misteri. Hingga tewas penyebab jatuhnya Ikuten masih misterius, namun keluarga lebih mengarah kepada dugaan bahwa Ikuten menjadi korban kriminalitas di jembatan yang merangkap sebagai shelter busway Cawang-Sutoyo itu. Ikuten ditemukan terjatuh dari jembatan Cawang yang berpagar cukup tinggi pada Selasa (19/11) sekitar pukul 06.45 WIB. Dia ditemukan tertelungkup di bawah jembatan dengan memakai seragam WIKA.

Warga kemudian membawanya ke RS UKI. Polisi menjelaskan, Ikuten mengantor dengan naik mobil diantar sopirnya. Lalu dia berhenti tak jauh dari kantornya untuk berjalan kaki. Tak ada yang bisa memastikan kenapa Ikuten bisa terjatuh hingga akhirnya meninggal dunia. Namun ada beberapa spekulasi yang berkembang.

Pertama, Ikuten kemungkinan terpeleset. Hal ini disampaikan oleh pihak WIKA. Namun, dugaan ini kemudian dimentahkan polisi. Sebab jembatan penyeberangan itu memiliki besi pengaman cukup tinggi di sekujur konstruksinya.

Kemungkinan lainnya adalah, lompat bunuh diri. Dugaan ini dimunculkan oleh polisi dan beberapa saksi yang ada di lokasi. Namun pihak keluarga dan WIKA membantahnya.

Seorang warga bernama Aldi sempat menduga Ikuten lompat karena jatuh dalam posisi tertelungkup. Namun pihak keluarga menegaskan, tak ada alasan bagi Ikuten untuk bunuh diri karena tak memiliki masalah keluarga, hukum atau pun karir.

Kemungkinan terakhir adalah aksi kriminal. Keluarga Ikuten Sinulingga berkeyakinan Ikuten jatuh dari jembatan penyeberangan orang (JPO) busway Cawang-Sutoyo karena tindak kriminal. Hal itu dilihat dari kondisi cedera yang dialami Ikuten. Namun, polisi lagi-lagi mementahkan dugaan ini.

Pihak kepolisian belum menyimpulkan penyebab meninggalnya Ikuten Sinulingga. Polisi saat ini masih terus mengumpulkan saksi-saksi yang melihat korban di lokasi kejadian, di jembatan halte busway Cawang Soetoyo, Jl DI Panjaitan, Jakarta Timur.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pihaknya saat ini tengah mencari saksi mata seorang sopir taksi.

“Berdasarkan keterangan saksi pejalan kaki di lokasi, dia mendengar sopir taksi ini sempat mengingatkan seseorang,” kata Rikwanto kepada wartawan.

Saksi tersebut mengatakan, ia sempat mendengar sopir taksi itu berteriak sambil melongok ke atas jembatan. Namun, saksi ini tidak begitu memperhatikan apa yang menjadi perhatian sopir taksi tersebut.

“Saksi ini mendengar sopir berkata ‘eh jangan gitu, jatuh lu’. Sopir taksi ini sedang diupayakan sedang dicari,” kata dia.

Rikwanto melanjutkan, pihaknya belum menyimpulkan penyebab kematian korban. Sejumlah kemungkinan, masih dalam pendalaman penyidikan dan pengumpulan bukti-bukti. “Belum ada kesimpulan. Kita masih kumpulkan bukti ke arah apakah itu jatuh, korban kriminalitas atau bunuh diri,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk motif terjatuh karena terpeleset, Rikwanto bahwa motif itu kecil kemungkinannya. Pasalnya, pagar pembatas serta celah-celah pada pagar jembatan tersebut didesain sedemikian rupa ukuran tingginya.

“Dari pengamatan survei ke jembatan tersebut, kecil kemungkinan jatuh karena terpeleset karena celah-celah jembatan dirancang safety-nya,” imbuhnya. (net/bbs)

 

 

Misteri kematian Direktur Wika.
Misteri kematian Direktur Wika.

SUMUTPOS.CO – Setelah seminggu dirawat di RS UKI sejak Selasa (19/11) lalu, Direktur Operasi PT Wijaya Karya (Wika), Ikuten Sinulingga (55), yang dikabarkan jatuh dari jembatan layang Cawang, Jakarta Timur, meninggal sekitar pukul 00.00 WIB, Selasa (26/11) dinihari.

Ikuten meninggal saat menjalani perawatan di RS UKI. Mantan GM PLN itu sempat demam sebelum meninggal dunia. Kondisi Ikuten memburuk pada pukul 00.00 WIB sebelum akhirnya meninggal pada 00.30 WIB.

“Kondisi terakhir sebenarnya membaik dan perkembangannya bagus. Namun kemarin malam almarhum mengalami peningkatan suhu tubuh hingga 39 derajat Celcius,” kata juru bicara keluarga Ikuten, Minola Sebayang, di rumah duka yang terletak di Kompleks Perumahan Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (26/11).

Mengenai penyebab meninggalnya Ikuten, Minola yang berprofesi sebagai pengacara ini mengaku belum mengetahui secara pasti. “Sebenarnya tim medis yang bisa menjelaskan. Kami dari keluarga juga belum dapat medical record-nya,” katanya.

Minola mengatakan, selama perawatan Ikuten sadar. Namun tim dokter sengaja membuat Ikuten beristirahat agar mudah untuk penanganan. Selama dirawat Ikuten bisa berkomunikasi dengan anggukan kepala dan gerakan tangan. “Namun Tuhan berkata lain,” katanya.

Jenazah Ikuten Sinulingga (55) disemayamkan di rumah duka di Kompleks Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Sandiego Hills, Karawang, lusa. Pelayat terus berdatangan ke rumah duka Ikuten. Kebanyakan adalah karyawan PT WIKA. Beberapa karangan bunga juga terlihat di depan rumah berwarna putih tersebut.

“Rencananya hari Kamis jenazah dimakamkan, karena ada beberapa keluarga yang harus ditunggu,” ujar Minola Sebayang.

Minola mengatakan, upacara pelepasan jenazah akan dilangsungkan di gedung Pertamina, Cempaka Putih. “Berangkat dari sana, almarhum akan disemayamkan di Sandiego Hills,” imbuhnya.

Kematian Direktur Operasional WIKA, Ikuten Sinulingga (55), membuat istri dan anak-anaknya terpukul. Namun, keluarga sudah ikhlas atas musibah yang menimpa Ikuten.

“Kami pihak keluarga sudah ikhlas atas musibah dialami, mungkin ini yang terbaik sudah diatur di Atas,” ujar Minola Sebayang.

Minola mengatakan keluarga hanya bisa pasrah. “Tidak ada firasat apapun dari keluarga,” ujarnya. Menurut dia, mantan GM PLN tersebut meninggalkan istri dan tiga anak. “Mereka masih pada syok dan belum bisa komunikasi untuk menjelaskan apapun,” kata Minola.

 

 

 

 

———————-

Penyebab kematiannya Ikuten masih jadi misteri. Hingga tewas penyebab jatuhnya Ikuten masih misterius, namun keluarga lebih mengarah kepada dugaan bahwa Ikuten menjadi korban kriminalitas di jembatan yang merangkap sebagai shelter busway Cawang-Sutoyo itu. Ikuten ditemukan terjatuh dari jembatan Cawang yang berpagar cukup tinggi pada Selasa (19/11) sekitar pukul 06.45 WIB. Dia ditemukan tertelungkup di bawah jembatan dengan memakai seragam WIKA.

Warga kemudian membawanya ke RS UKI. Polisi menjelaskan, Ikuten mengantor dengan naik mobil diantar sopirnya. Lalu dia berhenti tak jauh dari kantornya untuk berjalan kaki. Tak ada yang bisa memastikan kenapa Ikuten bisa terjatuh hingga akhirnya meninggal dunia. Namun ada beberapa spekulasi yang berkembang.

Pertama, Ikuten kemungkinan terpeleset. Hal ini disampaikan oleh pihak WIKA. Namun, dugaan ini kemudian dimentahkan polisi. Sebab jembatan penyeberangan itu memiliki besi pengaman cukup tinggi di sekujur konstruksinya.

Kemungkinan lainnya adalah, lompat bunuh diri. Dugaan ini dimunculkan oleh polisi dan beberapa saksi yang ada di lokasi. Namun pihak keluarga dan WIKA membantahnya.

Seorang warga bernama Aldi sempat menduga Ikuten lompat karena jatuh dalam posisi tertelungkup. Namun pihak keluarga menegaskan, tak ada alasan bagi Ikuten untuk bunuh diri karena tak memiliki masalah keluarga, hukum atau pun karir.

Kemungkinan terakhir adalah aksi kriminal. Keluarga Ikuten Sinulingga berkeyakinan Ikuten jatuh dari jembatan penyeberangan orang (JPO) busway Cawang-Sutoyo karena tindak kriminal. Hal itu dilihat dari kondisi cedera yang dialami Ikuten. Namun, polisi lagi-lagi mementahkan dugaan ini.

Pihak kepolisian belum menyimpulkan penyebab meninggalnya Ikuten Sinulingga. Polisi saat ini masih terus mengumpulkan saksi-saksi yang melihat korban di lokasi kejadian, di jembatan halte busway Cawang Soetoyo, Jl DI Panjaitan, Jakarta Timur.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pihaknya saat ini tengah mencari saksi mata seorang sopir taksi.

“Berdasarkan keterangan saksi pejalan kaki di lokasi, dia mendengar sopir taksi ini sempat mengingatkan seseorang,” kata Rikwanto kepada wartawan.

Saksi tersebut mengatakan, ia sempat mendengar sopir taksi itu berteriak sambil melongok ke atas jembatan. Namun, saksi ini tidak begitu memperhatikan apa yang menjadi perhatian sopir taksi tersebut.

“Saksi ini mendengar sopir berkata ‘eh jangan gitu, jatuh lu’. Sopir taksi ini sedang diupayakan sedang dicari,” kata dia.

Rikwanto melanjutkan, pihaknya belum menyimpulkan penyebab kematian korban. Sejumlah kemungkinan, masih dalam pendalaman penyidikan dan pengumpulan bukti-bukti. “Belum ada kesimpulan. Kita masih kumpulkan bukti ke arah apakah itu jatuh, korban kriminalitas atau bunuh diri,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk motif terjatuh karena terpeleset, Rikwanto bahwa motif itu kecil kemungkinannya. Pasalnya, pagar pembatas serta celah-celah pada pagar jembatan tersebut didesain sedemikian rupa ukuran tingginya.

“Dari pengamatan survei ke jembatan tersebut, kecil kemungkinan jatuh karena terpeleset karena celah-celah jembatan dirancang safety-nya,” imbuhnya. (net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/