29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Peringati Tsunami, Warga Aceh Larut dalam Doa

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi mengatakan, pemilihan Kecamatan Leupung sebagai lokasi utama penyelenggaraan peringatan tsunami didasarkan pada kejadian masa lalu. “Kecamatan ini juga mengalami dampak serius, akibat gempa dan gelombang tsunami yang menghancurkan harta benda dan korban ribuan nyawa masyarakat setempat,” ungkap Reza.

Sebelum kegiatan, unsur tamu undangan juga menyempatkan diri untuk berziarah ke makam korban tsunami di lokasi setempat. Peringatan tsunami ini turut dihadiri Anggota DPR Aceh, MPU, kepala SKPA, Bupati Aceh Besar dan tamu undangan lainnya.

Serupa dengan sejumlah kabupaten/kota di Aceh, warga Sabang juga larut dalam zikir dan doa bersama memperingati 13 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh. Kegiatan tersebut digelar serentak hampir di seluruh masjid dan meunasah, tak terkecuali di kawasan wisata bahari Gampong Iboih.

Khusus di kawasan wisata Gampong Iboih, kegiatan para wisatawan dihentikan selama lima jam dari pagi hingga menjelang siang. “Kita hentikan semua aktivitas para wisatawan untuk berwisata selama lima jam dari pagi pukul 07.00 WIB, sampai dengan pukul 12.00 WIB. Semua toko dan warung juga tutup, dalam tenggang waktu lima jam itu kita melakukan zikir dan doa bersama di Masjid,” kata Ketua Pariwisata Gampong Iboih Zulfikri.

Ia menyebutkan, kegiatan ini menjadi rutinitas tahunan memperingati musibah gempa bumi dan tsunami. Bahkan sudah menjadi aturan gampong setempat, yang diperkuat dengan qanun peraturan desa.

Semua aktivitas dihentikan, baik itu aktivitas wisata laut maupun aktivitas wisata di darat. “Artinya, aktivitas jual beli, aktivitas bahari semua dihentikan selama lima jam, setelah zikir dan doa bersama baru kita mulai kembali manjalankan aktivitas seperti semula,” terangnya.

Pengumuman penghentian aktivitas wisata bahari dan aktivitas jual- beli selama lima jam, jauh sebelumnya sudah dihimbau dan diumumkan melalui penyebaran selebaran ke sejumlah dinas, kantor desa, serta sejumlah media termasuk media sosial. “Alhamdulillah semua berjalan dengan baik, dan semua ini tidak terlepas dari kerjasama dan dukungan semua pihak baik pemerintah, dinas terkait, aparat TNI/Polri juga seluruh masyarakat dan para perangkat gampong,” sebutnya.

Berikutnya peran Panglima Laot, dalam mengenang 13 tahun musibah gempa bumi dan tsunami ini. “Aktivitas melaut juga dihentikan, dan berlaku sejak 25 Desember pukul 18.00 WIB, dan aktivitas akan kembali 26 Desember pada pukul 18.00 WIB,” sebutnya. (han/ibi/mai/adz)

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi mengatakan, pemilihan Kecamatan Leupung sebagai lokasi utama penyelenggaraan peringatan tsunami didasarkan pada kejadian masa lalu. “Kecamatan ini juga mengalami dampak serius, akibat gempa dan gelombang tsunami yang menghancurkan harta benda dan korban ribuan nyawa masyarakat setempat,” ungkap Reza.

Sebelum kegiatan, unsur tamu undangan juga menyempatkan diri untuk berziarah ke makam korban tsunami di lokasi setempat. Peringatan tsunami ini turut dihadiri Anggota DPR Aceh, MPU, kepala SKPA, Bupati Aceh Besar dan tamu undangan lainnya.

Serupa dengan sejumlah kabupaten/kota di Aceh, warga Sabang juga larut dalam zikir dan doa bersama memperingati 13 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh. Kegiatan tersebut digelar serentak hampir di seluruh masjid dan meunasah, tak terkecuali di kawasan wisata bahari Gampong Iboih.

Khusus di kawasan wisata Gampong Iboih, kegiatan para wisatawan dihentikan selama lima jam dari pagi hingga menjelang siang. “Kita hentikan semua aktivitas para wisatawan untuk berwisata selama lima jam dari pagi pukul 07.00 WIB, sampai dengan pukul 12.00 WIB. Semua toko dan warung juga tutup, dalam tenggang waktu lima jam itu kita melakukan zikir dan doa bersama di Masjid,” kata Ketua Pariwisata Gampong Iboih Zulfikri.

Ia menyebutkan, kegiatan ini menjadi rutinitas tahunan memperingati musibah gempa bumi dan tsunami. Bahkan sudah menjadi aturan gampong setempat, yang diperkuat dengan qanun peraturan desa.

Semua aktivitas dihentikan, baik itu aktivitas wisata laut maupun aktivitas wisata di darat. “Artinya, aktivitas jual beli, aktivitas bahari semua dihentikan selama lima jam, setelah zikir dan doa bersama baru kita mulai kembali manjalankan aktivitas seperti semula,” terangnya.

Pengumuman penghentian aktivitas wisata bahari dan aktivitas jual- beli selama lima jam, jauh sebelumnya sudah dihimbau dan diumumkan melalui penyebaran selebaran ke sejumlah dinas, kantor desa, serta sejumlah media termasuk media sosial. “Alhamdulillah semua berjalan dengan baik, dan semua ini tidak terlepas dari kerjasama dan dukungan semua pihak baik pemerintah, dinas terkait, aparat TNI/Polri juga seluruh masyarakat dan para perangkat gampong,” sebutnya.

Berikutnya peran Panglima Laot, dalam mengenang 13 tahun musibah gempa bumi dan tsunami ini. “Aktivitas melaut juga dihentikan, dan berlaku sejak 25 Desember pukul 18.00 WIB, dan aktivitas akan kembali 26 Desember pada pukul 18.00 WIB,” sebutnya. (han/ibi/mai/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/