JAKARTA- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengaku telah mengantisipasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang direncanakan berlaku 1 April mendatang. Menurutnya, langkah yang dilakukan untuk menghindari terjadinya putus sekolah dengan melakukan subsidi kepada 14 juta anak didik yang kurang mampu.
Mantan menteri komunikasi dan informasi ini mengungkapkan, langkah ini dilakukan untuk melindungi siswa dari dampak kenaikan harga BBM. “Pendidikan itu investasi strategis, sehingga dalam keadaan apapun tidak boleh dilepas,” ungkap Nuh di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (27/3).
Disebutkan Nuh, subsidi pendidikan ini sudah lama dipersiapkan agar pendidikan tetap berjalan normal. Kata dia, salah satu hak yang akan dipenuhi pemerintah kepada anak didik adalah pembiayaan personal. (cha/jpnn)