30 C
Medan
Saturday, December 7, 2024
spot_img

Jembatan Runtuh Akibat Kelalaian

Saat Diperbaiki Kendaraan Dibiarkan Melintas

KUTAI KARTANEGARA- Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mengungkapkan bahwa bencana runtuhnya Jembatan Kartanegara terjadi saat sedang mengalami perbaikan. Perbaikan yang dilakukan Sabtu (26/11) itu merupakan kegiatan pemeliharaan yang dianggarkan hingga Rp2 miliar dan sudah mendapatkan persetujuan Bupati Kukar, Rita Widyasari.

Bupati Kukar Rita Widyasari melalui Kabag Humas Pemkab Kutai Kartanegara, Sri Wahyuni, mengatakan pada hari pertama pemeliharaan itu petugas mulai melakukan penyetingan terhadap tali penahan jembatan. Namun, saat proses dilakukan petugas tak menghentikan arus lalulintas yang memasuki jam-jam sibuk. Petugas, katanya, hanya menutup sebagian badan jalan dan menjadikan jalur dua arah itu menjadi satu arah dengan sistem buka tutup.

“Nah, petaka terjadi ketika jembatan tak sanggup menahan beban maksimal. Ditambah lagi kekuatan jembatan berkurang lantaran tali penyangganya sedang mengalami perbaikan,” ujarnya dalam keterangan pers di Pemkab Kukar, Minggu (27/11).

Sri melanjutkan, badan jalan turun dan tiang penyangga kendor, sehingga mengurangi kekuatan jembatan. Dia menuturkan, sebelum terjadinya bencana memang sudah ada pergeseran dengan badan jalan. Sebab itu, dilakukan pemeliharaan jembatan untuk mengembalikan setingan jembatan seperti semula.

Sementara itu, Rita mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pemeriksaan mengenai kondisi jembatan sebelum terjadinya runtuhan tersebut. Bahkan, dia menambahkan, pemeriksaan itu juga dilakukan oleh tim investigasi yang diturunkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Polisi juga menduga kuat akibat kelalaian pengerjaan perbaikan jembatan. Perbaikan dilakukan sesaat sebelum jembatan tersebut ambruk ke Sungai Mahakam.

“Ini faktor kelalaian. Apakah nanti kelalaian ini akan berkembang atau tidak, ya nanti kita lihat,” kata Kapolda Kaltim, Irjen Pol Bambang Widaryatmo, kepada wartawan di lokasi ambruknya jembataan, Minggu (27/11).

Terkait insiden tersebut, kata Bambang, Mabes Polri memberikan atensi khusus. Badan Reserse Kriminal Polri yang dipimpin langsung Kabareskrim Komjen Pol Sutarman juga turun ke lokasi untuk turut serta melakukan penyidikan.
“(Bareskrim) back-up kita melakukan penyidikan. Kita dalami terus. Kita tidak akan gegabah dan kita akan menjunjung tinggi profesionalitas,” tegas Bambang.

Akibat dugaan kelalaian itu, penyidik mengancam akan menjerat mereka yang telah berbuat lalai sehingga mengakibatkan orang lain meninggal dunia. “Pasal 359 dan pasal 363 KUHP. Karena juga kan ada korban yang luka-luka,” ujar Bambang.

Menteri PU Djoko Kirmanto yang juga tiba di lokasi menyebut ambruknya jembatan tersebut terbilang langka mengingat jembatan tersebut masih berusia 10 tahun. Sementara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan ada dua kapal feri yang siaga untuk mengangkut warga dan anak sekolah di Kutai Kartanegara. Sarana ini disiapkan agar kegiatan warga bisa terus berjalan.

“Begitu pula penyeberangan yang diperlukan sehari-hari oleh anak sekolah dan warga. Dari pihak Kemenhub dan gubernur setempat sudah diusahakan kapal feri untuk mengatasi itu, untuk penyeberangan dan lain-lain,” kata Menhub EE Mangindaan.

Politisi Demokrat ini menerangkan, ada dua kapal feri yang bisa mengangkut ratusan penumpang untuk meng hubungkan Kota Tenggarong dan Samarinda. Beberapa pengalihan jalur lintasan kapal feri juga sudah disiapkan. “Dialihkan ke situ sesuai kebutuhan,” imbuhnya.

Menurut Mangindaan, tim dari Kementerian PU sudah bekerja untuk menyelidiki penyebab rubuhnya jembatan. Yang jelas, jalur batubara di dua kota itu sudah terputus.

“Yang pasti sekarang jalurnya putus, baik kapal pengangkut batubara, tidak bisa melewati jembatan itu,” tambahnya. (net/bbs)

Saat Diperbaiki Kendaraan Dibiarkan Melintas

KUTAI KARTANEGARA- Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mengungkapkan bahwa bencana runtuhnya Jembatan Kartanegara terjadi saat sedang mengalami perbaikan. Perbaikan yang dilakukan Sabtu (26/11) itu merupakan kegiatan pemeliharaan yang dianggarkan hingga Rp2 miliar dan sudah mendapatkan persetujuan Bupati Kukar, Rita Widyasari.

Bupati Kukar Rita Widyasari melalui Kabag Humas Pemkab Kutai Kartanegara, Sri Wahyuni, mengatakan pada hari pertama pemeliharaan itu petugas mulai melakukan penyetingan terhadap tali penahan jembatan. Namun, saat proses dilakukan petugas tak menghentikan arus lalulintas yang memasuki jam-jam sibuk. Petugas, katanya, hanya menutup sebagian badan jalan dan menjadikan jalur dua arah itu menjadi satu arah dengan sistem buka tutup.

“Nah, petaka terjadi ketika jembatan tak sanggup menahan beban maksimal. Ditambah lagi kekuatan jembatan berkurang lantaran tali penyangganya sedang mengalami perbaikan,” ujarnya dalam keterangan pers di Pemkab Kukar, Minggu (27/11).

Sri melanjutkan, badan jalan turun dan tiang penyangga kendor, sehingga mengurangi kekuatan jembatan. Dia menuturkan, sebelum terjadinya bencana memang sudah ada pergeseran dengan badan jalan. Sebab itu, dilakukan pemeliharaan jembatan untuk mengembalikan setingan jembatan seperti semula.

Sementara itu, Rita mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pemeriksaan mengenai kondisi jembatan sebelum terjadinya runtuhan tersebut. Bahkan, dia menambahkan, pemeriksaan itu juga dilakukan oleh tim investigasi yang diturunkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Polisi juga menduga kuat akibat kelalaian pengerjaan perbaikan jembatan. Perbaikan dilakukan sesaat sebelum jembatan tersebut ambruk ke Sungai Mahakam.

“Ini faktor kelalaian. Apakah nanti kelalaian ini akan berkembang atau tidak, ya nanti kita lihat,” kata Kapolda Kaltim, Irjen Pol Bambang Widaryatmo, kepada wartawan di lokasi ambruknya jembataan, Minggu (27/11).

Terkait insiden tersebut, kata Bambang, Mabes Polri memberikan atensi khusus. Badan Reserse Kriminal Polri yang dipimpin langsung Kabareskrim Komjen Pol Sutarman juga turun ke lokasi untuk turut serta melakukan penyidikan.
“(Bareskrim) back-up kita melakukan penyidikan. Kita dalami terus. Kita tidak akan gegabah dan kita akan menjunjung tinggi profesionalitas,” tegas Bambang.

Akibat dugaan kelalaian itu, penyidik mengancam akan menjerat mereka yang telah berbuat lalai sehingga mengakibatkan orang lain meninggal dunia. “Pasal 359 dan pasal 363 KUHP. Karena juga kan ada korban yang luka-luka,” ujar Bambang.

Menteri PU Djoko Kirmanto yang juga tiba di lokasi menyebut ambruknya jembatan tersebut terbilang langka mengingat jembatan tersebut masih berusia 10 tahun. Sementara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan ada dua kapal feri yang siaga untuk mengangkut warga dan anak sekolah di Kutai Kartanegara. Sarana ini disiapkan agar kegiatan warga bisa terus berjalan.

“Begitu pula penyeberangan yang diperlukan sehari-hari oleh anak sekolah dan warga. Dari pihak Kemenhub dan gubernur setempat sudah diusahakan kapal feri untuk mengatasi itu, untuk penyeberangan dan lain-lain,” kata Menhub EE Mangindaan.

Politisi Demokrat ini menerangkan, ada dua kapal feri yang bisa mengangkut ratusan penumpang untuk meng hubungkan Kota Tenggarong dan Samarinda. Beberapa pengalihan jalur lintasan kapal feri juga sudah disiapkan. “Dialihkan ke situ sesuai kebutuhan,” imbuhnya.

Menurut Mangindaan, tim dari Kementerian PU sudah bekerja untuk menyelidiki penyebab rubuhnya jembatan. Yang jelas, jalur batubara di dua kota itu sudah terputus.

“Yang pasti sekarang jalurnya putus, baik kapal pengangkut batubara, tidak bisa melewati jembatan itu,” tambahnya. (net/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/