TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Presiden Jokowi secara mendadak berkunjung ke Kota Tebingtinggi, Senin (27/11) sore pukul 16.30 WIB. Rombongan Presiden berhenti di Lapangan Brimob Detasemen B Kota Tebingtinggi di Jalan Ahmad Yani Kota Tebingtinggi untuk membagikan paket sembako berisi beras, minyak goreng dan gula pasir kepada 250 abang becak bermotor (Betor) di Kota Tebingtinggi.
Presiden Jokowi sempat bersalaman dengan beberapa warga dan mengajak foto bersama di bawah pengawalan ketat Paspampres. Namun, warga berebutan untuk bersalaman dan foto bersama sehingga orang nomor satu di Indonesia itu terlihat bingung sambil menggaruk kepalanya.
Karena kondisi tidak kondusif, Presiden Jokowi dan Gubsu Erry Nuradi didampingi Kapolres Tebingtinggi AKBP Ciceu Cahyati tidak lama turun dari mobil. Pasalnya, warga berebut ingin bersalaman dengan Jokowi. Sekitar lima belas menit Presiden berada di sana. Selanjutynya Jokowi melanjutkan perjalanan ke Kota Pematangsiantar.
Sejumlah tukang becak bermotor mengaku kecewa karena tidak bisa bersalaman sekaligus berfoto bersama dengan orang nomor satu di Indonesia itu. Namun, mereka mengaku lega karena mendapatkan bantuan sembako berupa beras, minyak goreng dan gula pasir dari Presiden. “Tak apalah tidak bisa salaman dan foto bareng Presiden, yang penting paket sembako ini sudah saya dapat,” kata Sukarja warga Persiakan Kota Tebingtinggi.
Sedangkan simpatisan Joko Widodo, Aka Arianda Sinaga (33), warga Deblod Sundoro, Kota Tebingtinggi yang sempat berfoto bersama mengaku gembira, karena seumur hidupnya, baru sekali ini moment yang tidak bisa dilupakan bisa berfoto dengan Presiden RI Joko Widodo. (ian/adz)
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Presiden Jokowi secara mendadak berkunjung ke Kota Tebingtinggi, Senin (27/11) sore pukul 16.30 WIB. Rombongan Presiden berhenti di Lapangan Brimob Detasemen B Kota Tebingtinggi di Jalan Ahmad Yani Kota Tebingtinggi untuk membagikan paket sembako berisi beras, minyak goreng dan gula pasir kepada 250 abang becak bermotor (Betor) di Kota Tebingtinggi.
Presiden Jokowi sempat bersalaman dengan beberapa warga dan mengajak foto bersama di bawah pengawalan ketat Paspampres. Namun, warga berebutan untuk bersalaman dan foto bersama sehingga orang nomor satu di Indonesia itu terlihat bingung sambil menggaruk kepalanya.
Karena kondisi tidak kondusif, Presiden Jokowi dan Gubsu Erry Nuradi didampingi Kapolres Tebingtinggi AKBP Ciceu Cahyati tidak lama turun dari mobil. Pasalnya, warga berebut ingin bersalaman dengan Jokowi. Sekitar lima belas menit Presiden berada di sana. Selanjutynya Jokowi melanjutkan perjalanan ke Kota Pematangsiantar.
Sejumlah tukang becak bermotor mengaku kecewa karena tidak bisa bersalaman sekaligus berfoto bersama dengan orang nomor satu di Indonesia itu. Namun, mereka mengaku lega karena mendapatkan bantuan sembako berupa beras, minyak goreng dan gula pasir dari Presiden. “Tak apalah tidak bisa salaman dan foto bareng Presiden, yang penting paket sembako ini sudah saya dapat,” kata Sukarja warga Persiakan Kota Tebingtinggi.
Sedangkan simpatisan Joko Widodo, Aka Arianda Sinaga (33), warga Deblod Sundoro, Kota Tebingtinggi yang sempat berfoto bersama mengaku gembira, karena seumur hidupnya, baru sekali ini moment yang tidak bisa dilupakan bisa berfoto dengan Presiden RI Joko Widodo. (ian/adz)